Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 643/Wanara Sakti membantu membersihkan material longsor yang menimpa dua rumah warga di Dusun Tapang, Desa Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Longsor itu terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi selama tiga hari berturut-turut di wilayah Entikong. Tebing setinggi lima meter longsor dan menimpa dua rumah warga hingga membuat salah satu dapur rumah tersebut hancur," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/Wns, Letkol Inf Hendro Wicaksono, dalam keterangan tertulisnya di Sanggau, Sabtu.
Mendengar berita musibah tersebut, anggota Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns langsung bergerak, dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk bersama-sama membantu warga yang rumahnya terkena timbunan tanah longsor itu.
Dia menambahkan, kegiatan kerja bakti bersama masyarakat dimulai dengan mengevakuasi barang-barang milik korban tertimpa tanah longsor itu.
"Menggunakan alat sederhana seperti cangkul dan sekop, kami bahu-membahu membersihkan reruntuhan material longsor, membuat saluran air dan tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor," ujarnya.
Melihat kondisi cuaca ekstrem saat ini, Dansatgas Wicaksono mengimbau warga agar selalu waspada.
Ia mengingat saat ini hujan sering terjadi dan letak geografis wilayah Desa Entikong berada di lereng-lerang dataran tinggi yang rentan terjadinya longsor dan bisa menimpa rumah warga yang berada di bawah tebing apabila hujan turun terus-menerus.
Menurutnya warga lebih baik mengungsi di rumah saudara atau tetangga untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, apabila sedang terjadi cuaca ekstrem.
"Saya juga menekankan kepada seluruh jajaran Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns agar terus memonitor atau memantau perkembangan situasi di wilayah binaan masing-masing. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bencana tanah longsor agar cepat tanggap responsif membantu masyarakat sehingga bisa mengurangi risiko kerugian yang lebih besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Entikong, Kiki menyampaikan apresiasi atas respons cepat satgas pamtas mengkoordinasi kerja bakti tersebut.
"Dalam kebersamaan menangani kesulitan warga dengan cepat, dapat mempererat tali silaturahmi antara aparat dengan masyarakat," kata kepala desa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Longsor itu terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi selama tiga hari berturut-turut di wilayah Entikong. Tebing setinggi lima meter longsor dan menimpa dua rumah warga hingga membuat salah satu dapur rumah tersebut hancur," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/Wns, Letkol Inf Hendro Wicaksono, dalam keterangan tertulisnya di Sanggau, Sabtu.
Mendengar berita musibah tersebut, anggota Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns langsung bergerak, dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk bersama-sama membantu warga yang rumahnya terkena timbunan tanah longsor itu.
Dia menambahkan, kegiatan kerja bakti bersama masyarakat dimulai dengan mengevakuasi barang-barang milik korban tertimpa tanah longsor itu.
"Menggunakan alat sederhana seperti cangkul dan sekop, kami bahu-membahu membersihkan reruntuhan material longsor, membuat saluran air dan tidak ada korban jiwa dalam musibah longsor," ujarnya.
Melihat kondisi cuaca ekstrem saat ini, Dansatgas Wicaksono mengimbau warga agar selalu waspada.
Ia mengingat saat ini hujan sering terjadi dan letak geografis wilayah Desa Entikong berada di lereng-lerang dataran tinggi yang rentan terjadinya longsor dan bisa menimpa rumah warga yang berada di bawah tebing apabila hujan turun terus-menerus.
Menurutnya warga lebih baik mengungsi di rumah saudara atau tetangga untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, apabila sedang terjadi cuaca ekstrem.
"Saya juga menekankan kepada seluruh jajaran Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns agar terus memonitor atau memantau perkembangan situasi di wilayah binaan masing-masing. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti bencana tanah longsor agar cepat tanggap responsif membantu masyarakat sehingga bisa mengurangi risiko kerugian yang lebih besar," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Entikong, Kiki menyampaikan apresiasi atas respons cepat satgas pamtas mengkoordinasi kerja bakti tersebut.
"Dalam kebersamaan menangani kesulitan warga dengan cepat, dapat mempererat tali silaturahmi antara aparat dengan masyarakat," kata kepala desa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021