Ribuan warga Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, antre membeli minyak goreng kemasan yang dijual murah oleh PT Wilmar Cahaya Indonesia kerja sama dengan Pemkot Pontianak.
"Alhamdulillah, dengan digelarnya pasar murah yang menjual minyak goreng, maka masyarakat kami sangat terbantu sekali," kata Camat Pontianak Utara, Dini Eka Wahyuni di Pontianak, Selasa.
Dia berharap dengan digelarnya pasar murah yang menjual minyak goreng murah itu, maka masyarakat yang tidak mampu di Kecamatan Pontianak Utara bisa terbantu.
"Semoga kegiatan ini akan terus berlanjut, sehingga kebutuhan masyarakat akan minyak goreng bisa terpenuhi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Wilmar Cahaya Indonesia di Kalbar, Muhammad Erwin mengatakan, pihaknya menyediakan atau menjual minyak goreng murah seharga Rp12.500 untuk migor seberat 900 gram atau satu Kepala Keluarga dijatah sebanyak 1.800 gram atau seharga Rp25 ribu.
"Semoga dengan pasar murah yang kami gelar ini, bisa membantu khususnya masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara," ujarnya.
Dia menambahkan, produksi minyak goreng PT Wilmar Cahaya Indonesia Cabang Kalbar hingga saat ini hanya bisa memenuhi sekitar 30 persen dari total penduduk Kalbar sekitar lima jutaan jiwa, sisanya dipenuhi oleh merk lain, yang saat ini juga dalam kondisi stoknya kosong.
"Pasar murah ini kami peruntukkan bagi sekitar 3.000 masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, yang saat ini kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng," katanya.
Santi (38) salah seorang warga Kelurahan Batu layang mengucapkan terima kasih atas digelarnya pasar murah yang menjual minyak goreng oleh pemerintah dan pihak swasta.
"Semoga pasar murah khusus menjual minyak goreng murah ini terus dilakukan baik oleh PT Wilmar Cahaya Indonesia Cabang Kalbar maupun perusahaan lainnya hingga harga jual minyak goreng kembali normal," harapnya.
Pantauan di lapangan, tampak ribuan warga Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara sejak pukul 07.00 WIB sudah antre untuk membeli minyak goreng yang dijual lebih murah dibanding di pasar-pasar saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Alhamdulillah, dengan digelarnya pasar murah yang menjual minyak goreng, maka masyarakat kami sangat terbantu sekali," kata Camat Pontianak Utara, Dini Eka Wahyuni di Pontianak, Selasa.
Dia berharap dengan digelarnya pasar murah yang menjual minyak goreng murah itu, maka masyarakat yang tidak mampu di Kecamatan Pontianak Utara bisa terbantu.
"Semoga kegiatan ini akan terus berlanjut, sehingga kebutuhan masyarakat akan minyak goreng bisa terpenuhi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Wilmar Cahaya Indonesia di Kalbar, Muhammad Erwin mengatakan, pihaknya menyediakan atau menjual minyak goreng murah seharga Rp12.500 untuk migor seberat 900 gram atau satu Kepala Keluarga dijatah sebanyak 1.800 gram atau seharga Rp25 ribu.
"Semoga dengan pasar murah yang kami gelar ini, bisa membantu khususnya masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara," ujarnya.
Dia menambahkan, produksi minyak goreng PT Wilmar Cahaya Indonesia Cabang Kalbar hingga saat ini hanya bisa memenuhi sekitar 30 persen dari total penduduk Kalbar sekitar lima jutaan jiwa, sisanya dipenuhi oleh merk lain, yang saat ini juga dalam kondisi stoknya kosong.
"Pasar murah ini kami peruntukkan bagi sekitar 3.000 masyarakat Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, yang saat ini kesulitan dalam mendapatkan minyak goreng," katanya.
Santi (38) salah seorang warga Kelurahan Batu layang mengucapkan terima kasih atas digelarnya pasar murah yang menjual minyak goreng oleh pemerintah dan pihak swasta.
"Semoga pasar murah khusus menjual minyak goreng murah ini terus dilakukan baik oleh PT Wilmar Cahaya Indonesia Cabang Kalbar maupun perusahaan lainnya hingga harga jual minyak goreng kembali normal," harapnya.
Pantauan di lapangan, tampak ribuan warga Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara sejak pukul 07.00 WIB sudah antre untuk membeli minyak goreng yang dijual lebih murah dibanding di pasar-pasar saat ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022