Ayah mendiang Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Samuel Hutabarat, menerima ijazah mewakili mendiang anaknya pada wisuda Universitas Terbuka (UT) periode II tahun 2022.
Sambil mengusap air mata yang jatuh di pipinya, Samuel menerima ijazah dari Rektor Universitas Terbuka (UT), Prof Ojat Darojat di kampus UT, Tangerang Selatan, Selasa.
“Kami mengucapkan syukur atas nama keluarga besar, mengucapkan terima kasih pada Rektor UT dan jajarannya. Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan, yang telah memfasilitasi kami untuk hadir pada wisuda anak kami yang telah menyelesaikan studi sebelum meninggal dunia,” ujar Samuel.
Dia menambahkan wisuda tersebut merupakan waktu yang dinanti-nanti oleh mendiang, karena mulai kuliah di UT pada 2015. Mendiang Brigadir J meraih gelar sarjana hukum dengan IPK 3,28 dengan predikat sangat memuaskan.
“Ini merupakan perjalanan yang panjang karena anak kami memulai sejak 2015 dan selesai pada 2022. Memang dihitung tahun belajar, seharusnya 2019 mendiang menyelesaikan studinya. Namun karena mendiang sebelum di Jakarta bertugas di Brimob Jambi, dan diperbantukan ke luar daerah. Itu sebabnya sampai tujuh tahun dalam menyelesaikan studinya,” terang dia.
Rektor UT, Ojat Darojat, mengatakan mendiang Brigadir J merupakan mahasiswa yang berprestasi, karena tidak mudah menyelesaikan studi sambil bekerja.
“Ini merupakan hasil kerja keras ananda, yang menyisihkan waktu untuk belajar. Ini merupakan capaian yang luar biasa,” kata Ojat.
Ojat mengatakan UT mengundang kedua orang tua Brigadir J untuk hadir pada wisuda tersebut. Akan tetapi yang hadir ayah Brigadir J dan juga kerabatnya.
Pada wisudawan periode II tahun 2022, wisudawan terbaik jenjang Strata 2 (S-2) Ridawati Sirait Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris UPBJJ-UT Medan dengan IPK 4,00 (Predikat Kelulusan Dengan Pujian); jenjang Strata 1 (S-1) Arya Dwari Rahmani, Program Studi Administrasi Publik Bidang Minat Kepegawaian, UPBJJ-UT Bogor dengan IPK 4,00 (Predikat Kelulusan Dengan Pujian); jenjang Diploma 3 (D-III) Mochammad Fu’ad Islam Program Studi Perpajakan, UPBJJ- UT Batam IPK 3,97 Predikat Kelulusan Dengan Pujian.
Baca juga: Dari gelar perkara Timsus Polri jadikan Putri Candrawathi tersangka
Baca juga: Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo terancam hukuman mati
Baca juga: Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo jadi tersangka
Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengatakan kasus pembunuhan Brigadir J yang menjerat mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo menjadi momentum bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan bersih-bersih institusi Polri.
"Kejadian dan masukan publik ini harus menjadi evaluasi dan momen penting bagi Kapolri untuk melakukan pembenahan dan membersihkan institusi Polri dari oknum-oknum anggotanya yang melakukan penyimpangan dan pelanggaran," kata Didik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Didik menyebut Polri tak bisa menutup mata dari besarnya atensi publik terkait dengan kasus kematian Brigadir J. Menurutnya, saat ini banyak spekulasi yang berkembang di publik yang bukan saja terkait dengan kasus penembakannya.
Anggota DPR itu menyebut muncul berbagai dugaan, persoalan seputar profesionalitas Polri, dan penyimpangan-penyimpangan yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum polisi yang diungkap publik.
Baca selengkapnya: Kasus Ferdy Sambo jadi momen Kapolri bersih-bersih Polri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022