Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Abdul Hadi mengimbau masyarakat agar terus memantau informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar dapat mengambil langkah antisipasi terhadap cuaca ekstrem.
"Masyarakat juga bisa terus memantau informasi dari BMKG terkait cuaca ekstrem agar dapat mengambil langkah antisipasi,” kata Abdul Hadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dengan memantau informasi terkini mengenai cuaca dari BMKG, masyarakat dapat mewaspadai ataupun menghindari berpergian ke daerah-daerah yang diprediksi dilanda cuaca ekstrem akibat hujan lebat ataupun angin kencang.
Baca juga: BPBD ingatkan masyarakat periksa kekuatan konstruksi
Berikutnya, Abdul Hadi menyoroti pentingnya koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem. Menurut dia, beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah, antara lain, penyiapan alat berat dan tim pemotong pohon.
“Pemerintah perlu menyiagakan alat berat dan peralatan pemotong pohon di titik-titik strategis untuk mengantisipasi potensi pohon tumbang atau longsor. Selain itu, juga perlu penguatan infrastruktur dan sistem drainase. Infrastruktur seperti jalan dan jembatan harus diperiksa secara rutin, terutama di daerah rawan banjir dan longsor,” kata legislator asal lombok itu.
Dia berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dapat berjalan secara optimal demi mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan keselamatan di tengah kondisi cuaca yang semakin tidak menentu.
Baca juga: Petugas gabungan mengevakuasi pohon tumbang di jalan lintas Pesisir Barat
BMKG telah memperpanjang status peringatan dini potensi cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024 seiring dengan terus meningkatnya curah hujan di wilayah Jabodetabek.
"Peringatan dini berlanjut hingga 15 Desember. Menjelang tanggal 15 Desember itu curah hujan akan meningkat secara bertahap, kemudian puncaknya sekitar tanggal 15 Desember yang bisa mencapai 100 mm per hari, sehingga perlu diwaspadai," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 7-8 Desember 2024. Kemudian berlanjut hingga 15 Desember mengingat curah hujan di Jabodetabek masih tinggi.
Masyarakat juga diimbau tetap terus memonitor perkembangan informasi cuaca yang sangat dinamis melalui berbagai kanal terutama melalui aplikasi laman BMKG, termasuk media sosial.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat waspadai potensi cuaca ekstrem