Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalimantan Barat (Kalbar) terus melakukan penguatan tata kelola sawit berkelanjutan untuk mendukung program desa mandiri yang digalakkan Gubernur Kalbar.
"Melalui rapat kerja cabang yang digelar dan sebagaimana tema yang diangkat kami dari Gapki Kalbar berkomitmen untuk memperkuat sinergi tata kelola sawit berkelanjutan dalam rangka mendukung program desa mandiri yang telah dan akan terus dihadirkan Gubernur Kalbar," ujar Ketua Gapki Kalbar, Purwati Munawir di Pontianak, Rabu.
Dukungan terhadap desa mandiri tersebut dituangkan dalam program kerja kerja Gapki Kalbar 2021, lanjutnya, sehingga menghadirkan desa mandiri menjadi satu di antara prioritas kerja.
Terkait industri perkebunan sawit di Kalbar saat ini luas tanam mencapai 1,9 juta hektare baik yang ditanam perusahaan dan plasma maupun swadaya.
"Untuk produksi CPO di Kalbar mencapai 3,39 juta ton per tahun dengan produktivitas 2,6 ton per hektare,".
Sementara itu Wakil Ketua 3 Gapki Pusat, Kacuk Sumarto saat Rakercab Gapki Kalbar 2021 berpesan kepada anggota Gapki Cabang Kalbar untuk senantiasa meningkatkan solidaritas organisasi. Hal itu mengingat tantangan sawit ke depan semakin besar. Sehingga solidaritas merupakan kunci dalam memperkuat peran industri sawit bagi Indonesia, khususnya Kalbar.
“Solidaritas di dalam kepengurusan menjadi sangat penting karena dengan adanya ini seluruh upaya bisa kami fokuskan untuk menyelesaikan persoalan yang kita hadapi serta tidak untuk hal-hal yang kontraproduktif,” kata dia.
Penyelenggaraan Rakercab Gapki 2021 dilaksanakan secara hybrid, baik online maupun offline. Untuk pertemuan offline, dilaksanakan di Hotel Mercure dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan online, digelar secara virtual via aplikasi zoom meeting. Rakercab juga dirangkaikan dengan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik ‘Peran Perusahaan Perkebunan Dalam Mendukung Program Pembangunan Desa Mandiri’.
Pendalaman tema di FGD Gapki Kalbar menghadirkan Pemkab Sintang yang membahas aspek dukungan infrastruktur dasar pada program desa mandiri, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar yang mengulas tentang aspek pemberdayaan SDM perkebunan pada program desa mandiri dan peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura yang memaparkan aspek penumbuhan ekonomi pedesaan melalui program desa mandiri dalam presfektif akademis.
Dalam Rakarcab, hadir juga Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero. Pada kesempatan itu ia menyambut baik upaya dan strategi yang sudah dan akan diambil perusahaan sawit yang tergabung dalam Gapki Kalbar.
Ia juga mendorong kepada perusahaan perkebunan sawit di Kalbar untuk bisa bergabung dalam asosiasi yakni Gapki Kalbar. Hal itu menurutnya dapat mempermudah komunikasi dan koordinasi dalam banyak hal.
"Kita mendorong untuk perusahaan bergabung dalam asosiasi karena untuk mempermudah koordinasi dan banyak hal lainnya. Pembinaan dan koordinasi baik sehingga bisa bersama membangun perkebunan di Kalbar serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat," kita dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Melalui rapat kerja cabang yang digelar dan sebagaimana tema yang diangkat kami dari Gapki Kalbar berkomitmen untuk memperkuat sinergi tata kelola sawit berkelanjutan dalam rangka mendukung program desa mandiri yang telah dan akan terus dihadirkan Gubernur Kalbar," ujar Ketua Gapki Kalbar, Purwati Munawir di Pontianak, Rabu.
Dukungan terhadap desa mandiri tersebut dituangkan dalam program kerja kerja Gapki Kalbar 2021, lanjutnya, sehingga menghadirkan desa mandiri menjadi satu di antara prioritas kerja.
Terkait industri perkebunan sawit di Kalbar saat ini luas tanam mencapai 1,9 juta hektare baik yang ditanam perusahaan dan plasma maupun swadaya.
"Untuk produksi CPO di Kalbar mencapai 3,39 juta ton per tahun dengan produktivitas 2,6 ton per hektare,".
Sementara itu Wakil Ketua 3 Gapki Pusat, Kacuk Sumarto saat Rakercab Gapki Kalbar 2021 berpesan kepada anggota Gapki Cabang Kalbar untuk senantiasa meningkatkan solidaritas organisasi. Hal itu mengingat tantangan sawit ke depan semakin besar. Sehingga solidaritas merupakan kunci dalam memperkuat peran industri sawit bagi Indonesia, khususnya Kalbar.
“Solidaritas di dalam kepengurusan menjadi sangat penting karena dengan adanya ini seluruh upaya bisa kami fokuskan untuk menyelesaikan persoalan yang kita hadapi serta tidak untuk hal-hal yang kontraproduktif,” kata dia.
Penyelenggaraan Rakercab Gapki 2021 dilaksanakan secara hybrid, baik online maupun offline. Untuk pertemuan offline, dilaksanakan di Hotel Mercure dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan online, digelar secara virtual via aplikasi zoom meeting. Rakercab juga dirangkaikan dengan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik ‘Peran Perusahaan Perkebunan Dalam Mendukung Program Pembangunan Desa Mandiri’.
Pendalaman tema di FGD Gapki Kalbar menghadirkan Pemkab Sintang yang membahas aspek dukungan infrastruktur dasar pada program desa mandiri, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar yang mengulas tentang aspek pemberdayaan SDM perkebunan pada program desa mandiri dan peneliti Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura yang memaparkan aspek penumbuhan ekonomi pedesaan melalui program desa mandiri dalam presfektif akademis.
Dalam Rakarcab, hadir juga Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero. Pada kesempatan itu ia menyambut baik upaya dan strategi yang sudah dan akan diambil perusahaan sawit yang tergabung dalam Gapki Kalbar.
Ia juga mendorong kepada perusahaan perkebunan sawit di Kalbar untuk bisa bergabung dalam asosiasi yakni Gapki Kalbar. Hal itu menurutnya dapat mempermudah komunikasi dan koordinasi dalam banyak hal.
"Kita mendorong untuk perusahaan bergabung dalam asosiasi karena untuk mempermudah koordinasi dan banyak hal lainnya. Pembinaan dan koordinasi baik sehingga bisa bersama membangun perkebunan di Kalbar serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat," kita dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021