Kapuas Hulu (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat Gunawan mengingatkan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana banjir karena intensitas curah hujan tinggi yang mengakibatkan debit sungai Kapuas meluap.
"Saat ini banjir sedang terjadi di sejumlah dataran rendah terutama yang berada di pesisir sungai Kapuas, kami minta masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir tersebut," kata Gunawan, di Putussibau Kapuas Hulu, Rabu.
Gunawan mengatakan ada beberapa kecamatan rawan banjir dan saat sudah terendam banjir di antaranya yaitu Kecamatan Putussibau Selatan di Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir dan Desa Tanjung Jati, Kecamatan Bika, Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Bunut Hilir, Selimbau, Suhaid, Jongkong, Silat Hulu, Silat Hilir dan Pengkadan, Boyan Tanjung, Mentebah dan Kecamatan Kalis.
Sedangkan untuk daerah dalam kota kata Gunawan di daerah Dogom Kelurahan Hilir Kantor Kecamatan Putussibau Utara dan daerah Mupa dan daerah pasar Putussibau.
Gunawan mengaku sampai saat ini belum ada laporan resmi dari camat dan kepala desa terkait perkembangan kondisi banjir.
"Mungkin mereka anggap banjir biasa, padahal data perkembangan banjir itu sangat diperlukan untuk laporan kepada pimpinan serta untuk mengambil langkah-langkah penanganan," kata Gunawan.
Oleh sebab itu Gunawan mengingatkan camat dan kepala desa untuk melaporkan kondisi banjir di daerah nya masing-masing.
Ia juga berpesan agar masyarakat tetap mengutamakan keselamatan apabila terjadi banjir.
Sementara itu, pantau ANTARA, di lokasi banjir Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, banjir terjadi sejak Kamis (7/03 sampai saat ini Rabu (13/03) banjir masih menggenangi akses jalan Kalimantan di daerah tersebut dengan rata-rata kedalaman air berkisar 80 centimeter hingga satu meter lebih dari permukaan tanah.
Warga di Teluk Barak terpaksa menggunakan transportasi alternatif berupaya perahu untuk melakukan aktivitas terutama pada saat bulan Ramadhan 1445 Hijriah saat ini.
Aldianto salah satu warga Teluk Barak mengatakan sudah hampir sepekan banjir terjadi belum ada surut, aktivitas masyarakat terganggu.
"Kami sudah antisipasi membuat panggung dalam rumah, sebagai tempat sementara untuk mengungsi," kata Aldianto.
Dia berharap ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk mitigasi bencana banjir yang sering terjadi, terutama terkait kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia.
Selain itu, Aldianto juga berharap perhatian dari pemerintah untuk warga terdampak banjir apalagi pada saat ini pada bulan Ramadhan, masyarakat sangat merasakan dampaknya.