Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan memastikan setiap desa yang ada di kabupaten itu siap untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

"Sejak April 2020, saat pertama kali kasus COVID-19 mulai melanda, setiap desa yang ada di Kubu Raya sudah siaga dan siap untuk melakukan berbagai upaya pencegahan secara mandiri," kata Muda di Sungai Raya, Kamis.

Pada April 2020, dia menginstruksikan semua kepala desa untuk melakukan penyemprotan disinfektan di fasilitas publik, seperti masjid, sekolah dan rumah warga.

Baca juga: Pemprov Kalbar tetapkan PPKM mikro di seluruh kabupaten dan kota

"Masyarakat bersama bergerak membuat masker kain sendiri, sehingga bisa mengantisipasi kelangkaan masker saat itu. Hal ini masih terus berlanjut sampai sekarang, sehingga dengan diberlakukannya PPKM mikro, saya yakin masyarakat Kubu Raya sudah siap," tuturnya.

Muda mengatakan kondisi geografis Kubu Raya yang berbatasan dengan enam kabupaten/kota di Kalbar dan menjadi pintu masuk ke Kalbar baik dari jalur darat, air dan udara menjadikan daerah ini rentan akan pandemi COVID-19.

"Namun, dengan kesiapan masyarakat dan semua proses yang kita lalui, kita bisa mengatasi penyebaran COVID-19 di Kubu Raya. Untuk itu, semua dituntut bergerak lebih cepat. Dalam penerapan PPKM mikro tersebut, saya minta setiap desa semakin menggencarkan apa yang telah dilakukan selama ini," katanya.

Menurutnya, untuk upaya pencegahan COVID-19, dilakukan oleh Satgas COVID-19 tingkat desa, yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, dimana setiap desa pasti lebih cepat melakukan upaya pencegahan.

"Jadi, untuk penerapan PPKM ini saya rasa tidak semua daerah harus di pukul rata, karena ada daerah yang hijau, kuning, orange dan merah, bahkan hitam. Kita akan melihat setiap perkembangan dalam mengambil tindakan," tuturnya.

Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Pusat putuskan Kalbar masuk PPKM

Pada kesempatan itu, Muda mengajak semua elemen masyarakat untuk proaktif mencegah penyebaran COVID-19, mengingat Kubu Raya adalah hinterland atau daerah penyangga ibu kota provinsi dengan mobilitas orang dan barang yang tinggi.

Fokus pertama adalah mengurangi kerumunan, termasuk menunda agenda-agenda yang masih dapat ditunda. "Saya minta masyarakat bisa bergerak melakukan penyemprotan disinfektan di rumah ibadah, kantor desa, dan ruang fasilitas publik lainnya. Semua bergerak dengan hal-hal sederhana yang bisa dilakukan," ujarnya.

Muda mengajak masyarakat untuk bersabar menyikapi wabah COVID-19. Ia mengakui wabah COVID-19 mempengaruhi perekonomian masyarakat.

Namun, ia meminta warga untuk tetap fokus dengan aktivitas masing-masing, termasuk dalam upaya memperkuat sumber-sumber pangan lokal yang ada, baik pertanian, perkebunan, usaha mikro kecil menengah, dan sebagainya.

"Mudah-mudahan ini tetap menjadi arah prioritas kita, karena menjadi kekuatan pangan lokal," katanya.

Baca juga: Warung kopi di Jalan Ampera Kota Baru masih beroperasi jelang Subuh
Baca juga: Siap-siap, Kalbar segera berlakukan PPKM mikro
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021