KPU Kota Pontianak, di Kalimantan Barat secara rutin melakukan kunjungan ke sejumlah kelurahan yang ada di kota itu, selain silaturahmi juga bertujuan mengevaluasi secara umum pelaksanaan Pilkada dan Pemilu yang telah berlangsung di 2018 dan 2019, serta pemutakhiran data pemilih.
"Kunjungan ke kelurahan rutin dijadwalkan seminggu di dua kelurahan, yakni update pemutakhiran data berkelanjutan dan silaturahmi, serta evaluasi terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilkada lalu, misalnya terkait kerja PPS dan rekrutmennya serta pelaksanaan di kelurahan masing-masing," kata Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Kota Pontianak David Teguh di Pontianak, Jumat.
David menjelaskan, dari hasil kunjungan tersebut banyak hal yang diperoleh pihaknya, khususnya terkait dengan rekrutmen petugas pemilihan di tingkat TPS atau KPPS.
"Posisi kelurahan dalam pelaksanaan Pemilu atau Pilkada itu jadi ujung tombak, karena ada rekrutmen petugas pemilihan atau badan Add Hock. Kesulitan yang dihadapi dan persiapan yang harus dilakukan untuk pesta demokrasi ke depan misalnya rekrutmen PPS dan KPPS dengan syarat yang semakin berat, seperti tidak boleh menjabat dua periode dan usia dibatasi, memang di beberapa kelurahan kekurangan orang," katanya.
Dia mencontohkan, seperti kelurahan di sekitar pasar, kebanyakan toko jadi bukan penduduk tempatan. KPPS di setiap TPS itu tujuh orang, dua orang keamanan, sehingga kalau ada 50 TPS di kelurahan maka harus ada 450 orang petugas yang dicari atau direkrut.
Sementara untuk data pemilih, David menjelaskan hal itu juga menjadi konsen dari KPU saat berkunjung ke kelurahan.
"Data pemilih, kita update, seperti mutasi data penduduk, yang bisa dari laporan penduduk yang meninggal atau pindah datang dan pindah keluar," katanya.
Dari total 29 kelurahan yang ada di Kota Pontianak, KPU Kota Pontianak hingga saat ini sudah berkunjung ke Kelurahan Benua Melayu Darat, Benua Melayu Laut, Parit Tokaya, Bansir Darat, Batu Layang dan Siantan Hulu, sisanya akan dilanjutkan secara bertahap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kunjungan ke kelurahan rutin dijadwalkan seminggu di dua kelurahan, yakni update pemutakhiran data berkelanjutan dan silaturahmi, serta evaluasi terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilkada lalu, misalnya terkait kerja PPS dan rekrutmennya serta pelaksanaan di kelurahan masing-masing," kata Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU Kota Pontianak David Teguh di Pontianak, Jumat.
David menjelaskan, dari hasil kunjungan tersebut banyak hal yang diperoleh pihaknya, khususnya terkait dengan rekrutmen petugas pemilihan di tingkat TPS atau KPPS.
"Posisi kelurahan dalam pelaksanaan Pemilu atau Pilkada itu jadi ujung tombak, karena ada rekrutmen petugas pemilihan atau badan Add Hock. Kesulitan yang dihadapi dan persiapan yang harus dilakukan untuk pesta demokrasi ke depan misalnya rekrutmen PPS dan KPPS dengan syarat yang semakin berat, seperti tidak boleh menjabat dua periode dan usia dibatasi, memang di beberapa kelurahan kekurangan orang," katanya.
Dia mencontohkan, seperti kelurahan di sekitar pasar, kebanyakan toko jadi bukan penduduk tempatan. KPPS di setiap TPS itu tujuh orang, dua orang keamanan, sehingga kalau ada 50 TPS di kelurahan maka harus ada 450 orang petugas yang dicari atau direkrut.
Sementara untuk data pemilih, David menjelaskan hal itu juga menjadi konsen dari KPU saat berkunjung ke kelurahan.
"Data pemilih, kita update, seperti mutasi data penduduk, yang bisa dari laporan penduduk yang meninggal atau pindah datang dan pindah keluar," katanya.
Dari total 29 kelurahan yang ada di Kota Pontianak, KPU Kota Pontianak hingga saat ini sudah berkunjung ke Kelurahan Benua Melayu Darat, Benua Melayu Laut, Parit Tokaya, Bansir Darat, Batu Layang dan Siantan Hulu, sisanya akan dilanjutkan secara bertahap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021