Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan menggandeng perusahaan swasta untuk memperluas akses jaringan internet untuk memaksimalkan reformasi digital di provinsi itu.

"Provinsi Kalbar masih memiliki keterbatasan jaringan, banyak daerah yang belum terjangkau internet. Kita sudah minta kepada perusahaan telekomunikasi swasta untuk menggelar jaringan di banyak tempat demi memudahkan akses internet," kata Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan di Pontianak, saat peluncuran program literasi digital "Indonesia Makin Cakap Digital" yang digelar Kemenkominfo RI melalui teleconference, di Pontianak, Kamis.

Bagi Norsan, perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan masif ini mau tidak mau diperlukan penyesuaian untuk menyongsong reformasi digital dengan baik.

"Reformasi digital menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari dan disambut agar kita dapat bertahan dan siap dalam menghadapi persaingan di tengah era yang tak mengenal batasan ruang dan waktu ini," tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa teknologi kini semakin dekat dengan masyarakat, terutama dalam menghadapi COVID-19.

"Sekarang semua hal menggunakan fasilitas digital dan online. Sehingga kita minta juga pemerintah kota dan kabupaten se-Kalbar untuk bisa menyediakan workshop IT hingga penyediaan internet seperti WiFi gratis untuk masyarakat sekitar," kata Norsan.

Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G.Plate mengatakan, program literasi digital "Indonesia Makin Cakap Digital" merupakan arahan Presiden RI, Joko Widodo dalam percepatan transformasi digital nasional khususnya SDM di bidang digital.

"Hal ini menjadi keharusan di tengah intensifnya pengguna internet di Indonesia yang setidaknya mencapai 196,7 juta warganet. Tugas kita sendiri adalah memastikan setiap anak bangsa mengoptimalkan manfaat internet yang salah satunya berupa potensi ekonomi digital mencapai sekitar 124 miliar dolar AS pada 2025 mendatang," jelasnya.

Inisiasi Kemenkominfo RI tersebut juga dilakukan dalam rangka membentengi dari dampak-dampak internet.

"Pada program tahun 2021 akan diadakan setidaknya 20.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yg menyasar 4 pilar literasi digital, yaitu digital ethics, society, skills dan culture," jelasnya.

Johnny mengatakan, setiap tahun program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 jt partisipan pelatihan di 514 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Indonesia sasaran program melompat jauh dari sasaran sebelumnya menandakan keseriusan pemerintah dalam melakukan terobosan dan keseriusan dalam melakukan akselerasi dalam bidang SDM digital.

"Dengan demikian setidaknya kita harapkan terdapat 50 juta masyarakat Indonesia yang akan terliterasi secara digital sampai 2024 mendatang dan diharapkan terus meningkat di periode pemerintahan berikutnya hingga mencapai 100 juta masyarakat," katanya.

 

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rahma Fadilah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021