Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pontianak memaksimalkan pengawasan dalam setiap tahapan Pemilu 2024 mendatang, dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Perum LKBN Antara biro Kalimantan Barat.

"Untuk memaksimalkan fungsi kami sebagai lembaga pengawasan Pemilu, tentu kami tidak bisa berjalan sendiri dan memerlukan kerjasama dengan semua pihak, termasuk media," kata Ketua Bawaslu Pontianak, Budahri yang didampingi anggota serta staf, saat bersilaturahmi dengan pimpinan Perum LKBN Antara biro Kalbar di Pontianak, Selasa.

Terkait hal tersebut, pihaknya mengharapkan adanya kerja sama dengan Perum LKBN Antara biro Kalimantan Barat agar bisa ikut terlibat dalam proses pengawasan pemilu yang saat ini sudah dimulai tahapannya.

Menurutnya, Pemilu 2024 mendatang diprediksikan akan penuh dengan dinamika, khususnya di Kota Pontianak yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kubu Raya, memerlukan pengawasan ekstra, terutama di perbatasan daerah.

"Saat ini terjadi transisi administrasi kependudukan di Perumnas VI, di mana semula masyarakat yang notabenenya masuk wilayah Kubu Raya namun masih memiliki KTP Pontianak. Ada sekitar 5 ribu lebih penduduk yang akan pindah ke Kubu Raya, sehingga ini juga menjadi catatan bagi kita," katanya.

Di tempat yang sama, Kordiv Pengawasan dan Hubungan Antar lembaga Bawaslu Pontianak, Irwan Manik Radja menambahkan, berdasarkan data yang ada, menunjukkan bahwa pada pemilu tahun 2024 persentase pemilih pemula atau generasi milenial cukup dominan.

"Generasi milenial yang akrab dengan gadget dan media sosial tentunya akan sangat mudah bersentuhan dengan media-media 'mainstream' digital, sehingga edukasi melalui media digital akan cukup berpengaruh dalam sosialisasi pemilih cerdas," katanya.

Sementara itu, Kepala Perum LKBN Antara biro Kalimantan Barat, Evy Ratnawati Syamsir mengatakan, pihaknya membuka pintu kerjasama bagi Bawaslu Kalbar, khususnya dalam sosialisasi berbagai tahapan dan pengawasan Pemilu 2024.

"Kami juga menyarankan agar Bawaslu Pontianak bisa lebih aktif memanfaatkan media sosial dan membuat konten kreatif yang berisi edukasi serta sosialisasi program Bawaslu. Karena kalau kita hanya mengandalkan website, tentu tidak akan di klik oleh pembaca, namun harus di bantu dengan media sosial yang ada," kata Evy.

Baca juga: Bawaslu Pontianak cegah pelanggaran Pemilu 2024 dengan membentuk Sentra Gakkumdu

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Evi Ratnawati


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022