Dalam upaya percepatan penurunan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan harus ada dukungan dan keterlibatan semua pihak secara secara terintegritas termasuk masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting.

"Kabupaten Sanggau telah bergerak secara terintegrasi dan konvergensi dalam upaya penanganan stunting," kata  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sanggau, Kukuh Triyatmaka saat membuka sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja oleh BKKBN Kalimantan Barat di Sanggau, Kamis.

Kukuh mengatakan dalam upaya percepatan penurunan stunting berbagai langkah terintegrasi telah dilakukan. Bahkan menurutnya di Kabupaten Sanggau telah diterbitkan Peraturan Bupati nomor 38 tahun 2021 tentang penurunan stunting terintegrasi. Serta surat keputusan Bupati 2021 tentang penetapan 76 lokus stunting Kabupaten Sanggau.

Menurutnya, faktor geografis juga sangat berpengaruh dalam percepatan penurunan stunting. Terlebih Kabupaten Sanggau memiliki luas yang sama besar dengan Provinsi Banten. Sehingga dalam perencanaan pembangunan menjadi keterbatasan termasuk untuk penyediaan air bersih.

"Ini menjadi tantangan kita untuk mewujudkan pola hidup masyarakat yang baik dan benar," jelasnya.

Kukuh menambahkan, dalam upaya percepatan penurunan stunting tidak hanya berbicara terkait angka. Namun menurutnya yang harus diperhatikan yakni dalam perencanaan kehidupan kedepan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga generasi penerus yang baik bisa diwujudkan ditengah masyarakat.

"Pemerintah berupaya maksimal dalam mewujudkan generasi yang akan menjadi pengganti kedepan agar kualitasnya bagus secara fisik dan rohani. Kita bahu membahu agar bisa mewujudkan generasi penerus dengan kualitas yang baik, itu semua tergantung kita saat ini," pungkasnya.




 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022