Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mencatat 43.007 jiwa di daerah itu terdampak banjir yang hingga saat ini masih merendam 74 desa di sembilan kecamatan.
"Debit air masih naik di sejumlah daerah dan saat ini banjir merendam 6.314 rumah, terdiri dari 13.780 kepala keluarga dengan 43.007 jiwa warga terdampak," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan kepada ANTARA, di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Dia menyampaikan, dari hasil pantauan tim BPBD Kapuas Hulu di lapangan pada Rabu (24/11) pukul 10.00 WIB, kondisi banjir bertahan di Kecamatan Badau (Pulau Majang), Silat Hilir dan Semitau, sedangkan genangan air berangsur surut di Kecamatan Jongkong, Suhaid, Embaloh Hilir dan Bunut Hilir.
Sementara itu, kondisi banjir di Kecamatan Batang Lupar dan Selimbau mengalami peningkatan debit air rata-rata dua hingga lima centimeter.
"Kondisi debit air di masing-masing kecamatan pesisir Sungai Kapuas Hulu dan sekitar Danau Sentarum bervariasi, rata-rata debit air berkisar satu hingga tiga meter lebih dari permukaan tanah," ucap Gunawan.
Baca juga: BPBD Kapuas Hulu sebut tinggi banjir di Selimbau dan Batang Lupar meningkat
Baca juga: Presiden Jokowi bantu 3.000 paket sembako untuk koban banjir Kapuas Hulu
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu masih rendam 9 kecamatan
Menurut dia, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui tim gabungan terus memantau serta menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir.
"Kami juga telah menerima bantuan dari presiden dan bantuan Pemprov Kalbar serta sejumlah bantuan dari berbagai pihak yang sudah dan sedang kami salurkan kepada masyarakat korban banjir," katanya.
Terkait tempat pengungsian, kata Gunawan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan dan desa untuk menyiapkan tempat, namun kendalanya warga terdampak banjir justru lebih memilih bertahan di rumah masing-masing, dengan membuat panggung di dalam rumah yang telah terendam banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Debit air masih naik di sejumlah daerah dan saat ini banjir merendam 6.314 rumah, terdiri dari 13.780 kepala keluarga dengan 43.007 jiwa warga terdampak," kata Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan kepada ANTARA, di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Dia menyampaikan, dari hasil pantauan tim BPBD Kapuas Hulu di lapangan pada Rabu (24/11) pukul 10.00 WIB, kondisi banjir bertahan di Kecamatan Badau (Pulau Majang), Silat Hilir dan Semitau, sedangkan genangan air berangsur surut di Kecamatan Jongkong, Suhaid, Embaloh Hilir dan Bunut Hilir.
Sementara itu, kondisi banjir di Kecamatan Batang Lupar dan Selimbau mengalami peningkatan debit air rata-rata dua hingga lima centimeter.
"Kondisi debit air di masing-masing kecamatan pesisir Sungai Kapuas Hulu dan sekitar Danau Sentarum bervariasi, rata-rata debit air berkisar satu hingga tiga meter lebih dari permukaan tanah," ucap Gunawan.
Baca juga: BPBD Kapuas Hulu sebut tinggi banjir di Selimbau dan Batang Lupar meningkat
Baca juga: Presiden Jokowi bantu 3.000 paket sembako untuk koban banjir Kapuas Hulu
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu masih rendam 9 kecamatan
Menurut dia, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui tim gabungan terus memantau serta menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir.
"Kami juga telah menerima bantuan dari presiden dan bantuan Pemprov Kalbar serta sejumlah bantuan dari berbagai pihak yang sudah dan sedang kami salurkan kepada masyarakat korban banjir," katanya.
Terkait tempat pengungsian, kata Gunawan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan dan desa untuk menyiapkan tempat, namun kendalanya warga terdampak banjir justru lebih memilih bertahan di rumah masing-masing, dengan membuat panggung di dalam rumah yang telah terendam banjir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021