Sesuai dengan kebijakan pemerintah yang memperbolehkan anak-anak di bawah usia 12 tahun ke bioskop, film "Nussa" kini dapat disaksikan oleh seluruh anggota keluarga.
Kebijakan ini, berlaku khusus untuk kota-kota di Jawa dan Bali yang masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 dan 2.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kapasitas bioskop untuk Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali yang sudah masuk dalam level 1 dan 2 bisa dinaikkan menjadi 70 persen.
Baca juga: Masyarakat sambut baik bioskop Transmart Pontianak XXI dibuka kembali
Meski demikian, Luhut menegaskan bahwa pelonggaran ini tetap didampingi dengan protokol kesehatan serta syarat ketat yang wajib dipatuhi, seperti wajibnya penggunaan aplikasi pedulilindungi untuk melakukan skrining awal dan wajibnya pendampingan untuk anak di bawah 12 tahun oleh orangtua.
Adapun sebagian tempat yang sudah masuk pemberlakuan PPKM level 1 dan 2 adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, dan Aceh.
Kebijakan ini pun disambut hangat oleh sutradara "Nussa" Bony Wirasmono. Sebab, para orangtua kini dapat mengajak dan mendampingi anak-anak mereka menonton di bioskop dengan perasaan aman dan nyaman.
"Tentu senang rasanya, rasa rindu menikmati pengalaman menonton di bioskop sudah bisa terobati. Orangtua kini bisa mendampingi anak-anak mereka untuk menyaksikan serunya petualangan Nussa dan Rarra. Namun jangan lupa, protokol kesehatan tetap harus dijaga selama berada di bioskop ya," ujar Bony melalui keterangan resminya dikutip pada Rabu.
Baca juga: Pemerintah izinkan bioskop buka
"Nussa" telah tayang di bioskop pada 14 Oktober. Cerita yang hangat dan penuh dengan nilai moral tinggi menjadikan "Nussa" sebagai film keluarga yang tidak boleh terlewatkan.
Tidak hanya dari segi cerita, visual animasi "Nussa" pun dipuji oleh banyak penonton dan juga kritikus film. Bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa, film ini sudah bisa disejajarkan dengan studio animasi Internasional dan menjadi benchmark baru animasi Indonesia.
"Kesempurnaan kualitas cerita dan visual film 'Nussa' adalah hasil dari kerja keras ratusan kreator terbaik di Indonesia. Para kreator berupaya mengembangkan teknologi animasi baru, sehingga kualitas film 'Nussa' berbeda dengan seriesnya. Salah satunya seperti menggunakan teknologi hair-system, di mana setiap helai rambut karakternya dibuat satu persatu dengan lebih detil," kata Bony.
Diproduseri oleh Anggia Kharisma, film "Nussa" berkisah tentang seorang anak pandai bernama Nussa yang ingin membuat bangga ayahnya dengan memenangkan kembali lomba sains di sekolahnya. Namun, dia harus berhadapan dengan Jonni, anak baru dan seorang rival lomba yang lebih unggul darinya.
Baca juga: "Black Widow" tayang di bioskop Indonesia 16 September 2021
Baca juga: Bupati Kubu Raya ajak masyarakat kembali nonton di bioskop
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Kebijakan ini, berlaku khusus untuk kota-kota di Jawa dan Bali yang masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 dan 2.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kapasitas bioskop untuk Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali yang sudah masuk dalam level 1 dan 2 bisa dinaikkan menjadi 70 persen.
Baca juga: Masyarakat sambut baik bioskop Transmart Pontianak XXI dibuka kembali
Meski demikian, Luhut menegaskan bahwa pelonggaran ini tetap didampingi dengan protokol kesehatan serta syarat ketat yang wajib dipatuhi, seperti wajibnya penggunaan aplikasi pedulilindungi untuk melakukan skrining awal dan wajibnya pendampingan untuk anak di bawah 12 tahun oleh orangtua.
Adapun sebagian tempat yang sudah masuk pemberlakuan PPKM level 1 dan 2 adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, dan Aceh.
Kebijakan ini pun disambut hangat oleh sutradara "Nussa" Bony Wirasmono. Sebab, para orangtua kini dapat mengajak dan mendampingi anak-anak mereka menonton di bioskop dengan perasaan aman dan nyaman.
"Tentu senang rasanya, rasa rindu menikmati pengalaman menonton di bioskop sudah bisa terobati. Orangtua kini bisa mendampingi anak-anak mereka untuk menyaksikan serunya petualangan Nussa dan Rarra. Namun jangan lupa, protokol kesehatan tetap harus dijaga selama berada di bioskop ya," ujar Bony melalui keterangan resminya dikutip pada Rabu.
Baca juga: Pemerintah izinkan bioskop buka
"Nussa" telah tayang di bioskop pada 14 Oktober. Cerita yang hangat dan penuh dengan nilai moral tinggi menjadikan "Nussa" sebagai film keluarga yang tidak boleh terlewatkan.
Tidak hanya dari segi cerita, visual animasi "Nussa" pun dipuji oleh banyak penonton dan juga kritikus film. Bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa, film ini sudah bisa disejajarkan dengan studio animasi Internasional dan menjadi benchmark baru animasi Indonesia.
"Kesempurnaan kualitas cerita dan visual film 'Nussa' adalah hasil dari kerja keras ratusan kreator terbaik di Indonesia. Para kreator berupaya mengembangkan teknologi animasi baru, sehingga kualitas film 'Nussa' berbeda dengan seriesnya. Salah satunya seperti menggunakan teknologi hair-system, di mana setiap helai rambut karakternya dibuat satu persatu dengan lebih detil," kata Bony.
Diproduseri oleh Anggia Kharisma, film "Nussa" berkisah tentang seorang anak pandai bernama Nussa yang ingin membuat bangga ayahnya dengan memenangkan kembali lomba sains di sekolahnya. Namun, dia harus berhadapan dengan Jonni, anak baru dan seorang rival lomba yang lebih unggul darinya.
Baca juga: "Black Widow" tayang di bioskop Indonesia 16 September 2021
Baca juga: Bupati Kubu Raya ajak masyarakat kembali nonton di bioskop
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021