Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kusnadi meminta Pemerintah Kabupaten Sintang, untuk dapat mengoptimalkan pembinaan generasi muda, agar lebih fokus pada pembangunan Sumber daya manusia (SDM).

"Sebab tanpa SDM yang baik maka Kabupaten Sintang sulit untuk maju," katanya.

Dia menyarankan, Pemkab Sintang lebih gencar membangun kreativitas anak muda di Kabupaten Sintang. "Pengembangan potensi anak muda harus dilakukan agar tumbuh kreativitas dalam diri mereka," katanya.

Baca juga: Dewan ingin harga cabai di Sintang murah

Ia ingin Pemkab Sintang lebih banyak memprogramkan pelatihan - pelatihan keterampilan kerja, pelatihan pengembangan bakat dan minat anak muda," katanya.

Dengan menumbuhkan kreativitas, kata Kusnadi, diharapkan anak muda di Kabupaten Sintang mampu menciptakan lapangan usaha bagi dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga para anak muda tidak terjebak pada tindakan tindakan kriminal akibat tidak adanya aktivitas.

"Semoga Pemkab Sintang mulai berpikir mengembangkan ekonomi kreatif bagi anak muda," harapnya.

Baca juga: Proses lelang proyek pembangunan jangan lambat

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, salah satu visi dan misi Pemkab Sintang yakni membentuk masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas. Dia menjelaskan cerdas dalam pengertian memiliki karakter yang baik yakni siap menjadi pemenang di dalam semua sektor pembangunan.

Kata bupati, saat ini ada tiga kelompok masyarakat yang strategis dalam kehidupan global. Pertama adalah anak muda, kedua adalah wanita dan yang ketiga adalah netizen.
 "Kalau kita mampu mempengaruhi tiga kelompok ini, maka kita sudah mulai menyiapkan jaringan kekuasaan yang sangat aktual," ucapnya

Menurut dia, saat ini anak muda memiliki tiga tantangan besar yakni pertama produktivitas, dimana anak-anak muda selalu dipandang sebelah mata karena tidak punya produktivitas dan tidak mampu menghasilkan nilai tambah. Bahkan anak muda juga mengurangi nilai tambah, sehingga ini menjadi tantangan besar anak muda. "Ke depan anak muda ini harus membuktikan dirinya mampu meningkatkan produktivitas dimana pun dia berada," tuturnya.

Baca juga: Legislator Sintang dorong ekonomi perbatasan Indonesia-Malaysia

Selanjutnya, yang menjadi tantangan anak muda adalah kemandirian. Anak muda selalu di cap tidak mandiri bahkan selalu minta difasilitasi. Sebagai contoh, hidupnya anak muda saat ini identik dari cafe ke cafe, hidupnya tidak produktif, dikatakan sebagai generasi menunduk yang hidupnya sehari-hari di habiskan untuk bermain game. "Sehingga itu menjadi sebuah tantangan besar anak muda untuk menunjukkan dirinya bahwa anak muda bisa mandiri, dan tidak tergantung pada orangtua atau pada siapapun," ujar dia.

Kemudian tantangan yang ketiga, kata bupati, karena tidak produktif dan mandiri maka yang menjadi tantangan besar juga adalah kesejahteraan. Anak muda diliputi rasa takut tentang masa depannya. "Kita punya penganggur terdidik yang sangat besar, tiap tahun kita memproduksi penganggur terdidik, yaitu orang-orang yang tidak mampu bersaing di dunia kerja meskipun dengan status pendidikan yang tinggi," terangnya.

Tiga tantangan tersebut bisa diubah generasi muda jika dia mampu merubah mindset dan culture set yang dimilikinya. Dimana membangun karakter adalah membangun diri pada generasi muda itu sendiri, seperti  membangun watak, etos, sikap, komitmen dan membangun kemampuan diri untuk menjadi bagian penting dalam masyarakat itulah yang di sebut dengan character building.

Baca juga: DPRD ingatkan harga TBS sesuai aturan pemerintah


 

Pewarta: Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022