Seafood Tumpah yang dihadirkan Naufal Resto & Cafe yang terletak tidak jauh dari Istana Istana Alwatzikoebillah patut dicoba dan dinikmati ketika berkunjung ke Kabupaten Sambas.
"Kami buka sejak 2020. Alhamdulillah meski pandemi kami bisa melalui dan bertahan hingga kini. Menu andalan Seafood tumpah," ujar Owner Naufal Resto & Cafe, Diah Mastupah, di Sambas, Minggu.
Sajian aneka makanan laut mulai dari ikan, cumi, kerang dan kepiting yang dicurahkan atau dalam bahasa Sambas ditumpahkan di atas kertas beralas daun di meja saji menjadi daya tarik sendiri untuk menikmati makan siang atau malam bersama rekan dan keluarga.
Suasana yang nyaman berada tidak jauh dari Sungai Sambas dan lokasi strategis di pusat kota kabupaten menjadi tambah lengkap dan patut dikunjungi.
Ia menjelaskan dalam menu dan sajian, konsep yang ditawarkan yakni rumah makan yang nyaman buat keluarga. Naufal Resto & Cafe menyajikan tempat makan yang nyaman buat keluarga dan seafood yang segar dan harga yang terjangkau.
"Seafood tumpah sudah satu paket dengan empat minuman dan empat porsi nasi hanya Rp150 ribu saja," jelas dia.
Untuk melengkapi seafood tumpah, pengunjung bisa memesan menu khas daerah lainnya seperti ikan asam pedas dengan pilihan berbagai jenis ikan seperti senagin, lais, nila dan lainnya. Ikan asam pedas merupakan masakan khas Kalbar.
"Selain itu untuk sayuran ada tumis pakis. Pakis ini merupakan sayuran khas Sambas yang biasa menjadi bahan baku utama untuk bubur pedas. Untuk minuman beragam pula. Kami juga menyediakan minuman jeruk khas Sambas," ujar wanita yang saat ini menjadi Bendahara Umum Hipmi Sambas.
Terkait hadirnya mereka tidak terlepas dari potensi Sambas yang memiliki pesisir. Dengan letak tersebut Sambas berlimpah akan hasil laut. Untuk itu potensi yang ada dijadikan sebuah peluang usaha terutama kuliner makanan laut.
"Hanya saja tantangan dan kendala tentu ada. Kendala yang dihadapi mulai bahan baku yang sangat bergantung pada alam dan SDM yang kurang tenaga ahli dalam pengelolaan rumah makan seafood," jelas dua.
Pihaknya ke depan rencana akan membuka beberapa cabang lagi restoran seafood di Kalbar karena peluang bisnis ini akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Kalbar kian baik.
"Ekonomi Kalbar kian baik. Ini tentu menjadi peluang sehingga kami akan membuka lagi tempat kuliner seafood," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kami buka sejak 2020. Alhamdulillah meski pandemi kami bisa melalui dan bertahan hingga kini. Menu andalan Seafood tumpah," ujar Owner Naufal Resto & Cafe, Diah Mastupah, di Sambas, Minggu.
Sajian aneka makanan laut mulai dari ikan, cumi, kerang dan kepiting yang dicurahkan atau dalam bahasa Sambas ditumpahkan di atas kertas beralas daun di meja saji menjadi daya tarik sendiri untuk menikmati makan siang atau malam bersama rekan dan keluarga.
Suasana yang nyaman berada tidak jauh dari Sungai Sambas dan lokasi strategis di pusat kota kabupaten menjadi tambah lengkap dan patut dikunjungi.
Ia menjelaskan dalam menu dan sajian, konsep yang ditawarkan yakni rumah makan yang nyaman buat keluarga. Naufal Resto & Cafe menyajikan tempat makan yang nyaman buat keluarga dan seafood yang segar dan harga yang terjangkau.
"Seafood tumpah sudah satu paket dengan empat minuman dan empat porsi nasi hanya Rp150 ribu saja," jelas dia.
Untuk melengkapi seafood tumpah, pengunjung bisa memesan menu khas daerah lainnya seperti ikan asam pedas dengan pilihan berbagai jenis ikan seperti senagin, lais, nila dan lainnya. Ikan asam pedas merupakan masakan khas Kalbar.
"Selain itu untuk sayuran ada tumis pakis. Pakis ini merupakan sayuran khas Sambas yang biasa menjadi bahan baku utama untuk bubur pedas. Untuk minuman beragam pula. Kami juga menyediakan minuman jeruk khas Sambas," ujar wanita yang saat ini menjadi Bendahara Umum Hipmi Sambas.
Terkait hadirnya mereka tidak terlepas dari potensi Sambas yang memiliki pesisir. Dengan letak tersebut Sambas berlimpah akan hasil laut. Untuk itu potensi yang ada dijadikan sebuah peluang usaha terutama kuliner makanan laut.
"Hanya saja tantangan dan kendala tentu ada. Kendala yang dihadapi mulai bahan baku yang sangat bergantung pada alam dan SDM yang kurang tenaga ahli dalam pengelolaan rumah makan seafood," jelas dua.
Pihaknya ke depan rencana akan membuka beberapa cabang lagi restoran seafood di Kalbar karena peluang bisnis ini akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Kalbar kian baik.
"Ekonomi Kalbar kian baik. Ini tentu menjadi peluang sehingga kami akan membuka lagi tempat kuliner seafood," harap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022