Dalam upaya percepatan pencegahan stunting atau gagal tumbuh (kekerdilan) pada anak, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN Kalimantan Barat bekerjasama dengan mitra kerja mengelar diskusi asik pendidikan kependudukan yang di laksanakan di Rusunawa yang merupakan salah Kampung KB yaitu Kampung KB Kobar Berjaya di Kecamatan Pontianak Selatan.
"Kegiatan ini kami harapkan dapat memotivasi tim peduli stunting atau Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan masyarakat khususnya yang ada di Kampung KB Kobar Berjaya untuk bersatu padu ikut dalam mengatasi dan menekan kasus stunting sekecil mungkin," kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat di Pontianak, Selasa.
Muslimat mengatakan, melakui diskusi ini, seluruh warga yang hadir diberi sosialisasi terkait pemenuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan, persiapan sebelum menikah, pola asuh, pemanfaatan makanan bergizi yang ada di sekitaran serta pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Dan, hal lain yang bisa melawan dan mencegah terjadinya gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro mengatakan, diskusi pendidikan tentang pencegahan stunting seperti ini sangat perlu untuk terus gencar dilakukan.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di beberapa Kampung KB lainnya yang ada di Pontianak. Hal ini penting dilakukan untuk penguatan kita dalam melawan stunting dan mudah-mudah pada 2024 nanti Kota Pontianak angka stunting nya bisa turun dan mencapai target 14 persen," ujar Multi Juto.
Ia mengatakan, memang saat ini angka stunting di Kota Pontianak sesuai data hasil dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) sebesar 24, 4 persen sama dengan angka stunting nasional. Sedangkan Kalbar angka stunting nya berada di 29,8 persen.
"Dengan kebersamaan dan kerja keras kami yakin target 14 persen itu bisa dicapai. Dan menurut kami, sepanjang banyak dilakukannya sosialisasi, edukasi dan advokasi sepanjang itulah masyarakat kita semakin terbuka. Sehingga dengan demikian kita bersama masyarakat tahu seperti apa untuk melawan, menekan dan mencegah terjadian kasus-kasus stunting. Karena stunting ini sangat merugikan di mana anak selain bertubuh pendek tingkat intelektualnya pun kurang alias tidak pintar," kata Multi Juto.
Sementara itu, Camat Pontianak Selatan, Martagus mengatakan, tugas percepatan penurunan stunting itu bukan hanya tugas dari satu instansi saja. Akan tetapi jika ingin benar-benar menekan terjadinya stunting ini merupakan kerja lintas instansi dan lintas sektoral dan harus di dukung penuh oleh masyarakat.
"Kecamatan Pontianak Selatan, sudah membentuk TPPS di lima kelurahan. Dan kami bersukur, BKKBN dengan berbagai programnya selalu membantu kami dalam memberikan sosialisasi dan edukasi tentang penanganan dan percepatan penurunan stunting seperti yang di lakukan di Kampung KB Kobar Berjaya ini," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan pencerahan terkait penurunan stunting dari BKKBN Kalbar, Kadis DP2KBP3A, Camat Pontianak Selatan dan para tenaga kesehatan, namun para peserta juga mendapatkan edukasi langsung dari dr Nurjaeni yang mewakili Direktur Pendidikan Kependudukan Kedeputian Dalduk BKKBN RI dari Jakarta secara online.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Kegiatan ini kami harapkan dapat memotivasi tim peduli stunting atau Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan masyarakat khususnya yang ada di Kampung KB Kobar Berjaya untuk bersatu padu ikut dalam mengatasi dan menekan kasus stunting sekecil mungkin," kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat di Pontianak, Selasa.
Muslimat mengatakan, melakui diskusi ini, seluruh warga yang hadir diberi sosialisasi terkait pemenuhan gizi 1000 hari pertama kehidupan, persiapan sebelum menikah, pola asuh, pemanfaatan makanan bergizi yang ada di sekitaran serta pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Dan, hal lain yang bisa melawan dan mencegah terjadinya gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro mengatakan, diskusi pendidikan tentang pencegahan stunting seperti ini sangat perlu untuk terus gencar dilakukan.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di beberapa Kampung KB lainnya yang ada di Pontianak. Hal ini penting dilakukan untuk penguatan kita dalam melawan stunting dan mudah-mudah pada 2024 nanti Kota Pontianak angka stunting nya bisa turun dan mencapai target 14 persen," ujar Multi Juto.
Ia mengatakan, memang saat ini angka stunting di Kota Pontianak sesuai data hasil dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) sebesar 24, 4 persen sama dengan angka stunting nasional. Sedangkan Kalbar angka stunting nya berada di 29,8 persen.
"Dengan kebersamaan dan kerja keras kami yakin target 14 persen itu bisa dicapai. Dan menurut kami, sepanjang banyak dilakukannya sosialisasi, edukasi dan advokasi sepanjang itulah masyarakat kita semakin terbuka. Sehingga dengan demikian kita bersama masyarakat tahu seperti apa untuk melawan, menekan dan mencegah terjadian kasus-kasus stunting. Karena stunting ini sangat merugikan di mana anak selain bertubuh pendek tingkat intelektualnya pun kurang alias tidak pintar," kata Multi Juto.
Sementara itu, Camat Pontianak Selatan, Martagus mengatakan, tugas percepatan penurunan stunting itu bukan hanya tugas dari satu instansi saja. Akan tetapi jika ingin benar-benar menekan terjadinya stunting ini merupakan kerja lintas instansi dan lintas sektoral dan harus di dukung penuh oleh masyarakat.
"Kecamatan Pontianak Selatan, sudah membentuk TPPS di lima kelurahan. Dan kami bersukur, BKKBN dengan berbagai programnya selalu membantu kami dalam memberikan sosialisasi dan edukasi tentang penanganan dan percepatan penurunan stunting seperti yang di lakukan di Kampung KB Kobar Berjaya ini," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan pencerahan terkait penurunan stunting dari BKKBN Kalbar, Kadis DP2KBP3A, Camat Pontianak Selatan dan para tenaga kesehatan, namun para peserta juga mendapatkan edukasi langsung dari dr Nurjaeni yang mewakili Direktur Pendidikan Kependudukan Kedeputian Dalduk BKKBN RI dari Jakarta secara online.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022