Pencarian korban longsor atas nama Halustinawati  warga Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara  masih berlangsung  hingga saat ini dan tim gabungan fokus mencari korban di sekitar tempat penemuan korban pertama yang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Lokasi pencarian di hari keempat masih di titik beratkan pada lokasi yang disinyalir menjadi tempat keberadaan korban (sekitar area tempat ditemukan jenazah pertama) berdasarkan keterangan saksi," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kayong Utara Noorhabib di Sukadana, Sabtu.

Pencarian semenjak hari ke-3  telah menggunakan alat berat untuk memudahkan proses evakuasi. Tidak hanya tim gabungan yang melakukan pencarian, antusias warga dan keluarga korban juga tinggi untuk menemukan dan bisa membawa pulang wanita paruh baya tersebut.

"Kegiatan dilakukan oleh unsur BPBD, TNI, Polri, Basarnas dan Satpol PP serta masyarakat setempat," kata dia.

Menurutnya, tim yang diterjunkan terkendala medan yang cukup sulit dan banyak bebatuan  yang turun akibat longsor membuat harus lebih berhati - hati dalam melakukan evakuasi.

"Banyak bebatuan besar dan kayu yang ikut hanyut beserta lumpur," jelasnya.

Longsor yang terjadi pada Rabu lalu  ini diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi dengan durasi  lebih dari 24 jam. Kondisi itu menyebabkan sebagian wilayahnya tergenang air dan sejumlah bukit mengalami longsor seperti yang terjadi di Sukadana dan Pulau Maya.

Longsor juga menutupi jalan utama di ibukota tersebut, bahkan jaringan air saat ini masih mengalami gangguan. Respon cepat yang dilakukan pemda di apresiasi oleh warga Kayong Utara dalam mengatasi musibah yang melanda negeri bertuah tersebut.

"Alhamdulillah, kami lihat respon  bupati dan wakil bupati cepat dengan memerintahkan jajarannya dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak, ini yang kita harapkan sebagai masyarakat," kata salah satu warga Sukadana, Samsudin.

Menurutnya, bencana yang melanda tanah betuah tersebut pada hari Rabu lalu membawa luka yang dalam. Tidak hanya banjir, tanah longsor juga terjadi dimana - mana yang membuat khawatir dan kecemasan saat hujan deras.

"Kalau hujan  lebat sekarang ini kita was- was, takut terjadi banjir lagi, kali ini terparah banjirnya dari pada tahun 2017 lalu,"cujar dia.

Ia pun berharap bantuan yang dikucurkan pemerintah bisa merata ke masyarakat terdampak seperti di Pulau Maya yang sampai saat ini belum surut airnya.

"Kasihan disana, warganya sampai mengungsi ke tempat  - tempat umum, semoga di sana cepat turun airnya,  karena cukup parah kalau info yang saya dapat," kata dia.

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021