Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kreativitas warga Kelurahan Tengah yang mencetuskan "Kampung Hijau Bang Jago", dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami sayur mayur dan buah-buahan, termasuk memproduksi kerajinan tangan, daur ulang sampah organik dan sebagainya.

"Dengan dicetuskannya Kampung Bang Jago, ekonomi kreatif di kawasan ini mulai terungkit," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Minggu.

Di area Kampung Bang Jago tersebut, juga dipamerkan beberapa lukisan hasil karya seni warga yang memanfaatkan ampas kopi menjadi daya tarik bagi siapapun yang melihatnya. Lukisan tersebut menjadi bagian dari kreativitas warga Gang Belibis RW 007 dan 008 Kelurahan Tengah, Kecamatan Pontianak Kota.



Edi mengatakan di tengah pandemi COVID-19 masyarakat didorong untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki, seperti halnya yang dilakukan warga Kampung Hijau Bang Jago ini.

"Dengan potensi warga yang berjiwa seni, cinta tanaman dan lingkungan serta kebersihan, terbentuklah Kampung Hijau Bang Jago," ujarnya usai meresmikan Kampung Hijau Bang Jago yang dirangkaikan dengan Festival Kulminasi dan Hari Air Sedunia.

Tanaman produktif yang mengisi kampung tersebut, seperti sayur mayur, buah-buahan dan lainnya menjadikan kawasan itu kian hijau. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendukung kehadiran kampung hijau ini agar terus produktif. Apalagi, di kampung ini juga ada ternak ikan cupang yang diharapkan menjadi destinasi produksi dan pengembangan varietas ikan cupang.

Meskipun pandemi belum berakhir, menurutnya, aktivitas perekonomian harus tetap berjalan setelah hampir satu tahun dilakukan pembatasan secara ketat. "Dengan catatan segala aktivitas harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran COVID-19," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Tengah Ade Marheni Dewi menambahkan cikal bakal penamaan Kampung Hijau Bang Jago ini karena dahulunya dua RW di lokasi tersebut banyak yang jago seni silat. "Selain itu masyarakat sekitar lokasi juga jago dalam hal pertanian walaupun hanya memanfaatkan pekarangan rumah," ungkapnya.



Warga sekitar memanfaatkan limbah rumah tangga, sampah anorganik hingga ampas kopi, menjadi bagian dari karya kerajinan tangan di kampung itu. "Selama ini ampas kopi hanya dibuang, namun di Kampung Bang Jago dimanfaatkan untuk lukisan dan karya lainnya," kata Ade.

Kelurahan Tengah terus melakukan dukungan dari segi pemberdayaan, memfasilitasi dengan OPD serta komunitas yang ada di Kota Pontianak. Ia berharap Kampung Hijau Bang Jago bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan wisata dalam kota. "Jadi tidak perlu jauh-jauh ke kampung lainnya, di sini juga bisa menjadi alternatif wisata dalam kota," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021