Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan dakwah dan sistem pendidikan berbasis agama Islam harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi dalam menyampaikan ajaran Islam jalan tengah atau wasathy di Indonesia.
"Dakwah dan pendidikan harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini bukanlah suatu pilihan tapi sudah menjadi keharusan, karena sudah menjadi bagian dari kebutuhan dasar masyarakat," kata Wapres saat mengikuti acara Peringatan Hari Jadi ke-68 Nahdlatul Wathan secara virtual dari Jakarta, Senin.
Menurut Wapres, pemanfaatan teknologi informasi dalam penyebaran dakwah dan ajaran agama tersebut dapat membuat ajaran Islam wasathy semakin luas menjangkau masyarakat di berbagai daerah.
Baca juga: Ustadz dan kiai di Tanjungpinang dakwah lewat medsos, akibat COVID-19
"Dengan demikian maka kita dapat lebih memastikan bahwa ajaran Islam sebagai agama yang wasathy lebih mampu menjangkau secara luas dan dapat berkontribusi positif dalam memberikan kesejukan dan kedamaian kepada masyarakat," jelasnya.
Dalam acara tersebut, Wapres juga menyampaikan pesannya agar Nahdlatul Wathan dapat memperkuat perannya sebagai pusat dakwah wasathiyah, khususnya di kawasan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wapres juga berharap Nahdlatul Wathan dapat terus mengembangkan perannya dalam pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik di NTB maupun di seluruh daerah Indonesia.
"Saya juga berharap peran Nahdlatul Wathan sebagai pusat dakwah wasathiyah terus dipertahankan dan diperkuat sejalan dengan perkembangan dan dinamika masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Dewan Dakwah Pontianak galang dana untuk peduli Palestina
Nahdlatul Wathan merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis agama Islam yang didirikan di Pancor, Lombok Timur oleh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada 1 Maret 1953.
Nahdlatul Wathan mengelola sejumlah lembaga pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi, di wilayah NTB. Para lulusan dari lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan tersebut juga berkontribusi dalam pemerintahan dan pembangunan di Indonesia.
"Untuk itu, atas nama Pemerintah, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pimpinan dan segenap jajaran pengurus Nahdlatul Wathan," ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Baca juga: "Udah Putusin Aja" sesuatu yang berbeda untuk film remaja
Baca juga: Pengurus Muhammadiyah Kalbar Siap Berikan Dakwah Pencerahan
Baca juga: Delapan WN India dipersilakan melanjutkan dakwah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Dakwah dan pendidikan harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini bukanlah suatu pilihan tapi sudah menjadi keharusan, karena sudah menjadi bagian dari kebutuhan dasar masyarakat," kata Wapres saat mengikuti acara Peringatan Hari Jadi ke-68 Nahdlatul Wathan secara virtual dari Jakarta, Senin.
Menurut Wapres, pemanfaatan teknologi informasi dalam penyebaran dakwah dan ajaran agama tersebut dapat membuat ajaran Islam wasathy semakin luas menjangkau masyarakat di berbagai daerah.
Baca juga: Ustadz dan kiai di Tanjungpinang dakwah lewat medsos, akibat COVID-19
"Dengan demikian maka kita dapat lebih memastikan bahwa ajaran Islam sebagai agama yang wasathy lebih mampu menjangkau secara luas dan dapat berkontribusi positif dalam memberikan kesejukan dan kedamaian kepada masyarakat," jelasnya.
Dalam acara tersebut, Wapres juga menyampaikan pesannya agar Nahdlatul Wathan dapat memperkuat perannya sebagai pusat dakwah wasathiyah, khususnya di kawasan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wapres juga berharap Nahdlatul Wathan dapat terus mengembangkan perannya dalam pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik di NTB maupun di seluruh daerah Indonesia.
"Saya juga berharap peran Nahdlatul Wathan sebagai pusat dakwah wasathiyah terus dipertahankan dan diperkuat sejalan dengan perkembangan dan dinamika masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Dewan Dakwah Pontianak galang dana untuk peduli Palestina
Nahdlatul Wathan merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis agama Islam yang didirikan di Pancor, Lombok Timur oleh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Majid pada 1 Maret 1953.
Nahdlatul Wathan mengelola sejumlah lembaga pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi, di wilayah NTB. Para lulusan dari lembaga pendidikan Nahdlatul Wathan tersebut juga berkontribusi dalam pemerintahan dan pembangunan di Indonesia.
"Untuk itu, atas nama Pemerintah, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pimpinan dan segenap jajaran pengurus Nahdlatul Wathan," ujar Wapres Ma’ruf Amin.
Baca juga: "Udah Putusin Aja" sesuatu yang berbeda untuk film remaja
Baca juga: Pengurus Muhammadiyah Kalbar Siap Berikan Dakwah Pencerahan
Baca juga: Delapan WN India dipersilakan melanjutkan dakwah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021