Vaksinasi COVID-19 hingga 28 Februari 2022 baru dilakukan pada 1.801 anak atau 7,24 persen dari total 24.873 anak usia enam sampai 11 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi di Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat, menurut data Dinas Kesehatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang Rindar Prihartono di Singkawang, Rabu, mengatakan bahwa cakupan vaksinasi pada anak usia enam sampai 11 tahun tergolong masih rendah karena vaksinasi COVID-19 pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan imunisasi difteri.
"Kita baru bisa melaksanakan vaksinasi COVID-19 apabila sasaran anak sudah minimal dua minggu dari imunisasi difteri," katanya.
Selain itu, menurut dia, sebagian orang tua siswa tidak menginginkan anak-anak mereka mendapat vaksinasi COVID-19 dalam rentang waktu yang terlalu dekat dengan imunisasi difteri.
Ia menjelaskan pula bahwa Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana bersama Dinas Kesehatan sudah menyosialisasikan pelaksanaan imunisasi difteri dan vaksinasi COVID-19 pada anak-anak ke kepala sekolah, dewan pendidikan, dan komite sekolah.
"Kita juga meminta puskesmas untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kota Singkawang dengan mengundang orang tua siswa sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dilakukan di sekolah," katanya.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 saat ini masih berjalan lambat karena pelaksanaannya bertepatan dengan pelaksanaan imunisasi difteri di sekolah.
"Karena memang antara pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak dan vaksinasi difteri ada jeda waktunya. Terlepas dari itu, semuanya berjalan dengan lancar," katanya.
Wali Kota mengimbau para guru menyampaikan penyuluhan mengenai pelaksanaan vaksinasi kepada orang tua murid.
"Sebelum hari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun, tolong pihak sekolah melalui para guru mensosialisasikan terkait pelaksanaan vaksinasi kepada orang tua murid," katanya.
"Kita harapkan juga kepada orang tua murid untuk bisa menemani anak-anaknya selama pelaksanaan vaksinasi supaya mereka lebih semangat dan tidak takut," ia menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Sekretaris Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang Rindar Prihartono di Singkawang, Rabu, mengatakan bahwa cakupan vaksinasi pada anak usia enam sampai 11 tahun tergolong masih rendah karena vaksinasi COVID-19 pelaksanaannya bersamaan dengan pelaksanaan imunisasi difteri.
"Kita baru bisa melaksanakan vaksinasi COVID-19 apabila sasaran anak sudah minimal dua minggu dari imunisasi difteri," katanya.
Selain itu, menurut dia, sebagian orang tua siswa tidak menginginkan anak-anak mereka mendapat vaksinasi COVID-19 dalam rentang waktu yang terlalu dekat dengan imunisasi difteri.
Ia menjelaskan pula bahwa Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana bersama Dinas Kesehatan sudah menyosialisasikan pelaksanaan imunisasi difteri dan vaksinasi COVID-19 pada anak-anak ke kepala sekolah, dewan pendidikan, dan komite sekolah.
"Kita juga meminta puskesmas untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Kota Singkawang dengan mengundang orang tua siswa sebelum pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dilakukan di sekolah," katanya.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi COVID-19 saat ini masih berjalan lambat karena pelaksanaannya bertepatan dengan pelaksanaan imunisasi difteri di sekolah.
"Karena memang antara pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak dan vaksinasi difteri ada jeda waktunya. Terlepas dari itu, semuanya berjalan dengan lancar," katanya.
Wali Kota mengimbau para guru menyampaikan penyuluhan mengenai pelaksanaan vaksinasi kepada orang tua murid.
"Sebelum hari pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun, tolong pihak sekolah melalui para guru mensosialisasikan terkait pelaksanaan vaksinasi kepada orang tua murid," katanya.
"Kita harapkan juga kepada orang tua murid untuk bisa menemani anak-anaknya selama pelaksanaan vaksinasi supaya mereka lebih semangat dan tidak takut," ia menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022