Wakil Bupati Mempawah Muhammad Pagi mengatakan semakin banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam penurunan stunting (kekerdilan/gagal tumbuh) justru semakin baik. Apa lagi ujarnya dalam pengalokasian anggaran penanganan stunting, tidak hanya di satu OPD. 

"Kami minta ketika menyusun anggaran penanganan stunting, jangan fokus satu OPD. Masing-masing OPD harus mengusulkan anggaran," ujar Wabup Muhammad saat hadir dalam kegiatan sosialisasi tim percepatan penurunan stunting dan lokus stunting di Kabupaten Mempawah, Kamis.

Di katakan Wabup Mempawah, belum lama ini ia telah mengikuti rapat bersama Wakil Presiden membahas penurunan stunting. Dalam rapat tersebut Wapres menyebutkan, stunting berakibat fatal bagi pembangunan di Indonesia. Mendengar pernyataan tersebut, sudah tentu banyak kerugian ketika anak terlahir mengalami gagal tumbuh baik fisik atau tinggi badan maupun minimnya perkembangan otak atau biasa disebut stunting. 

"Perkembangan otak akan menjadi lamban. Begitu juga pertumbuhan fisik. Anak stunting cenderung kerdil," ujar Muhammad.

Sementara itu ujarnya lagi Kepala BKKBN Kalbar juga telah mengutarakan, untuk mengatasi dan mempercepat penurunan stunting. Cukup besar alokasi yang dianggarkan pusat. "Ini artinya penganan stunting sangat penting. Karena imbas stunting mempengaruhi IPM," ujarnya.

Mengenai stunting, belum lama ini ia juga sudah memberikan pencerahan pada para bidan di Mempawah. Ia ingin para bidan dapat mensosialisasikan sekaligus mengubah mainset sebagian masyarakat yang masih belum percaya dengan pengobatan kedokteran. 

Pada kesempatan itu, ia juga meminta para pejabat yang sudah ditunjuk dalam penurunan stunting di Kabupaten Mempawah untuk sama-sama bekerja menurunkan stunting. "Jangan hanya sebatas nama di SK. Tolong dipelajari setiap tugas dan fungsi masing-masing," tandasnya.



 

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022