Sebanyak 28 ekor sapi dari 44 ekor sapi yang terindikasi menderita penyakit mulut dan kuku (PMK) telah dinyatakan sembuh kata  Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang, Dwi Yanti.

 "Yang  belum sembuh ada 15 ekor dan satu ekor terpaksa dipotong," kata Dwi Yanti, Jumat.

Puluhan sapi yang terindikasi PMK ini terdapat di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Singkawang Selatan tepatnya di Kelurahan Sedau dan Kecamatan Singkawang Tengah tepatnya di Kelurahan Condong.

Untuk sapi yang dipotong, karena peternak yang bersangkutan merasa khawatir akan mati atau sebagainya. 

"Sehingga di ambil jalan pintas dengan memotong sapi tersebut," ujarnya. 

Menurutnya, tingkat kesembuhan hewan ternak terhadap penyakit PMK di Kota Singkawang cukup tinggi. Mengingat sebanyak 28 ekor sapi sudah sembuh.

"Sementara 15 ekor sapi yang sakit sekarang ini juga sudah menunjukkan kondisi kesembuhan, di mana sariawan di mulut sapi yang sakit sudah mulai mengering," tuturnya.

Hal itu juga dikarenakan pihaknya rutin memberikan sosialisasi tentang penyakit PMK kepada peternak. Begitu pula hal-hal apa yang perlu dilakukan guna mencegah penyebaran PMK. 

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan penyemprotan Disinfektan terhadap kandang-kandang sapi yang terindikasi PMK. Supaya penyebarannya bisa diminimalisir.

Menurutnya, beberapa cara untuk menyembuhkan ternak dari PMK yaitu meningkatkan daya tahan tubuh hewan dengan pemberian makanan yang bergizi, pemberian vitamin serta jamu-jamu olahan. 

"Cara ini cukup efektif untuk kesembuhan sapi yang terindikasi PMK," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022