Saat membuka kegiatan sosialisasi Rumah Data Kependudukan (Rumah Dataku) di Hotel Maestro Pontianak, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Tenny C Soriton menyebutkan, setiap Kampung KB yang saat ini telah di brandingkan menjadi Kampung Berkualitas perlu memiliki Rumah Dataku, karena fungsinya sangat penting sebagai pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan yang mencakup sistem pengelolaan dan pemanfaatan data kependudukan di tingkat mikro.

"Hal itu mulai dari mengidentifikasi, mengumpulkan, memverifikasi, dan memanfaatkan data kependudukan yang bersumber dari, oleh, dan untuk masyarakat sebagai basis untuk intervensi pembangunan di Kampung KB dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Tenny C Soriton di Pontianak, Minggu malam.

Ia mengatakan, keberadaan Rumah Dataku memiliki tiga fungsi utama yakni sebagai pusat intervensi permasalahan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga, sebagai  pusat data dan informasi, serta sebagai pusat integrasi aktifitas Kampung KB yang handal.

"Kegiatan sosialisasi Rumah Dataku Kampung KB yang kami lakukan ini masuk dalam Program Prioritas Nasional (Pro PN) yang harus kita sukseskan. Dan, di Kalbar sosialisasi ini diikuti oleh OPDKB dari 14 kabupaten/kota, dimana kami lakukan dengan bertahap dibagi dua gelombang dan tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," kata Tenny.

Ia menambahkan, saat ini di Kalbar ada 343 Kampung Berkualitas (Kampung KB), sedangkan yang punya Rumah Dataku ada 63 yang akan terus coba di kembangkan lagi agar di setiap Kampung KB ada Rumah DataKu. Ini target yang harus dicapai dari tahun 2020 sampai tahun 2024 harus sudah terealisasi.

Di Rumah DataKu segala aspek pembangunan ada disana dan terfokus pada 1 titik sehingga bila ada yang membutuhkan data bisa datang ke Rumah Data untuk mendapatkan data yang akurat dari wilayah itu" Terang Tenny C Soriton.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Kalbar, Gugus Suprayitno selaku ketua penyelenggara mengatakan, tujuan dari kegiatan sosialisasi itu untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan program perencanaan pengendalian penduduk di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sehingga bisa menjadi narasumber  tingkat Kabupaten.

"Rumah Dataku ini sungguh sangat sederhana, sesuai dengan kemajuan jaman maka seluruh permasalahan yang ada nantinya ada di Rumah Dataku dalam lingkup yang mikro. Kemudian pembangunan dalam satu desa atau kecamatan ada di rumah data itu, sehingga camat dan kepala desa nanti tidak akan sulit untuk mencari data cukup di Rumah Dataku yang juga akan mengakomodir kegiatan kegiatan BKKBN secara menyeluruh," paparnya.

Menurut Gugus, sosialisasi ini juga melibatkan Gradasi karena mereka punya konsep kampung digital dengan harapan permasalahan-permasalahan yang ada dalam bidang digitalisasi bisa diimplementasikan kepada pengelola di Kampung KB.

"Di Kampung Berkualitas itulah berbagai macam kegiatan salah satunya adalah UPPKA, dengan adanya Kampung digital di Kampung KB, UPPKA bisa mempromosikan atau memasarkan hasil produksinya lewat media online," ujarnya.

Ia mengatakan ada empat tujuan yang ingin dicapai melalui pembentukan rumah data kependudukan ini, yakni meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dan mitra kerja dalam pengelolaan data kependudukan level mikro di Kampung KB, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku yang berwawasan kependudukan.

Kemudian lanjutnya, meningkatkan sinergitas komponen badan kependudukan dan keluarga berencana nasional dan mitra kerja dalam penyediaan dan pemanfaatan data dan informasi untuk intervensi berbagai permasalahan kependudukan, KB, pembangunan keluarga ataupun pembangunan sektor lainnya, dan meningkatkan modal sosial, wahana belajar dan berinteraksi masyarakat melalui media data, modul-modul, buku-buku bacaan dan atau melalui penggunaan jaringan internet di Kampung KB.


 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021