Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji meminta Bupati dan Wakil Bupati Sekadau Aron dan Subandrio yang baru saja dilantik untuk memaksimalkan penanganan COVID-19 di kabupaten itu dengan transparansi.
"Lakukan tracing dan testing karena Sekadau ini tingkat keterjangkitan tinggi dan ini terlihat pada satu lokasi yang berbatasan dengan Sintang 38 orang kita tes dan semua positif. Nah, kalau dalam satu bulan kita bisa tindak tegas, tempat berkumpul dibatasi dibubarkan insya Allah bisa," kata Sutarmidji saat melantik Aron dan Subandrio sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sekadai, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Pontianak, Senin.
Menurutnya, Sekadau sudah siap karena bupati dapat perintahkan kepala dinas kesehatan seluruh jajaran puskesmas untuk lakukan tracing dan testing.
Ia menambahkan, kemudian Satpol PP dapat mengomando bentuk satgas desa dan sebagainya.
"Kalau tidak lakukan tracing dan testing saya tidak akan transfer dana bagi hasil, pasti tak akan saya transfer. Kalau perlu di akhir tahun baru saya transfer sekalian, jadi kalang kabut," katanya pula.
Sutarmidji juga berpesan agar Bupati dan Wakil Bupati Sekadau melakukan transparansi dan jangan sampai melakukan jual beli jabatan.
"Pesannya tangani COVID-19 baik kelola keuangan harus sudah nontunai, kemudian pengangkatan pejabat harus transparan jangan sampai lakukan jual beli jabatan, dan hasil tes COVID-19 yang benar," kata Sutarmidji.
Menanggapi apa yang disampaikan Sutarmidji, Bupati Sekadau Aron menyatakan, terkait penanganan COVID-19 dirinya akan langsung mengadakan rapat kerja dengan dinas terkait untuk melakukan tracing terkait COVID-19 ada di Sekadau, artinya kita harus sesegera mungkin mengambil langkah terkait hal itu.
Aron juga menambahkan, karena dirinya baru masuk tentu akan melakukan koordinasi ke setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait khususnya dalam penanganan COVID-19 ini dan tentu ini bukan persoalan yang mudah.
"Karena gelombang kedua ini bagi masyarakat biasa sudah bukan merupakan hal yang menakutkan lagi dan mereka sudah biasa. Karena itu kami harus bekerja maksimal memastikan bahwa penanganan COVID-19 ini bisa berjalan dengan baik, dan tentu kita akan memaksimalkan perangkat-perangkat daerah Sekadau," kata Aron.
Terkait transparansi, Aron sampaikan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi. "Kami akan koordinasikan dengan mereka, karena terkait dengan anggaran itu tentu kami memaksimalkan upaya-upaya agar ke depannya anggaran lebih transparan dan bisa lebih diakses masyarakat," katanya pula.
Selain itu, Aron juga akan melakukan perombakan terhadap SKPD.
"Kami akan melakukan perombakan SKPD namun belum saat ini karena sesuai dengan aturan undang-undang, enam bulan setelah pelantikan baru bupati dan wakil bupati terpilih melaksanakan perombakan itu. Tentu kami akan lakukan assesment dulu agar mereka yang menempati posisi SKPD di Sekadau dapat menjalankan tugas dengan baik," kata Aron.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Lakukan tracing dan testing karena Sekadau ini tingkat keterjangkitan tinggi dan ini terlihat pada satu lokasi yang berbatasan dengan Sintang 38 orang kita tes dan semua positif. Nah, kalau dalam satu bulan kita bisa tindak tegas, tempat berkumpul dibatasi dibubarkan insya Allah bisa," kata Sutarmidji saat melantik Aron dan Subandrio sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sekadai, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Pontianak, Senin.
Menurutnya, Sekadau sudah siap karena bupati dapat perintahkan kepala dinas kesehatan seluruh jajaran puskesmas untuk lakukan tracing dan testing.
Ia menambahkan, kemudian Satpol PP dapat mengomando bentuk satgas desa dan sebagainya.
"Kalau tidak lakukan tracing dan testing saya tidak akan transfer dana bagi hasil, pasti tak akan saya transfer. Kalau perlu di akhir tahun baru saya transfer sekalian, jadi kalang kabut," katanya pula.
Sutarmidji juga berpesan agar Bupati dan Wakil Bupati Sekadau melakukan transparansi dan jangan sampai melakukan jual beli jabatan.
"Pesannya tangani COVID-19 baik kelola keuangan harus sudah nontunai, kemudian pengangkatan pejabat harus transparan jangan sampai lakukan jual beli jabatan, dan hasil tes COVID-19 yang benar," kata Sutarmidji.
Menanggapi apa yang disampaikan Sutarmidji, Bupati Sekadau Aron menyatakan, terkait penanganan COVID-19 dirinya akan langsung mengadakan rapat kerja dengan dinas terkait untuk melakukan tracing terkait COVID-19 ada di Sekadau, artinya kita harus sesegera mungkin mengambil langkah terkait hal itu.
Aron juga menambahkan, karena dirinya baru masuk tentu akan melakukan koordinasi ke setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait khususnya dalam penanganan COVID-19 ini dan tentu ini bukan persoalan yang mudah.
"Karena gelombang kedua ini bagi masyarakat biasa sudah bukan merupakan hal yang menakutkan lagi dan mereka sudah biasa. Karena itu kami harus bekerja maksimal memastikan bahwa penanganan COVID-19 ini bisa berjalan dengan baik, dan tentu kita akan memaksimalkan perangkat-perangkat daerah Sekadau," kata Aron.
Terkait transparansi, Aron sampaikan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi. "Kami akan koordinasikan dengan mereka, karena terkait dengan anggaran itu tentu kami memaksimalkan upaya-upaya agar ke depannya anggaran lebih transparan dan bisa lebih diakses masyarakat," katanya pula.
Selain itu, Aron juga akan melakukan perombakan terhadap SKPD.
"Kami akan melakukan perombakan SKPD namun belum saat ini karena sesuai dengan aturan undang-undang, enam bulan setelah pelantikan baru bupati dan wakil bupati terpilih melaksanakan perombakan itu. Tentu kami akan lakukan assesment dulu agar mereka yang menempati posisi SKPD di Sekadau dapat menjalankan tugas dengan baik," kata Aron.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021