Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Kota Pontianak, Erwin Sugiarto meminta Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat agar memperhatikan pembangunan gedung-gedung sekolah pada setiap kecamatan di kota itu.
"Ada beberapa sekolah yang sudah tidak layak digunakan, contohnya SDN 25 Kecamatan Pontianak Timur yang kondisi bangunannya sudah rusak parah dan setiap tahun menjadi langganan terendam banjir, padahal sekolah tersebut terletak di sekitar Masjid Sultan Syarif Abdurrahman tempat awal berdirinya Kota Pontianak," ujar Erwin Sugiarto, di Pontianak, Rabu.
Dia berharap, ke depannya Pemerintah Kota Pontianak agar melakukan pemerataan dalam hal pembangunan sekolah merata di setiap kecamatan, termasuk pembangunan infrastruktur lainnya.
Dia juga berharap, Pemkot Pontianak juga memprioritaskan kemandirian pada sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tidak terlalu berharap dari sumber dana transfer. "Kami menilai hal itu menjadi tolok ukur keberhasilan Pemerintah Kota Pontianak," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Kota Pontianak, Bahasan mengatakan Pemkot Pontianak akan menindaklanjuti apa yang jadi masukan dari DPRD Kota Pontianak, Fraksi PPP.
"Untuk pemerataan sekolah di setiap kecamatan ada beberapa fraksi yang menyampaikan untuk mengevaluasi atau mempriotaskan pembangunan sekolah di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur yang mungkin sudah kurang layak, sehingga ini juga menjadi atensi dan akan segera menindaklanjuti hal tersebut," ujar Bahasan.
Untuk pandangan umum dari fraksi-fraksi di DPRD Kota Pontianak terhadap pidato Wali Kota Pontianak, hampir semua fraksi memiliki prinsip dan substansi yang sama, yaitu untuk memprioritaskan peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak.
"Namun, seiring masih pandemi COVID-19, memang banyak hal yang menjadi kendala sehingga PAD belum maksimal," ujar Bahasan.
Pemkot Pontianak meyakini bahwa seiring dengan penurunan COVID-19 ini, maka PAD juga akan terjadi peningkatan yang signifikan.
"Seiring penurunan COVID-19 ini, kami yakin bahwa PAD untuk tahun 2022 yang akan datang akan terjadi peningkatan yang signifikan," kata Bahasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Ada beberapa sekolah yang sudah tidak layak digunakan, contohnya SDN 25 Kecamatan Pontianak Timur yang kondisi bangunannya sudah rusak parah dan setiap tahun menjadi langganan terendam banjir, padahal sekolah tersebut terletak di sekitar Masjid Sultan Syarif Abdurrahman tempat awal berdirinya Kota Pontianak," ujar Erwin Sugiarto, di Pontianak, Rabu.
Dia berharap, ke depannya Pemerintah Kota Pontianak agar melakukan pemerataan dalam hal pembangunan sekolah merata di setiap kecamatan, termasuk pembangunan infrastruktur lainnya.
Dia juga berharap, Pemkot Pontianak juga memprioritaskan kemandirian pada sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tidak terlalu berharap dari sumber dana transfer. "Kami menilai hal itu menjadi tolok ukur keberhasilan Pemerintah Kota Pontianak," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Kota Pontianak, Bahasan mengatakan Pemkot Pontianak akan menindaklanjuti apa yang jadi masukan dari DPRD Kota Pontianak, Fraksi PPP.
"Untuk pemerataan sekolah di setiap kecamatan ada beberapa fraksi yang menyampaikan untuk mengevaluasi atau mempriotaskan pembangunan sekolah di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur yang mungkin sudah kurang layak, sehingga ini juga menjadi atensi dan akan segera menindaklanjuti hal tersebut," ujar Bahasan.
Untuk pandangan umum dari fraksi-fraksi di DPRD Kota Pontianak terhadap pidato Wali Kota Pontianak, hampir semua fraksi memiliki prinsip dan substansi yang sama, yaitu untuk memprioritaskan peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Pontianak.
"Namun, seiring masih pandemi COVID-19, memang banyak hal yang menjadi kendala sehingga PAD belum maksimal," ujar Bahasan.
Pemkot Pontianak meyakini bahwa seiring dengan penurunan COVID-19 ini, maka PAD juga akan terjadi peningkatan yang signifikan.
"Seiring penurunan COVID-19 ini, kami yakin bahwa PAD untuk tahun 2022 yang akan datang akan terjadi peningkatan yang signifikan," kata Bahasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021