Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat memastikan akan menanggung biaya pengobatan dan operasi Teddy salah seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) swasta yang menjadi korban jatuh dari kendaraan pemadam kebakaran.
"Hari ini saya membesuk korban setelah menjalani operasi, dan Pemkot Pontianak akan menanggung biaya operasi korban yang mengalami musibah dalam menjalankan tugas kemanusiaan memadamkan kebakaran itu," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Menurut dia, beliau (Teddy) relawan yang berdedikasi, sehingga Pemkot Pontianak juga mengucapkan terima kasih pada damkar-damkar swasta yang selama ini sudah membantu pemerintah.
Teddy (23) adalah salah seorang anggota Pemadam Kebakaran (damkar) Mitra Bhakti, yang mengalami musibah kecelakaan jatuh dari kendaraan damkar akibat terkena kabel yang melintang sepulang dari memadamkan kebakaran di Jalan Johar pada Senin (5/4) malam. Korban menjalani operasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Santo Antonius hari ini.
Edi berharap korban bisa segera pulih dan bisa beraktivitas kembali. Terkait penyebab jatuhnya korban akibat kabel yang melintang di jalan, ia meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak untuk melakukan investigasi pemilik kabel.
Dia mengingatkan kepada perusahaan atau BUMN yang memiliki kabel untuk memastikan kabel-kabel yang ada agar tidak membahayakan pengguna jalan terutama kabel yang melintang di jalan. "Kita minta pemilik kabel mempertanggungjawabkan. Kita juga minta kabel-kabel yang ada dirapikan supaya kejadian serupa tidak terulang," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Damkar Mitra Bhakti, Ali Halim mengatakan musibah terjadi setelah selesai penanganan kebakaran di Jalan Johar. Saat dalam perjalanan pulang, lalu kendaraan damkar berencana mengisi tangki kembali sebagai persiapan untuk cadangan. "Pada saat pulang ada kabel yang melintang hingga mengakibatkan terjatuhnya Teddy," ungkapnya.
Teddy mengalami luka di leher dan jatuh terbentur di aspal sekira dua meter dari kendaraan, sehingga mengalami cedera serius dan keretakan di tengkorak kepala sehingga harus dioperasi. "Operasinya memakan waktu sekitar dua jam, dan kondisi korban cukup stabil," kata Ali.
Teddy berusia 23 tahun dan pekerjaan sehari-harinya sebagai guru honorer di SMKN 4. Di waktu luang dimanfaatkan untuk membantu damkar Mitra Bhakti memadamkan kebakaran. "Sebagai pekerja sosial sudah tiga tahun lebih bergabung di damkar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Hari ini saya membesuk korban setelah menjalani operasi, dan Pemkot Pontianak akan menanggung biaya operasi korban yang mengalami musibah dalam menjalankan tugas kemanusiaan memadamkan kebakaran itu," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Rabu.
Menurut dia, beliau (Teddy) relawan yang berdedikasi, sehingga Pemkot Pontianak juga mengucapkan terima kasih pada damkar-damkar swasta yang selama ini sudah membantu pemerintah.
Teddy (23) adalah salah seorang anggota Pemadam Kebakaran (damkar) Mitra Bhakti, yang mengalami musibah kecelakaan jatuh dari kendaraan damkar akibat terkena kabel yang melintang sepulang dari memadamkan kebakaran di Jalan Johar pada Senin (5/4) malam. Korban menjalani operasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Santo Antonius hari ini.
Edi berharap korban bisa segera pulih dan bisa beraktivitas kembali. Terkait penyebab jatuhnya korban akibat kabel yang melintang di jalan, ia meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Pontianak untuk melakukan investigasi pemilik kabel.
Dia mengingatkan kepada perusahaan atau BUMN yang memiliki kabel untuk memastikan kabel-kabel yang ada agar tidak membahayakan pengguna jalan terutama kabel yang melintang di jalan. "Kita minta pemilik kabel mempertanggungjawabkan. Kita juga minta kabel-kabel yang ada dirapikan supaya kejadian serupa tidak terulang," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Damkar Mitra Bhakti, Ali Halim mengatakan musibah terjadi setelah selesai penanganan kebakaran di Jalan Johar. Saat dalam perjalanan pulang, lalu kendaraan damkar berencana mengisi tangki kembali sebagai persiapan untuk cadangan. "Pada saat pulang ada kabel yang melintang hingga mengakibatkan terjatuhnya Teddy," ungkapnya.
Teddy mengalami luka di leher dan jatuh terbentur di aspal sekira dua meter dari kendaraan, sehingga mengalami cedera serius dan keretakan di tengkorak kepala sehingga harus dioperasi. "Operasinya memakan waktu sekitar dua jam, dan kondisi korban cukup stabil," kata Ali.
Teddy berusia 23 tahun dan pekerjaan sehari-harinya sebagai guru honorer di SMKN 4. Di waktu luang dimanfaatkan untuk membantu damkar Mitra Bhakti memadamkan kebakaran. "Sebagai pekerja sosial sudah tiga tahun lebih bergabung di damkar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021