Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia pada Sabtu.
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir hingga angin kencang, seperti di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo.
Kemudian Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung.
Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk waspada akan datangnya fenomena La Nina menjelang akhir tahun ini.
Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November hingga Januari, terutama di wilayah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, NTT, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Maka dari itu, La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 sampai 70 persen di atas normalnya.
"Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut, maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita.
Tak hanya itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan akan potensi banjir pesisir atau rob pada kawasan pesisir utara Pulau Jawa pada 18-25 November.
"Untuk bersiaga dan waspada terhadap kondisi banjir rob yang akan terjadi sekitar tanggal 18-25 November 2021 pada pagi hingga siang hari, sedangkan potensi hujan lebat terjadi pada tanggal 19 - 23 November 2021 pada siang hingga sore hari," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo.
Adapun wilayah yang perlu diwaspadai berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut di daerah penyangga ekonomi pesisir utara Jawa diantaranya Tangerang, Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, dan Gresik.
Eko mengatakan banjir rob merupakan fenomena yang pada umumnya sering terjadi khususnya di pesisir utara Jawa. Namun demikian, adanya kondisi pasang maksimum pada fase bulan purnama dan bersamaan dengan kejadian curah hujan akan menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian banjir rob yang lebih signifikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir hingga angin kencang, seperti di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo.
Kemudian Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung.
Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat untuk waspada akan datangnya fenomena La Nina menjelang akhir tahun ini.
Didasarkan pada kejadian La Nina tahun 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November hingga Januari, terutama di wilayah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, NTT, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Maka dari itu, La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama dan akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20 sampai 70 persen di atas normalnya.
"Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut, maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita.
Tak hanya itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan akan potensi banjir pesisir atau rob pada kawasan pesisir utara Pulau Jawa pada 18-25 November.
"Untuk bersiaga dan waspada terhadap kondisi banjir rob yang akan terjadi sekitar tanggal 18-25 November 2021 pada pagi hingga siang hari, sedangkan potensi hujan lebat terjadi pada tanggal 19 - 23 November 2021 pada siang hingga sore hari," ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo.
Adapun wilayah yang perlu diwaspadai berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut di daerah penyangga ekonomi pesisir utara Jawa diantaranya Tangerang, Jakarta, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, dan Gresik.
Eko mengatakan banjir rob merupakan fenomena yang pada umumnya sering terjadi khususnya di pesisir utara Jawa. Namun demikian, adanya kondisi pasang maksimum pada fase bulan purnama dan bersamaan dengan kejadian curah hujan akan menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian banjir rob yang lebih signifikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021