Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan mengatakan saat ini pihaknya masih berupaya untuk bantuan korban banjir, namun masih terkendala data dari kecamatan dan desa.

"Bantuan sudah kami usahakan masih dalam proses sesuai mekanisme, yang menjadi hambatan masih ada beberapa desa yang belum kami dapatkan datanya, setelah data sudah terkumpul semua dan akan kami hitung jumlah jiwa yang terdampak, baru akan kami proses lebih lanjut," kata Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu Kalbar, Senin dinihari.

Disampaikan Gunawan, bantuan terkait banjir sebelumnya sudah juga didistribusikan pada banjir tahun 2020 lalu dengan mekanisme yang sama.
 
"Jangan sampai maksud kita ingin memberikan bantuan, justru muncul hal-hal tidak diinginkan karena belum terkumpulnya data dari sejumlah desa," ucap Gunawan.
 
Menurut dia, sebelum kejadian bencana alam, BPBD Kapuas Hulu melakukan upaya kesiapsiagaan di masyarakat dengan cara mengirimkan surat dan telekomunikasi informasi terkait peringatan dini kondisi yang akan terjadi
 
Bahkan, Gunawan mengaku pihaknya sudah sampaikan format laporan kejadian supaya ketika terjadi bencana seperti sekarang ini cepat mengambil tindakan.

Gunawan menjelaskan banjir yang terjadi sejak 13 Juli 2021 belum lama ini kondisi sudah surut di 7 (tujuh) kecamatan wilayah Kapuas Hulu.
 
Dari data sementara, akibat banjir tersebut terdapat 5.002 rumah warga terendam banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 7.357 kepala keluarga atau 19.121 jiwa.
 
Disebutkan Gunawan, warga Kapuas Hulu terdampak banjir yang terjadi sejak 13 Juli 2021 itu terbagi di beberapa wilayah kecamatan diantaranya yaitu di Kecamatan Hulu Gurung sebanyak 1.147 KK atau 4.112 jiwa, Kecamatan Silat Hulu sebanyak 1.841 KK atau 6.821 jiwa.
 
Kecamatan Boyan Tanjung sebanyak 3.879 KK atau 6.537 jiwa, di Kecamatan Pengkadan sebanyak 190 KK atau 569 jiwa, Kecamatan Bunut Hulu sebanyak 118 KK atau 472 jiwa, di Kecamatan Silat Hilir sebanyak 182 KK atau 610 jiwa

Untuk warga pengungsi, BPBD Kapuas Hulu mencatat sedikitnya ada 422 KK atau 1.681 jiwa yang terpaksa mengungsi akibat banjir tersebut.
 
Dikatakan Gunawan, untuk jumlah warga yang mengungsi antara lain di Desa Nanga Luan sebanyak 126 KK atau 605 jiwa, Desa Entebi sebanyak 113 KK atau 466 jiwa dan di Desa Bongkong sebanyak 182 KK atau 610 jiwa.
 
"Kemudian untuk kerugian materil, hingga sejauh ini tercatat ada 5.002 unit rumah terendam dan 217 fasilitas umum terdampak, kondisi saat ini banjir sudah surut, tetapi kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir, angin puting beliung dan tanah longsor (batingsor)," pesan Gunawan.
 
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021