Presiden RI Joko Widodo telah menunjuk sosok Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI menggantikan menteri sebelumnya Edhy Prabowo yang terjerat kasus korupsi.

Sakti Wahyu Trenggono bukan orang baru di Kabinet Indonesia Maju sebab pria kelahiran Semarang, 3 November 1962, ini sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan.

Wahyu Trenggono merupakan seorang politikus dan pengusaha asal Indonesia. Dia sempat menjadi Bendahara Partai Amanat Nasional dari 2009 sampai sekitar tahun 2013.

Dia kemudian menjadi bendahara tim pemenangan Joko Widodo sejak Jokowi berkiprah sebagai Wali Kota Surakarta sebelum akhirnya maju ke Jakarta dan tingkat nasional sebagai presiden.

Sakti Wahyu Trenggono mengawali pendidikan sarjana di Teknik Industri Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986. Dia kemudian melanjutkan pendidikan S-2 Magister Manajemen Institut Teknologi Bandung.


Sakti Wahyu Trenggono memulai karier di Federal Motor sebagai programmer pada tahun 1986–1992 dan saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD, dan juga sebagai Komisaris di PT Tower Bersama Tbk. sejak 2009. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk. mulai tahun 2018.

Dia juga salah satu pengusaha lokal yang pertama bermain cloud melalui Indonesian Cloud. Pria ini juga salah satu inisiator berdirinya Asosiasi Penyedia Menara Telekomunikasi Indonesia (ASPMITEL).

Pengumuman reshuffle kabinet dilakukan Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa petang.

Presiden mengumumkan enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju, yakni Tri Rismaharini sebagai Mensos, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menparekraf, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menkes, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menag, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri KKP, dan M. Luthfi sebagai Mendag.

Dalam pengumuman itu, para menteri yang ditunjuk mengenakan kemeja putih dan jaket berwarna biru.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020