Pemerintah Kabupaten Sambas berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang transparan dan langkah kongkritnya dengan penerapan transaksi non tunai melalui Cash Management System (CMS) Bank Kalbar.
“Kami baru saja melakukan menandatangani nota kesepahaman dengan BPD Bank Kalbar tentang implementasi transaksi non tunai dalam pelaksanaan APBDes di Kabupaten Sambas yang menggunakan CMS Bank Kalbar, “ ujar Bupati Sambas, Satono di Pontianak, Rabu.
Untuk transaksi non tunai antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas dan Bank Kalbar tahap pertama ada 100 lebih desa yang dilatih untuk menerapkan sistem transaksi non tunai melalui CMS Bank Kalbar tersebut.
“Kerja sama ini kita lakukan demi menjaga efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan dana pemerintah di tingkat desa. Mudah-mudahan sistem ini membantu pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Direktur Umum Bank Kalbar, Rokidi mengatakan pihaknya dan Pemkab Sambas sama-sama punya visi mewujudkan pemerintahan yang baik. Hal itu tidak lepas dari transparansi penggunaan anggaran negara.
“Sejalan dengan keinginan pemerintah pusat, bahwa kita harus mengedepankan transparansi dalam laporan dan penggunaan keuangan agar tidak terjadi kebocoran. Sebagaimana kita ketahui, selama ini banyak terjadi kebocoran, banyak juga para aparat, pejabat yang terjerat dalam kasus keuangan,” katanya.
Kerja sama ini menurutnya bentuk Bank Kalbar menjalin sinergi dengan Pemda Sambas, untuk pelaksanaan CMS Bank Kalbar. Ke depan akan ada lagi namanya SP2D online. Tujuannya sama, yaitu akselerasi pelayanan keuangan. Juga percepatan dalam hal pelaporan dan pajak. Di mana transaksi pembayaran pajak tidak perlu lagi menunggu lama karena sudah realtime.
“Dalam transaksi SP2D tidak ada lagi orang berani main-main, baik itu dari internal Pemda maupun Bank Kalbar. Begitu dilakukan transaksi, maka akan masuk ke pos nya masing-masing. Demikian juga dengan CMS yang sekarang ini. Bank Kalbar mendukung penuh visi Sambas Baru Berkemajuan yang dijalankan Satono-Rofi dalam rangka mewujudkan pemerintah yang baik,” jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Kami baru saja melakukan menandatangani nota kesepahaman dengan BPD Bank Kalbar tentang implementasi transaksi non tunai dalam pelaksanaan APBDes di Kabupaten Sambas yang menggunakan CMS Bank Kalbar, “ ujar Bupati Sambas, Satono di Pontianak, Rabu.
Untuk transaksi non tunai antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas dan Bank Kalbar tahap pertama ada 100 lebih desa yang dilatih untuk menerapkan sistem transaksi non tunai melalui CMS Bank Kalbar tersebut.
“Kerja sama ini kita lakukan demi menjaga efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan dana pemerintah di tingkat desa. Mudah-mudahan sistem ini membantu pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Direktur Umum Bank Kalbar, Rokidi mengatakan pihaknya dan Pemkab Sambas sama-sama punya visi mewujudkan pemerintahan yang baik. Hal itu tidak lepas dari transparansi penggunaan anggaran negara.
“Sejalan dengan keinginan pemerintah pusat, bahwa kita harus mengedepankan transparansi dalam laporan dan penggunaan keuangan agar tidak terjadi kebocoran. Sebagaimana kita ketahui, selama ini banyak terjadi kebocoran, banyak juga para aparat, pejabat yang terjerat dalam kasus keuangan,” katanya.
Kerja sama ini menurutnya bentuk Bank Kalbar menjalin sinergi dengan Pemda Sambas, untuk pelaksanaan CMS Bank Kalbar. Ke depan akan ada lagi namanya SP2D online. Tujuannya sama, yaitu akselerasi pelayanan keuangan. Juga percepatan dalam hal pelaporan dan pajak. Di mana transaksi pembayaran pajak tidak perlu lagi menunggu lama karena sudah realtime.
“Dalam transaksi SP2D tidak ada lagi orang berani main-main, baik itu dari internal Pemda maupun Bank Kalbar. Begitu dilakukan transaksi, maka akan masuk ke pos nya masing-masing. Demikian juga dengan CMS yang sekarang ini. Bank Kalbar mendukung penuh visi Sambas Baru Berkemajuan yang dijalankan Satono-Rofi dalam rangka mewujudkan pemerintah yang baik,” jelasnya.
Editor : Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021