Warga Tionghoa di Kota Pontianak dan sekitarnya menggelar puncak Perayaan Cung Yuan atau Sembahyang Leluhur (Ziarah Makam) kedua tahun 2022 yang diadakan setiap tanggal 15 bulan 7 berdasarkan penanggalan Imlek.

"Puncak perayaan Cung Yuan dalam Bahasa Tio Ciu disebut Cit Gwee Puah. Ini dilakukan dalam bentuk upacara perebutan yang dinamakan Yi Lan Sen Hui," kata Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci Kalbar, Susanto Muliawan, saat ditemui di lokasi perayaan Kompleks Pemakamam Yayasan Bhakti Suci di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya,  Kalimantan Barat, Jumat.

Baca juga: Pemkot Pontianak kemas perayaan hari "Bakcang" tarik kunjungan wisatawan
Baca juga: MABT lestarikan budaya dalam Perayaan Hari Bakcang
Baca juga: Masyarakat Dayak dan Tionghoa Kalbar deklarasikan Cak Imin Capres 2024

Dia mengatakan, dalam dialek Hakka, perayaan ini disebut Chiong Shi Ku dan dalam dialek Teochew disebut Chio Si Kow. Perayaan Cung Yuan dilaksanakan Yayasan Bhakti Suci sebagai tanda penutupan kegiatan sembahyang leluhur tahun ini.

"Dalam kegiatan itu, juga dilakukan pembakaran replika kapal Wang Kang atau Jongson dengan satu kepercayaan bertujuan mengantar para roh yang tak terurus kembali ke alam baka," katanya menjelaskan.

Baca juga: Alat musik tradisional sebagai sarana edukasi di Pecinan Pontianak
Baca juga: Karolin rayakan Imlek bersama warga Tionghoa Ngabang
Baca juga: Pemuda Tionghoa Sekadau ajak warga terapkan prokes saat Imlek

 
Buah-buahan yang disajikan saat Puncak Perayaan Sembahyang Leluhur (Cung Yuan) kedua di Kompleks Pemakaman Yayasan Bhakti Suci di Sungai Raya, Kubu Raya, Kalbar, Jumat. (ANTARA/Jesica Wuysang)


Ukuran replika kapal yang dibakar, setiap tahun dibuat lebih panjang dari tahun sebelumnya. Hal itu karena dipercaya populasi manusia terus bertambah.

"Pada tahun ini, replika kapal yang dibakar memiliki panjang 21,76 meter dengan lebar 3,6 meter dan tinggi 1,2 meter," kata dia lagi.

Baca juga: Perajin Mei Hwa Pontianak banjir pesanan
Baca juga: GPS salurkan 2.000 paket Imlek untuk warga Tionghoa di Singkawang
Baca juga: Jelang imlek di Kalbar, Pesanan dupa meningkat

Dia mengatakan, setiap tahun selalu diadakan perayaan serupa, namun selama masa pandemi 2020-2021, tidak ada upacara perebutan dan kegiatan hanya dihadiri panitia. "Sekarang kita sudah bisa mengadakan lebih meriah dari dua tahun yang lalu," katanya lagi.

Kapal Wang Kang yang dibakar berisi replika makanan-makanan, membawa tumpangan para roh untuk kembali ke nirwana dengan cara dibakar, kata Ketua Umum Yayasan Bhakti Suci Kalbar, Susanto Muliawan.

Baca juga: Disperindagkop dan UKM Singkawang gelar pasar murah untuk warga Tionghoa
Baca juga: Silang Inap, memupuk semangat toleransi di Singkawang

Pewarta: Nurul Hayat dan Jesica Wuysang

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022