Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan pihaknya akan menggandeng Basarnas dan sejumlah pihak lainnya untuk membuat kurikulum muatan lokal pilihan tentang SAR bagi siswa SD dan SMP di daerah itu.
"Hari ini kita menyambut baik kegiatan rapat koordinasi SAR daerah yang dilaksanakan oleh Basarnas di Kubu Raya, karena saya menganggap ini sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan dini terjadinya kecelakaan dan musibah lainnya di Kubu Raya. Bahkan, kita akan menginisiasi kegiatan ini untuk membuat mata pelajaran muatan lokal bagi anak-anak di sekolah," katanya saat menghadiri Rakor Basarnas tersebut di Sungai Raya, Senin.
Ia mengatakan iktikad baik dari Basarnas menginisiasi rapat koordinasi tersebut agar ada upaya melakukan respons cepat dalam pencegahan kecelakaan dan antisipasi bencana di Kubu Raya.
Oleh karena itu, kata dia, koordinasi sebagai kebutuhan yang harus dilakukan, terutama dalam menanggapi kurangnya prasarana dan sebagainya.
Apalagi, katanya, dengan wilayah Kubu Raya yang cukup luas dan ancaman integrasi perairan, termasuk cuaca dan sebagainya, yang selalu berubah-ubah.
"Sehingga ini perlu dilakukan dengan 'kepong bakol' (kebersamaan) dengan langkah yang sifatnya mengefektifkan dan mengefisienkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang bisa diperkuat upaya pencarian dan pertolongan orang ini pelayanan," tuturnya.
Menurut dia, upaya mengoptimalkan pencegahan dan penanggulangan bencana di daerah diperlukan edukasi yang baik kepada masyarakat dengan mulai sejak dini.
"Untuk hal ini tentu kita tidak bisa hanya mengandalkan elemen TNI dan Polri, karena pemerintah dan masyarakat sampai ke tingkat desa harus mendapatkan pemahaman dan edukasi yang baik tentang bencana tersebut," katanya.
Terkait dengan hal itu, pihaknya akan menginisiasi materi SAR bisa masuk menjadi salah satu pelajaran muatan lokal pilihan, karena edukasi akan hal itu menjadi penting bagi anak-anak SD sampai SMP.
"Nah caranya supaya tidak baca dan supaya jadi satu kurikulum mulok (muatan lokal) itu, saya tadi berpikir yang mana kita membuat kurikulum bersama Basarnas, nanti bahan ajar dasarnya kita libatkan juga kepolisian, TNI, BMKG dan pihak lainnya sehingga anak-anak sejak dini sudah bisa mengenal materi ini dan bisa memitigasi diri dari setiap kemungkinan yang ada," kata Muda.
Dia mengatakan jika anak-anak sudah mengetahui dan mempraktikkan materi SAR, mereka bisa membangun persepsi dan menularkan ke lingkungan keluarga.
Cara edukasi ini, katanya, akan menyadarkan semua orang tua dan masyarakat sekitarnya tentang mitigasi bencana dan penanganan dampak bencana.
"Sehingga ketika terjadi bencana atau kecelakaan, masyarakat bisa tahu apa yang harus diperbuat dan ini diharapkan dapat memperkecil korban setiap terjadinya kecelakaan atau bencana," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Hari ini kita menyambut baik kegiatan rapat koordinasi SAR daerah yang dilaksanakan oleh Basarnas di Kubu Raya, karena saya menganggap ini sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan dini terjadinya kecelakaan dan musibah lainnya di Kubu Raya. Bahkan, kita akan menginisiasi kegiatan ini untuk membuat mata pelajaran muatan lokal bagi anak-anak di sekolah," katanya saat menghadiri Rakor Basarnas tersebut di Sungai Raya, Senin.
Ia mengatakan iktikad baik dari Basarnas menginisiasi rapat koordinasi tersebut agar ada upaya melakukan respons cepat dalam pencegahan kecelakaan dan antisipasi bencana di Kubu Raya.
Oleh karena itu, kata dia, koordinasi sebagai kebutuhan yang harus dilakukan, terutama dalam menanggapi kurangnya prasarana dan sebagainya.
Apalagi, katanya, dengan wilayah Kubu Raya yang cukup luas dan ancaman integrasi perairan, termasuk cuaca dan sebagainya, yang selalu berubah-ubah.
"Sehingga ini perlu dilakukan dengan 'kepong bakol' (kebersamaan) dengan langkah yang sifatnya mengefektifkan dan mengefisienkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang bisa diperkuat upaya pencarian dan pertolongan orang ini pelayanan," tuturnya.
Menurut dia, upaya mengoptimalkan pencegahan dan penanggulangan bencana di daerah diperlukan edukasi yang baik kepada masyarakat dengan mulai sejak dini.
"Untuk hal ini tentu kita tidak bisa hanya mengandalkan elemen TNI dan Polri, karena pemerintah dan masyarakat sampai ke tingkat desa harus mendapatkan pemahaman dan edukasi yang baik tentang bencana tersebut," katanya.
Terkait dengan hal itu, pihaknya akan menginisiasi materi SAR bisa masuk menjadi salah satu pelajaran muatan lokal pilihan, karena edukasi akan hal itu menjadi penting bagi anak-anak SD sampai SMP.
"Nah caranya supaya tidak baca dan supaya jadi satu kurikulum mulok (muatan lokal) itu, saya tadi berpikir yang mana kita membuat kurikulum bersama Basarnas, nanti bahan ajar dasarnya kita libatkan juga kepolisian, TNI, BMKG dan pihak lainnya sehingga anak-anak sejak dini sudah bisa mengenal materi ini dan bisa memitigasi diri dari setiap kemungkinan yang ada," kata Muda.
Dia mengatakan jika anak-anak sudah mengetahui dan mempraktikkan materi SAR, mereka bisa membangun persepsi dan menularkan ke lingkungan keluarga.
Cara edukasi ini, katanya, akan menyadarkan semua orang tua dan masyarakat sekitarnya tentang mitigasi bencana dan penanganan dampak bencana.
"Sehingga ketika terjadi bencana atau kecelakaan, masyarakat bisa tahu apa yang harus diperbuat dan ini diharapkan dapat memperkecil korban setiap terjadinya kecelakaan atau bencana," kata Muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021