Kabid Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Dony Saiful Bahri mengatakan pada tahun ini kegiatan pengembangan padi khusus di Kalbar mencapai 715 hektare.

"Kegiatan budidaya padi khusus di Kalbar 2021 ini seluas 715 hektare. Rencana tanam pada Juli - November 2021," ujarnya di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan bahwa luasan pengembangan padi khusus tersebut tersebar di empat daerah yakni Kabupaten Sambas, Kota Singkawang dan Kabupaten Ketapang serta Kabupaten Sanggau.

"Untuk di Sambas dan Sanggau luasan pengembangan 150 hektare. Kota Singkawang 115 hektare. Sedangkan di Kabupaten Ketapang yang paling luas yakni 300 hektare," katanya.

Ia menjelaskan bahwa untuk jenis padi khusus yang dikembangkan yakni  beras merah, beras hitam ,varietas Ringkak Cundong, varietas Argo Pawan, Varietas Palawang dan Varietas Balia

"Tujuannya kegiatan ini untuk pengembangan varietas  unggul asli Kalbar. Untuk anggaran yakni dari APBN provinsi," katanya.

Terkait luasan pengembangan padi dengan Indeks Pertanaman (IP) 400 atau ditanam empat kali dalam setahun di Kalbar yakni 100 hektare.

"Pengembangan padi IP 400 di Kalbar 100 hektare yang ditanam di Kabupaten Sambas 50 hektare dan Landak 50 hektare. Sumber APBN Pusat dan langsung ditransfer ke kelompok," katanya.

Ia mengatakan IP400 menggunakan varietas genjah umur pendek seperti varietas Cakra Buana yg ditanam di Sambas dengan mekanisasi lengkap mulai pengolahan lahan dengan traktor roda 4, tanam (transplenter) sampai panen menggunakan Combenhasvester.

"Provitas IP400 diharapkan 5 sd 6 ton hektare karena full paket sarpotan," katanya.

Untuk kendala dari kegiatan IP 400 ini antara lain kegiatan budidaya dilaksanakan secara simultan terus menerus selama 1 tahun, petani tidak melakukan istirahat/jeda (bera) lahan.

"Kemudian penggunaan teknologi yang baru dan belum disosialisasikan secara masif. Petani belum terbiasa melakukan budidaya ini. Tetapi dengan padi IP 400 ini petani bisa panen dalam 1 tahun dan bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat hanya dengan satu lahan saja," katanya.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021