Warga Tionghoa di Kota Pontianak dan sekitarnya menggelar puncak Perayaan Cung Yuan atau Sembahyang Leluhur (Ziarah Makam) kedua tahun 2022 yang diadakan setiap tanggal 15 bulan 7 berdasarkan penanggalan Imlek.
"Puncak perayaan Cung Yuan dalam Bahasa Tio Ciu disebut Cit Gwee Puah. Ini dilakukan dalam bentuk upacara perebutan yang dinamakan Yi Lan Sen Hui," kata Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci Kalbar, Susanto Muliawan, saat ditemui di lokasi perayaan Kompleks Pemakamam Yayasan Bhakti Suci di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat.
Dia mengatakan, dalam dialek Hakka, perayaan ini disebut Chiong Shi Ku dan dalam dialek Teochew disebut Chio Si Kow. Perayaan Cung Yuan dilaksanakan Yayasan Bhakti Suci sebagai tanda penutupan kegiatan sembahyang leluhur tahun ini.
"Dalam kegiatan itu, juga dilakukan pembakaran replika kapal Wang Kang atau Jongson dengan satu kepercayaan bertujuan mengantar para roh yang tak terurus kembali ke alam baka," katanya menjelaskan.
Buah-buahan yang disajikan saat Puncak Perayaan Sembahyang Leluhur (Cung Yuan) kedua di Kompleks Pemakaman Yayasan Bhakti Suci di Sungai Raya, Kubu Raya, Kalbar, Jumat. (ANTARA/Jesica Wuysang)
Ukuran replika kapal yang dibakar, setiap tahun dibuat lebih panjang dari tahun sebelumnya. Hal itu karena dipercaya populasi manusia terus bertambah.
"Pada tahun ini, replika kapal yang dibakar memiliki panjang 21,76 meter dengan lebar 3,6 meter dan tinggi 1,2 meter," kata dia lagi.
Dia mengatakan, setiap tahun selalu diadakan perayaan serupa, namun selama masa pandemi 2020-2021, tidak ada upacara perebutan dan kegiatan hanya dihadiri panitia. "Sekarang kita sudah bisa mengadakan lebih meriah dari dua tahun yang lalu," katanya lagi.
Kapal Wang Kang yang dibakar berisi replika makanan-makanan, membawa tumpangan para roh untuk kembali ke nirwana dengan cara dibakar, kata Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci Kalbar, Susanto Muliawan.