Satu di antara komoditas ekspor unggulan Kalimantan Barat (Kalbar) yakni bahan olah karet (bokar) saat ini harganya masih stabil dan bertahan di angka Rp22.000 per kilogram untuk tingkat pabrik dengan kadar Kadar Karet Kering (K3) 100 persen.
“Harga masih tinggi dan saat ini harga pembelian di pabrik masih Rp22.000 per kilogram. Harga di pasar global 1,68 dolar AS/kg SIR 20, agak turun dibandingkan bulan Maret 2021 yang sekitar 1,75 dolar AS/kg SIR 20,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Kalbar Jusdar di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Harga ekspor karet bergerak naik
Ia menjelaskan kenaikan harga di Kalbar dan di dunia saat ini karena ekonomi negara konsumen karet alam yang mulai membaik. Menurutnya, prospek karet alam masih tetap bagus karena ekonomi negara konsumen sudah mulai membaik seperti China dan Amerika Serikat.
“Dengan baiknya ekonomi negara tujuan ekspor mendorong permintaan karet alam meningkat. Dengan permintaan karet alam juga meningkat harga terdongkrak,” jelas dia.
Ia menjelaskan harga pembelian di pabrik masih tinggi juga karena kekurangan bokar dan untuk menutup kontrak, terpaksa ada pabrik harus beli bokar dengan harga tinggi.
Baca juga: Terus naik, harga karet di Kalbar tembus Rp22.000 per kilogram
Baca juga: Awal Tahun 2021 harga karet capai 19.000 per kilogram di Kalbar
“Masalah utama pabrik karet di Kalbar adalah kurangnya pasokan bokar dari kebun karet di Kalbar. Sehingga ada pabrik yang harus membeli bokar dari provinsi lain seperti Kalteng, Kalsel, dan provinsi lain di Sumatera, bahkan ada yang mengimpornya dari luar negeri,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Heronimus Hero mengatakan strategi yang diterapkan dan transparansi harga yang dihadirkan pemerintah di tingkat pabrik memberikan gambaran harga bagi petani, sehingga para tengkulak mulai tidak berani membeli harga yang rendah karena petani sudah mudah mengetahui harga terkini.
Hero menjelaskan dengan perbaikan tata niaga karet yang terus dimaksimalkan mendorong permintaan karet terus naik sehingga harga ikut terdongkrak.
"Permintaan karet mulai membaik dan aktivitas ekonomi mulai kembali bergerak, sehingga industri yang memerlukan karet mulai meningkatkan permintaan. Harga karet dunia pun mulai naik," kata dia.
Baca juga: Harga karet tingkat pabrik di Kalbar capai Rp18.700 per kilogram
Baca juga: Harga karet tingkat petani di Sambas capai Rp11.000 per kilogram
Baca juga: Dilema petani karet
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Harga masih tinggi dan saat ini harga pembelian di pabrik masih Rp22.000 per kilogram. Harga di pasar global 1,68 dolar AS/kg SIR 20, agak turun dibandingkan bulan Maret 2021 yang sekitar 1,75 dolar AS/kg SIR 20,” ujar Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), Kalbar Jusdar di Pontianak, Selasa.
Baca juga: Harga ekspor karet bergerak naik
Ia menjelaskan kenaikan harga di Kalbar dan di dunia saat ini karena ekonomi negara konsumen karet alam yang mulai membaik. Menurutnya, prospek karet alam masih tetap bagus karena ekonomi negara konsumen sudah mulai membaik seperti China dan Amerika Serikat.
“Dengan baiknya ekonomi negara tujuan ekspor mendorong permintaan karet alam meningkat. Dengan permintaan karet alam juga meningkat harga terdongkrak,” jelas dia.
Ia menjelaskan harga pembelian di pabrik masih tinggi juga karena kekurangan bokar dan untuk menutup kontrak, terpaksa ada pabrik harus beli bokar dengan harga tinggi.
Baca juga: Terus naik, harga karet di Kalbar tembus Rp22.000 per kilogram
Baca juga: Awal Tahun 2021 harga karet capai 19.000 per kilogram di Kalbar
“Masalah utama pabrik karet di Kalbar adalah kurangnya pasokan bokar dari kebun karet di Kalbar. Sehingga ada pabrik yang harus membeli bokar dari provinsi lain seperti Kalteng, Kalsel, dan provinsi lain di Sumatera, bahkan ada yang mengimpornya dari luar negeri,” kata dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Kalbar Heronimus Hero mengatakan strategi yang diterapkan dan transparansi harga yang dihadirkan pemerintah di tingkat pabrik memberikan gambaran harga bagi petani, sehingga para tengkulak mulai tidak berani membeli harga yang rendah karena petani sudah mudah mengetahui harga terkini.
Hero menjelaskan dengan perbaikan tata niaga karet yang terus dimaksimalkan mendorong permintaan karet terus naik sehingga harga ikut terdongkrak.
"Permintaan karet mulai membaik dan aktivitas ekonomi mulai kembali bergerak, sehingga industri yang memerlukan karet mulai meningkatkan permintaan. Harga karet dunia pun mulai naik," kata dia.
Baca juga: Harga karet tingkat pabrik di Kalbar capai Rp18.700 per kilogram
Baca juga: Harga karet tingkat petani di Sambas capai Rp11.000 per kilogram
Baca juga: Dilema petani karet
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021