Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Irjen (Pol) Suryanbodo Asmoro memimpin apel pengecekan sarana dan prasarana dalam rangka antisipasi bencana alam tahun 2022 di wilayah hukum Polda Kalbar.
"Pengecekan ini kami lakukan untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana sebagai antisipasi penanganan bencana tahun 2022," kata Suryanbodo Asmoro di Pontianak, Rabu.
Apalagi, menurut dia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina berlangsung hingga pertengahan tahun 2022, apabila musim hujan yang berlebihan maka berpotensi terjadi banjir di beberapa tempat khususnya di Kalbar.
Dia menjelaskan, berdasarkan karakteristik kerawanan daerah di wilayah masing-masing, khususnya di Kalbar yang rawan bencana alam, seperti banjir dan lainnya.
La Nina merupakan salah satu penyebab peningkatan curah hujan dan di wilayah Kalbar yang merupakan daerah yang rawan bencana, seperti bencana banjir yang sering terjadi, katanya.
"Faktor terjadinya banjir kita semua tahu bahwa dari sekian luas wilayah hutan yang menjadi perkebunan, faktor itulah sebagai salah satu pencetus atau penyebab terjadinya bencana alam banjir apabila terjadinya curah hujan yang cukup banyak," ujarnya.
Dia berharap melalui berbagai persiapan itu, maka Kalbar akan lebih siap, lebih siaga dan memiliki kewaspadaan dalam menghadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.
Dia juga mengingatkan, kepada semua pihak agar meningkatkan kesiapsiagaan, sehingga apabila terjadi bencana sudah siap, dan masyarakat juga diharapkan dapat menjaga kesadaran adanya serta terbiasa melakukan upaya mitigasi bencana sehingga dapat meminimalisasi adanya korban apabila ada bencana alam.
Terkait adanya varian baru Omicron yang masuk ke Indonesia, untuk di Kalbar sementara ini belum terdeteksi, katanya.
"Meskipun begitu kita lebih berhati-hati, dengan tetap menggunakan masker, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir," tuturnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Pengecekan ini kami lakukan untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana sebagai antisipasi penanganan bencana tahun 2022," kata Suryanbodo Asmoro di Pontianak, Rabu.
Apalagi, menurut dia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina berlangsung hingga pertengahan tahun 2022, apabila musim hujan yang berlebihan maka berpotensi terjadi banjir di beberapa tempat khususnya di Kalbar.
Dia menjelaskan, berdasarkan karakteristik kerawanan daerah di wilayah masing-masing, khususnya di Kalbar yang rawan bencana alam, seperti banjir dan lainnya.
La Nina merupakan salah satu penyebab peningkatan curah hujan dan di wilayah Kalbar yang merupakan daerah yang rawan bencana, seperti bencana banjir yang sering terjadi, katanya.
"Faktor terjadinya banjir kita semua tahu bahwa dari sekian luas wilayah hutan yang menjadi perkebunan, faktor itulah sebagai salah satu pencetus atau penyebab terjadinya bencana alam banjir apabila terjadinya curah hujan yang cukup banyak," ujarnya.
Dia berharap melalui berbagai persiapan itu, maka Kalbar akan lebih siap, lebih siaga dan memiliki kewaspadaan dalam menghadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.
Dia juga mengingatkan, kepada semua pihak agar meningkatkan kesiapsiagaan, sehingga apabila terjadi bencana sudah siap, dan masyarakat juga diharapkan dapat menjaga kesadaran adanya serta terbiasa melakukan upaya mitigasi bencana sehingga dapat meminimalisasi adanya korban apabila ada bencana alam.
Terkait adanya varian baru Omicron yang masuk ke Indonesia, untuk di Kalbar sementara ini belum terdeteksi, katanya.
"Meskipun begitu kita lebih berhati-hati, dengan tetap menggunakan masker, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir," tuturnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022