Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan bahwa vaksinasi cacar monyet diperuntukkan bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular penyakit tersebut.
"Sebetulnya memang dasarnya vaksin ini tidak diindikasikan untuk masyarakat umum, tetapi pada orang-orang yang memang berisiko tinggi ataupun pada tenaga kesehatan," kata Ketua Satuan Tugas Monkeypox IDI Hanny Nilasari dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan individu yang dikonfirmasi terserang cacar monyet atau cairan yang dikonfirmasi mengandung virus penyebab penyakit tersebut tergolong berisiko tinggi tertular cacar monyet.
Baca juga: Menkes diminta perketat pengecekan di gerbang masuk cegah cacar monyet
Vaksinasi cacar monyet, ia melanjutkan, juga perlu dilakukan pada orang yang berisiko sedang tertular cacar monyet, yakni orang yang pernah berada di dalam ruangan yang sama dengan penderita cacar monyet meski tidak melakukan kontak langsung.
Selain itu, menurut dia, vaksinasi diperlukan untuk melindungi tenaga kesehatan yang akan menangani pasien cacar monyet.
Hanny menjelaskan pula bahwa Satuan Tugas sedang menyiapkan tata laksana pemberian vaksin dan antivirus untuk mengatasi penularan penyakit cacar monyet.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksinasi cacar monyet tidak akan dilakukan pada seluruh masyarakat seperti vaksinasi COVID-19.
Menurut dia, vaksinasi cacar monyet rencananya dilakukan pada orang-orang yang berisiko tinggi tertular saja.
"Ini karena lebih segmennya khusus kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah," katanya saat menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (23/8).
Baca juga: Masyarakat diimbau kenali gejala klinis cacar monyet
Baca juga: Pasien cacar monyet pertama tinggal di indekos Ibu Kota
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUI dr. Anindia Larasati, Sp.PD mengatakan vaksin untuk cacar monyet yakni JYNNEOS (Imvamune/Imvanex) diberikan setelah seseorang terpapar penyakit.
Dia, seperti dikutip dari siaran pers RSUI, Selasa, menjelaskan cacar monyet atau monkeypox disebabkan virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran) atau pasien yang terkonfirmasi monkeypox.
Pedoman terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengingatkan orang-orang harus sangat berhati-hati menghindari penyebaran virus ke anggota rumah tangga mereka termasuk hewan peliharaan.
Baca selengkapnya: Vaksin cacar monyet disuntikkan setelah terpapar penyakit
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Sebetulnya memang dasarnya vaksin ini tidak diindikasikan untuk masyarakat umum, tetapi pada orang-orang yang memang berisiko tinggi ataupun pada tenaga kesehatan," kata Ketua Satuan Tugas Monkeypox IDI Hanny Nilasari dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan individu yang dikonfirmasi terserang cacar monyet atau cairan yang dikonfirmasi mengandung virus penyebab penyakit tersebut tergolong berisiko tinggi tertular cacar monyet.
Baca juga: Menkes diminta perketat pengecekan di gerbang masuk cegah cacar monyet
Vaksinasi cacar monyet, ia melanjutkan, juga perlu dilakukan pada orang yang berisiko sedang tertular cacar monyet, yakni orang yang pernah berada di dalam ruangan yang sama dengan penderita cacar monyet meski tidak melakukan kontak langsung.
Selain itu, menurut dia, vaksinasi diperlukan untuk melindungi tenaga kesehatan yang akan menangani pasien cacar monyet.
Hanny menjelaskan pula bahwa Satuan Tugas sedang menyiapkan tata laksana pemberian vaksin dan antivirus untuk mengatasi penularan penyakit cacar monyet.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksinasi cacar monyet tidak akan dilakukan pada seluruh masyarakat seperti vaksinasi COVID-19.
Menurut dia, vaksinasi cacar monyet rencananya dilakukan pada orang-orang yang berisiko tinggi tertular saja.
"Ini karena lebih segmennya khusus kita keep untuk diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kans kena lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah," katanya saat menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (23/8).
Baca juga: Masyarakat diimbau kenali gejala klinis cacar monyet
Baca juga: Pasien cacar monyet pertama tinggal di indekos Ibu Kota
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUI dr. Anindia Larasati, Sp.PD mengatakan vaksin untuk cacar monyet yakni JYNNEOS (Imvamune/Imvanex) diberikan setelah seseorang terpapar penyakit.
Dia, seperti dikutip dari siaran pers RSUI, Selasa, menjelaskan cacar monyet atau monkeypox disebabkan virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran) atau pasien yang terkonfirmasi monkeypox.
Pedoman terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengingatkan orang-orang harus sangat berhati-hati menghindari penyebaran virus ke anggota rumah tangga mereka termasuk hewan peliharaan.
Baca selengkapnya: Vaksin cacar monyet disuntikkan setelah terpapar penyakit
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022