Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, memperkuat ketahanan pangan sebagai upaya dalam pemulihan ekonomi masyarakat mulai dari tingkat desa.

"Kami meminta masing-masing desa agar memanfaatkan potensi daerah dalam memperkuat ketahanan pangan," kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa.

Menurut dia, desa sebagai ujung tombak memperkuat ketahanan pangan, sehingga harus mampu memanfaatkan potensi daerah dengan mengembangkan perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Baca juga: Kapuas Hulu gelar festival makanan tradisional di perbatasan RI-Malaysia

Baca juga: Ratusan warga Kapuas Hulu menderita penyakit diare

"Memperkuat ketahanan pangan merupakan instruksi Presiden Joko Widodo dalam menghadapi masa pandemi sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi masyarakat," katanya.

Di Kapuas Hulu, kata dia, dalam memperkuat ketahanan pangan itu dimulai dari tingkat desa dengan memanfaatkan potensi daerah seperti bidang perkebunan, perikanan, dan peternakan.

"Masyarakat bisa memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan untuk bercocok tanam atau berkebun, juga bisa budidaya ikan di kolam dan beternak ayam," ucapnya.

Dia mengatakan, pemerintah juga mendorong ketahanan pangan melalui dana desa yang dialokasikan 20 persen peruntukannya untuk ketahanan pangan di masing-masing desa.

Menurut dia, jika dana desa tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka ketahanan pangan di tingkat desa akan semakin kuat.

Baca juga: Tujuh rumah warga Sambus Kapuas Hulu rusak akibat angin puting beliung

Baca juga: Kapuas Hulu siaga darurat kabut asap

Kepala Bidan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu Hamidi mengatakan salah satu program untuk ketahanan pangan yaitu pekarangan lestari.

Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan kosong untuk bercocok tanam sayur-mayur.

Menurut dia, melalui kelompok tani dan kelompok wanita tani saat ini hal itu terus digalakkan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan.

Dia mencontohkan kelompok wanita tani yang sudah cukup berhasil yaitu di Desa Kepala Gurung, Kecamatan Mentebah, bahkan telah memperoleh sertifikat dari Gubernur Kalimantan Barat dalam mengembangkan pekarangan pangan lestari dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Selain itu, ada juga kelompok tani di Desa Sibau Hulu yang juga cukup berhasil mengembangkan perkebunan sayur-sayuran.

Baca juga: Tiga hari hilang, jasad Kulin ditemukan di Sungai Batang Lauk

Baca juga: Bupati Kapuas Hulu: Ada pesan tersirat dari Presiden pada HUT ke-77 RI

"Kelompok tani itu sudah tidak repot-repot lagi mencari pasaran, karena pembeli langsung datang ke kelompok tani tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, jika masyarakat memanfaatkan pekarangan dan bercocok tanam, maka ketahanan pangan akan terwujud, minimal bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga.

"Kami juga terus melakukan sosialisasi ke tingkat desa terkait program pekarangan pangan lestari, dengan harapan bisa benar-benar diterapkan," kata dia.

Kabupaten Kapuas Hulu memiliki 278 desa dan empat kelurahan di 23 kecamatan. Kabupaten yang berada di bagian timur wilayah Kalimantan Barat itu juga berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia.
 

Baca juga: Tokoh perbatasan: Mencintai Indonesia bukan sekedar ucapan

Baca juga: Paskibraka Sintang bentuk formasi burung garuda saat HUT ke-77 RI
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022