Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang Bernhad Saragih mengatakan akan melakukan pendataan terhadap rumah warga yang rusak akibat bencana banjir yang sempat melanda Sintang dan sekitarnya selama empat pekan.
"Rumah warga yang rusak akan kami data baik nama dan alamatnya, untuk selanjutnya diajukan ke pemerintah pusat," kata Saragih, di Sintang Kalimantan Barat, Rabu.
Baca juga: BNPB: 33.221 jiwa warga di Sintang masih mengungsi
Disampaikan Saragih, Pemkab Sintang sudah punya data sekitar 14 ribu rumah warga yang terdampak banjir, sampai saat ini masih terus didata, termasuk rumah di Sesar yang roboh, akan diupayakan ada bantuan.
Menurut dia, dalam pendataan disertai foto dan ada titik koordinatnya. Untuk gedung sekolah atau fasilitas publik tentu ada kodenya, setelah dilakukan pendataan akan ajukan ke pemerintah pusat.
"Jadi masyarakat harus sabar, tidak bisa karena rumahnya roboh karena banjir dan langsung diperbaiki, tidak bisa, semua ada prosesnya," ucap Bernhad Saragih.
Ia pun mengatakan masa tanggap darurat di Sintang sudah selesai dan akan segera dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Sintang Tentang transisi darurat menuju pemulihan dan Surat Keputusan Bupati Sintang Tentang Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana.
Baca juga: BNPB: 26 desa di Kabupaten Sintang masih terendam banjir
Baca juga: Jalan Nanga Pinoh-Sintang kembali normal setelah longsor
Tim tersebut, kata Saragih, terdiri dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Sintang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang.
"Tim itu terdiri dari pengumpulan data, tim analisis data sesuai tupoksinya masing-masing. Setelah data lengkap dengan kajian, baru diajukan oleh Bupati Sintang ke pemerintah pusat dengan sistem proposal elektronik (E-proposal) di lengkapi dengan biaya berdasarkan kriteria kerusakan berat atau ringan," jelas Saragih.
Saragih mengaku untuk saat ini pihaknya masih menunggu pendampingan dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat dan BNPB di Jakarta.
"Untuk perumahan saat ini sedang didata. Kami akan upayakan agar bisa diajukan bulan Desember 2021 ini ke BNPB agar bisa menggunakan dana stimulan," kata Saragih.
Baca juga: 100 Rumah Kayan Hilir Terendam Banjir
Baca juga: Puluhan Rumah Di Kayan Hilir Terendam Banjir
Baca juga: BPBD Sintang: Kebakaran Terjadi Di Lahan Masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Rumah warga yang rusak akan kami data baik nama dan alamatnya, untuk selanjutnya diajukan ke pemerintah pusat," kata Saragih, di Sintang Kalimantan Barat, Rabu.
Baca juga: BNPB: 33.221 jiwa warga di Sintang masih mengungsi
Disampaikan Saragih, Pemkab Sintang sudah punya data sekitar 14 ribu rumah warga yang terdampak banjir, sampai saat ini masih terus didata, termasuk rumah di Sesar yang roboh, akan diupayakan ada bantuan.
Menurut dia, dalam pendataan disertai foto dan ada titik koordinatnya. Untuk gedung sekolah atau fasilitas publik tentu ada kodenya, setelah dilakukan pendataan akan ajukan ke pemerintah pusat.
"Jadi masyarakat harus sabar, tidak bisa karena rumahnya roboh karena banjir dan langsung diperbaiki, tidak bisa, semua ada prosesnya," ucap Bernhad Saragih.
Ia pun mengatakan masa tanggap darurat di Sintang sudah selesai dan akan segera dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Sintang Tentang transisi darurat menuju pemulihan dan Surat Keputusan Bupati Sintang Tentang Tim Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana.
Baca juga: BNPB: 26 desa di Kabupaten Sintang masih terendam banjir
Baca juga: Jalan Nanga Pinoh-Sintang kembali normal setelah longsor
Tim tersebut, kata Saragih, terdiri dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Sintang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang.
"Tim itu terdiri dari pengumpulan data, tim analisis data sesuai tupoksinya masing-masing. Setelah data lengkap dengan kajian, baru diajukan oleh Bupati Sintang ke pemerintah pusat dengan sistem proposal elektronik (E-proposal) di lengkapi dengan biaya berdasarkan kriteria kerusakan berat atau ringan," jelas Saragih.
Saragih mengaku untuk saat ini pihaknya masih menunggu pendampingan dari BPBD Provinsi Kalimantan Barat dan BNPB di Jakarta.
"Untuk perumahan saat ini sedang didata. Kami akan upayakan agar bisa diajukan bulan Desember 2021 ini ke BNPB agar bisa menggunakan dana stimulan," kata Saragih.
Baca juga: 100 Rumah Kayan Hilir Terendam Banjir
Baca juga: Puluhan Rumah Di Kayan Hilir Terendam Banjir
Baca juga: BPBD Sintang: Kebakaran Terjadi Di Lahan Masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021