Greysia Polii mengatakan kesuksesan meraih medali emas bersama Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo tak lepas dari dukungan banyak pihak, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir yang memberikan kesan tersendiri dalam perjalanan karier bulu tangkis karena pernah mendampinginya saat terpuruk di Olimpiade London 2012.
"Terima kasih pak (Erick Thohir), bapak yang selalu bilang sama saya jangan menyerah," kata Greysia saat melakukan video conference yang kemudian diunggah Erick dalam akun Instagramnya, Senin.
Rasa terima kasih Gresyia ini tak lepas dari peran Erick Thohir saat menjabat Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade London. Kala itu, Erick terus mendorong dan memotivasi Greysia yang didiskualifikasi bersama pasangannya Meiliana Jauhari.
Greysia/Meiliana dianggap sengaja mengalah saat laga terakhir babak penyisihan Grup C melawan wakil Korea Selatan Ha Jung Eun/Kim Min Jung. Mereka disinyalir melakukan hal tersebut agar terhindar dari pasangan China Wang Xiaoli/Yu Yang di perempat final.
Empat tahun berselang, Greysia kembali tampil di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil 2016 bersama Nitya Krishinda Maheswari dengan mencapai perempat final. Tak lama setelah itu, Nitya mengalami cedera parah. Greysia pun kehilangan partner hingga sempat terpikir mengakhiri karier sebagai pebulu tangkis.
"Bapak, ketika 2012 selalu bilang sama saya, maju untuk 2016. Ketika 2016, waktu itu bapak juga yang bilang sama saya 'jangan berhenti dulu Greys, 2020 masih ada'. Dan ini pak hadiahnya buat bapak," kata Greysia sembari mengangkat medali emasnya.
Dalam kesempatan ini, Erick memberikan ucapan selamat sekaligus bangga dengan Gresyia dan Apriyani. Menurutnya, banyak hal yang telah dilalui keduanya hingga akhirnya meraih prestasi tertinggi di pentas Olimpiade.
Erick pun mengenang saat dirinya menjabat sebagai CdM Tim Indonesia di Olimpiade London. "Saat itu, Greysia Polii dengan pasangannya Meiliana Jauhari harus mundur dari ajang Olimpiade. Sebagai CdM tidak ada waktu untuk kecewa, saya harus mengangkat kembali semangat Greysia," kata Erick.
"Hari ini adalah pembuktian dari perjuangan. Buah dari kerja keras dan kegigihan yang luar biasa. Sebuah sikap yang bisa menjadi contoh anak bangsa lainnya, bahwa selalu ada asa selama kita terus berusaha dan memberikan yang terbaik," ujar Erick yang saat ini menjabat sebagai International Olympic Committee (IOC) Member.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo setelah mengalahkan pasangan dari China Chen Qingchen/Jia Yifan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin, dua gim langsung 21-19, 21-15.
Kemenangan tersebut sekaligus melanjutkan tradisi emas cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade. Kecuali London, Indonesia selalu sukses membawa pulang emas di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Terima kasih pak (Erick Thohir), bapak yang selalu bilang sama saya jangan menyerah," kata Greysia saat melakukan video conference yang kemudian diunggah Erick dalam akun Instagramnya, Senin.
Rasa terima kasih Gresyia ini tak lepas dari peran Erick Thohir saat menjabat Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade London. Kala itu, Erick terus mendorong dan memotivasi Greysia yang didiskualifikasi bersama pasangannya Meiliana Jauhari.
Greysia/Meiliana dianggap sengaja mengalah saat laga terakhir babak penyisihan Grup C melawan wakil Korea Selatan Ha Jung Eun/Kim Min Jung. Mereka disinyalir melakukan hal tersebut agar terhindar dari pasangan China Wang Xiaoli/Yu Yang di perempat final.
Empat tahun berselang, Greysia kembali tampil di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil 2016 bersama Nitya Krishinda Maheswari dengan mencapai perempat final. Tak lama setelah itu, Nitya mengalami cedera parah. Greysia pun kehilangan partner hingga sempat terpikir mengakhiri karier sebagai pebulu tangkis.
"Bapak, ketika 2012 selalu bilang sama saya, maju untuk 2016. Ketika 2016, waktu itu bapak juga yang bilang sama saya 'jangan berhenti dulu Greys, 2020 masih ada'. Dan ini pak hadiahnya buat bapak," kata Greysia sembari mengangkat medali emasnya.
Dalam kesempatan ini, Erick memberikan ucapan selamat sekaligus bangga dengan Gresyia dan Apriyani. Menurutnya, banyak hal yang telah dilalui keduanya hingga akhirnya meraih prestasi tertinggi di pentas Olimpiade.
Erick pun mengenang saat dirinya menjabat sebagai CdM Tim Indonesia di Olimpiade London. "Saat itu, Greysia Polii dengan pasangannya Meiliana Jauhari harus mundur dari ajang Olimpiade. Sebagai CdM tidak ada waktu untuk kecewa, saya harus mengangkat kembali semangat Greysia," kata Erick.
"Hari ini adalah pembuktian dari perjuangan. Buah dari kerja keras dan kegigihan yang luar biasa. Sebuah sikap yang bisa menjadi contoh anak bangsa lainnya, bahwa selalu ada asa selama kita terus berusaha dan memberikan yang terbaik," ujar Erick yang saat ini menjabat sebagai International Olympic Committee (IOC) Member.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Tokyo setelah mengalahkan pasangan dari China Chen Qingchen/Jia Yifan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin, dua gim langsung 21-19, 21-15.
Kemenangan tersebut sekaligus melanjutkan tradisi emas cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade. Kecuali London, Indonesia selalu sukses membawa pulang emas di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021