Sebagai upaya peningkatan keandalan jaringan listrik, khususnya dalam meminimalisir gangguan listrik akibat kawat layang-layang, PLN UP3 Singkawang lakukan paralonisasi pada penyulang Siaga, Suhada dan Kartini di Kota Singkawang.
Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, menjelaskan bahwa peralonisasi merupakan kegiatan pemasangan isolasi kabel Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20kV dengan pipa peralon.
Baca juga: Layangan masih jadi ancaman serius keandalan listrik di Kalbar
"Hal ini kami lakukan dengan tujuan untuk meminimalisir gangguan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), terutama akibat kawat layang-layang, sehingga pasokan listrik kepada masyarakat tetap terjaga," ungkap Meidiansyah.
Dijelaskannya, pada bulan Januari lalu, 53 persen gangguan yang terjadi pada SUTM disebabkan oleh kawat layang-layang, untuk itu pihaknya berinisiatif untuk segera lakukan program paralonisasi di lokasi yang rawan gangguan akibat layang-layang.
Baca juga: Kota Pontianak musnahkan 1.752 layangan dan perlengkapannya
"Paralonisasi yang kami lakukan pada penyulang Siaga dan Suhada sepanjang 1,25 kms, di Jalan Pramuka hingga Jalan Rawasari dan paralonisasi penyulang Kartini sepanjang 0,5 kms di Jalan Veteran,” jelas Meidiansyah.
Dengan dilakukannya paralonisasi dibeberapa titik rawan ini, diharapkan jumlah gangguan dapat menurun.
Baca juga: Layangan penyebab padamnya listrik di beberapa wilayah Jatim
Lebih lanjut Meidiansyah juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli dan berpartisipasi dalam menjaga keandalan pasokan listrik, salah satunya dengan tidak bermain layang-layang apalagi dengan menggunakan kawat.
"Listrik ini milik kita bersama karena kita juga yang menikmatinya. Sekeras apapun upaya yang telah kami lakukan tentunya tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan masyarakat," pungkas Meidiansyah.
Baca juga: Sultan Pontianak imbau masyarakat jangan bermain layangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Manager PLN UP3 Singkawang, Achmad Meidiansyah, menjelaskan bahwa peralonisasi merupakan kegiatan pemasangan isolasi kabel Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20kV dengan pipa peralon.
Baca juga: Layangan masih jadi ancaman serius keandalan listrik di Kalbar
"Hal ini kami lakukan dengan tujuan untuk meminimalisir gangguan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), terutama akibat kawat layang-layang, sehingga pasokan listrik kepada masyarakat tetap terjaga," ungkap Meidiansyah.
Dijelaskannya, pada bulan Januari lalu, 53 persen gangguan yang terjadi pada SUTM disebabkan oleh kawat layang-layang, untuk itu pihaknya berinisiatif untuk segera lakukan program paralonisasi di lokasi yang rawan gangguan akibat layang-layang.
Baca juga: Kota Pontianak musnahkan 1.752 layangan dan perlengkapannya
"Paralonisasi yang kami lakukan pada penyulang Siaga dan Suhada sepanjang 1,25 kms, di Jalan Pramuka hingga Jalan Rawasari dan paralonisasi penyulang Kartini sepanjang 0,5 kms di Jalan Veteran,” jelas Meidiansyah.
Dengan dilakukannya paralonisasi dibeberapa titik rawan ini, diharapkan jumlah gangguan dapat menurun.
Baca juga: Layangan penyebab padamnya listrik di beberapa wilayah Jatim
Lebih lanjut Meidiansyah juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih peduli dan berpartisipasi dalam menjaga keandalan pasokan listrik, salah satunya dengan tidak bermain layang-layang apalagi dengan menggunakan kawat.
"Listrik ini milik kita bersama karena kita juga yang menikmatinya. Sekeras apapun upaya yang telah kami lakukan tentunya tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan masyarakat," pungkas Meidiansyah.
Baca juga: Sultan Pontianak imbau masyarakat jangan bermain layangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022