Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas (provitas) padi agar selalu hadir ketahanan pangan.
"Saat ini meski Kalbar sudah surplus namun kita tetap memaksimalkan agar mandiri dan bahkan berdaulat pangan," ujarnya saat memberikan arahan yang mewakili Gubernur Kalbar dalam Temu Lapang dan Panen Padi VUB kegiatan Pengkajian Perakitan Teknologi Budidaya Padi Produksi Tinggi di Lahan Rawa Pasang Surut dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ke-41 di Sungai Kakap, Kubu Raya, Senin.
Ia menjelaskan bahwa saat ini provitas Kalbar masih berada di angka 3,03 ton per hektare atau masih di bawah provitas nasional yang hampir mencapai 4 ton per hektare.
"Luas lahan baku sawah di Kalbar sendiri 242.972 hektare. Dengan provitas yang ada dan dengan rata - rata indeks pertanaman dua kali setahun maka ada 1,5 juta ton Gabah Kering Giling produksi kita setahun. Nah kalau kebutuhan Kalbar hanya sekitar 500 ton beras saja," kata dia.
Untuk provitas menurutnya tidak terlepas dari benih yang unggul. Menurutnya jantung pertanian tidak terlepas dari benih unggul.
"Bagaimana provitas tinggi kalau benih tidak unggul," katanya.
Menurutnya untuk benih unggul pemerintah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (BPTP) Kalbar sebagai salah satu UPT Balitbangtan yang ada di daerah terus berupaya menghadirkan benih unggul. Saat ini sudah ada benih unggul tujuh varietas unggul baru yang tengah dilakukan penanaman secara demplot.
"Dalam demplot tersebut provitasnya sudah ada yang mencapai rata - rata 7,5 ton per hektare. Dengan benih unggul tersebut tentu mampu mendorong produksi dan kesejahteraan petani itu sendiri," jelas dia.
Dalam kegiatan Temu Lapang dan Panen Padi VUB tersebut hadir Kepala BPTP Kalbar, Kepala KPw BI Kalbar, Wakil Bupati Kubu Raya dan pihak lainnya. Bersamaan itu juga bergabung dengan kegiatan via zoom bersama Menteri Pertanian RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saat ini meski Kalbar sudah surplus namun kita tetap memaksimalkan agar mandiri dan bahkan berdaulat pangan," ujarnya saat memberikan arahan yang mewakili Gubernur Kalbar dalam Temu Lapang dan Panen Padi VUB kegiatan Pengkajian Perakitan Teknologi Budidaya Padi Produksi Tinggi di Lahan Rawa Pasang Surut dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ke-41 di Sungai Kakap, Kubu Raya, Senin.
Ia menjelaskan bahwa saat ini provitas Kalbar masih berada di angka 3,03 ton per hektare atau masih di bawah provitas nasional yang hampir mencapai 4 ton per hektare.
"Luas lahan baku sawah di Kalbar sendiri 242.972 hektare. Dengan provitas yang ada dan dengan rata - rata indeks pertanaman dua kali setahun maka ada 1,5 juta ton Gabah Kering Giling produksi kita setahun. Nah kalau kebutuhan Kalbar hanya sekitar 500 ton beras saja," kata dia.
Untuk provitas menurutnya tidak terlepas dari benih yang unggul. Menurutnya jantung pertanian tidak terlepas dari benih unggul.
"Bagaimana provitas tinggi kalau benih tidak unggul," katanya.
Menurutnya untuk benih unggul pemerintah melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (BPTP) Kalbar sebagai salah satu UPT Balitbangtan yang ada di daerah terus berupaya menghadirkan benih unggul. Saat ini sudah ada benih unggul tujuh varietas unggul baru yang tengah dilakukan penanaman secara demplot.
"Dalam demplot tersebut provitasnya sudah ada yang mencapai rata - rata 7,5 ton per hektare. Dengan benih unggul tersebut tentu mampu mendorong produksi dan kesejahteraan petani itu sendiri," jelas dia.
Dalam kegiatan Temu Lapang dan Panen Padi VUB tersebut hadir Kepala BPTP Kalbar, Kepala KPw BI Kalbar, Wakil Bupati Kubu Raya dan pihak lainnya. Bersamaan itu juga bergabung dengan kegiatan via zoom bersama Menteri Pertanian RI.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021