Akademisi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Syiah Kuala M Ridha Siregar mengajak perusahaan rokok di Aceh melakukan inovasi produk dalam merebut pasar di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Potensi pemasaran rokok dan hasil tembakau lainnya di Aceh menjanjikan. Namun, perusahaan rokok di Aceh harus berinovasi agar mampu bersaing dengan produk luar Aceh," kata M Ridha Siregar di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh tersebut pada pembekalan strategi pemasaran produk hasil tembakau yang difasilitasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh.

M Ridha mengatakan potensi pemasaran rokok dan hasil tembakau lainnya produksi lokal di Provinsi Aceh menjanjikan. 

Namun tanpa inovasi produk, tentu rokok dan hasil tembakau lainnya produksi lokal sulit bersaing dengan produk-produk luar Aceh. Apalagi produk rokok dan hasil tembakau lainnya produksi luar Aceh sudah sejak lama menguasai pasar di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Inovasi produk, kata M Ridha Siregar, dilakukan dengan mempelajari segmen pasar serta membedakan kebiasaan konsumen. Misalnya, konsumen di wilayah pesisir lebih menyukai rokok kretek. Sedangkan konsumen perkotaan lebih menyukai rokok yang sifatnya ringan.

"Inovasi harus terus dilakukan dengan meningkatkan cita rasa, sehingga rokok dan hasil tembakau lainnya produksi perusahaan lokal mampu bersaing di daerah sendiri. Apalagi tembakau Aceh termasuk berkualitas baik," kata M Ridha Siregar.

Selain inovasi, kata M Ridha Siregar, yang paling penting dilakukan adalah distribusi. Bagaimana distribusi tersebut mampu menembus wilayah pedalaman maupun terisolasi. Sebab, rokok yang belum atau baru dikenal lebih mudah dipasarkan di wilayah tersebut.

"Potensi pendapatan daerah dari rokok dan hasil tembakau lainnya di Aceh sangat menjanjikan. Kalau ini digarap tentu menjadi peluang usaha menjanjikan. Apalagi di Aceh, baru ada delapan perusahaan memproduksi rokok dan hasil tembakau lainnya," kata M Ridha Siregar.

Baca juga: Lantamal-Bea Cukai gagalkan penyelundupan miras dan rokok ilegal asal Singapura

Baca juga: Pemkot Pontianak deklarasi kawasan tanpa rokok untuk lindungi anak
 

Forum Evolving Treatment Methodologies in Addiction (ETMA) menyebutkan bahwa kalangan perokok dewasa perlu diberikan ragam pilihan produk tembakau alternatif guna membantu mereka keluar dari candu dan beralih dari kebiasaan merokok.

Dalam salah satu diskusi bertema “How Effective is Harm Reduction as a Form Treatment?”, Sharifah Ezzat Wan Puteh dari Manajemen Rumah Sakit dan Ekonomi Kesehatan Universiti Kebangsaan Malaysia mengatakan bahwa perokok dewasa akan terus tetap merokok apabila tidak disediakan produk alternatif.
 
Kondisi tersebut tergambarkan ketika Pemerintah Malaysia melarang beberapa varian rasa pada rokok elektrik dijual di pasaran beberapa waktu lalu. Apalagi, Pemerintah Malaysia belum lama ini merencanakan regulasi yang mengatur tentang larangan merokok dan kepemilikan tembakau, termasuk rokok elektrik, bagi warganya yang lahir setelah tahun 2007.

Baca selanjutnya: Perokok dewasa perlu dikenalkan tembakau alternatif

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022