Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengapresiasi pengelolaan koperasi kredit atau Credit Union (CU) Pancur Kasih yang mampu menjangkau lapisan masyarakat dan terus berkembang hingga saat ini asetnya mencapai Rp2,6 triliun.
"Pembiayaan mikro sangat dibutuhkan masyarakat kecil yang tidak bisa mengakses perbankan. Konsep yang ditawarkan CU Pancur Kasih sudah sangat tepat dan sudah dikenal. Dari pengalaman CU Pancur Kasih kami harus banyak belajar. Apresiasi dengan pengelolaannya," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Kantor CU Pancur Kasih di Pontianak, Jumat.
Ia berharap CU Pancur Kasih untuk terus konsolidasi dan mengembangkan diri. Sejumlah tantangan ke depan menurutnya harus menjadi perhatian bersama bagi insan koperasi dan pemerintah.
"Koperasi saat ini kita dorong bukan hanya untuk simpan pinjam bagi anggotanya namun bisa memberdayakan lebih maksimal lagi karena ke depan semakin menantang," jelasnya.
Menurutnya konsolidasi dari koperasi harus dilakukan dalam hal pemberdayaan. Jika tidak demikian usaha besar atau ritel saat ini kian menggurita hingga masuk ke gang - gang.
"Nah, anggota kita yang meminjam usahanya akan mati dengan banyak saingan dari ritel yang semakin memperluas jaringan hingga ke gang. Artinya itu harus kita berdayakan dan bina baik dari sisi suplai bahan warungnya atau koperasi sebagai pusat distribusi dan lainnya. Kalau tidak dikhawatirkan tidak bisa bersaing," kata dia.
Ia menambahkan untuk sektor pertanian atau peternakan juga bisa menjadi perhatian sebagaimana telah dilakukan pihaknya dengan membuat kluster hortikultura dan peternakan.
"Anggota koperasi yang berusaha di sektor pertanian dan peternakan bisa dibuatkan kluster berbasis kelompok. Dengan begitu biaya logistik dan bisa soal lainnya lebih murah daripada sendiri -sendiri," kata dia.
Terkait UMKM, struktur ekonomi di Indonesia masih didominasi UMKM sebesar 98 persen. Hanya saja dari pendapatan masih UMR. Kemudian UMKM yang mengakses sektor keuangan baru 19,7 persen.
"Pada 2045 Indonesia akan diprediksikan masuk menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia atau negara maju. Namun itu harus dipersiapkan. Saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih mentok 3 persen lebih. Nah, melalui UMKM harus naik kelas untuk itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus CU Pancur Kasih Gabriel Marto menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menkop UMKM dan arahannya. Pada kesempatan itu ia menjelaskan sejarah CU Pancur Kasih hingga kinerja saat ini.
"Saat ini KSP CU Pancur Kasih memiliki 50 Kantor Tempat Pelayanan dan 4 Kantor Tempat Pelayanan Kas yang tersebar di Kabupaten dan Kota di Kalbar. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan inovatif yang bertujuan memudahkan anggota merencanakan masa depan yang baik. Saat ini aset kita sudah mencapai Rp2,6 triliun," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Pembiayaan mikro sangat dibutuhkan masyarakat kecil yang tidak bisa mengakses perbankan. Konsep yang ditawarkan CU Pancur Kasih sudah sangat tepat dan sudah dikenal. Dari pengalaman CU Pancur Kasih kami harus banyak belajar. Apresiasi dengan pengelolaannya," ujarnya saat melakukan kunjungan ke Kantor CU Pancur Kasih di Pontianak, Jumat.
Ia berharap CU Pancur Kasih untuk terus konsolidasi dan mengembangkan diri. Sejumlah tantangan ke depan menurutnya harus menjadi perhatian bersama bagi insan koperasi dan pemerintah.
"Koperasi saat ini kita dorong bukan hanya untuk simpan pinjam bagi anggotanya namun bisa memberdayakan lebih maksimal lagi karena ke depan semakin menantang," jelasnya.
Menurutnya konsolidasi dari koperasi harus dilakukan dalam hal pemberdayaan. Jika tidak demikian usaha besar atau ritel saat ini kian menggurita hingga masuk ke gang - gang.
"Nah, anggota kita yang meminjam usahanya akan mati dengan banyak saingan dari ritel yang semakin memperluas jaringan hingga ke gang. Artinya itu harus kita berdayakan dan bina baik dari sisi suplai bahan warungnya atau koperasi sebagai pusat distribusi dan lainnya. Kalau tidak dikhawatirkan tidak bisa bersaing," kata dia.
Ia menambahkan untuk sektor pertanian atau peternakan juga bisa menjadi perhatian sebagaimana telah dilakukan pihaknya dengan membuat kluster hortikultura dan peternakan.
"Anggota koperasi yang berusaha di sektor pertanian dan peternakan bisa dibuatkan kluster berbasis kelompok. Dengan begitu biaya logistik dan bisa soal lainnya lebih murah daripada sendiri -sendiri," kata dia.
Terkait UMKM, struktur ekonomi di Indonesia masih didominasi UMKM sebesar 98 persen. Hanya saja dari pendapatan masih UMR. Kemudian UMKM yang mengakses sektor keuangan baru 19,7 persen.
"Pada 2045 Indonesia akan diprediksikan masuk menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia atau negara maju. Namun itu harus dipersiapkan. Saat ini jumlah pengusaha di Indonesia masih mentok 3 persen lebih. Nah, melalui UMKM harus naik kelas untuk itu," katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus CU Pancur Kasih Gabriel Marto menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Menkop UMKM dan arahannya. Pada kesempatan itu ia menjelaskan sejarah CU Pancur Kasih hingga kinerja saat ini.
"Saat ini KSP CU Pancur Kasih memiliki 50 Kantor Tempat Pelayanan dan 4 Kantor Tempat Pelayanan Kas yang tersebar di Kabupaten dan Kota di Kalbar. Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan inovatif yang bertujuan memudahkan anggota merencanakan masa depan yang baik. Saat ini aset kita sudah mencapai Rp2,6 triliun," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021