Setelah berusaha dengan tekun Fitri Yuniatun akhirnya mimpinya secara perlahan mulai terwujud, yang diawali dengan berjualan berbagai kebutuhan pokok secara kecil-kecilan dan dengan menyewa tempat.
Kini Fitri Yuniatun bersama suaminya sudah memiliki tokoh sendiri yang lumayan luas sekitar empat meter kali lima meter yang menyediakan berbagai sembako dan termasuk jajanan ringan bagi warga Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
"Kini kami juga sudah memiliki rumah meskipun belum selesai pembangunannya, ini semua berkat pinjaman lunak dari BTPN Syariah dari awalnya Rp2 jutaan kini seiring kemampuan, nilai pinjaman juga ditingkatkan hingga Rp18 jutaan," ujar Fitri Yuniatun yang sempat juga bekerja di Perusahaan Merpati, tetapi terdampak PHK (pemutusan hubungan kerja).
Bahkan, menurut dia, ingin kembali mengembangkan usaha dengan membuka toko yang lebih besar lagi, apabila memang pihak BTPN Syariah kembali memberikan pinjaman lunak kepada mereka termasuk nasabah atau rekan-rekannya yang tergabung dalam Kelompok Kenanga Dua itu.
"Bahkan dirinya mendapatkan hadiah menunaikan ibadah umroh oleh pihak BTPN Syariah karena kelancarannya dalam melaksanakan kewajibannya sebagai nasabah bank tersebut," ujarnya.
Hal senada juga dirasakan oleh
nasabah BTPN Syariah lainnya, Kartini yang membuka toko sembako dan menjual pakain secara kredit. "Dari hasil usaha yang tadinya membantu suami, kini kami mampu menguliahkan satu anak kami di STKIP Pontianak," ujarnya.
Dia menambahkan, awalnya dirinya mendapat pinjaman uang untuk dijadikan modal sebesar Rp3 juta, kini BTPN Syariah sudah mempercayai dirinya dengan pinjaman sebesar Rp12 jutaan.
"Banyak keuntungan yang kami peroleh dengan pinjaman pembiayaan dari BTPN Syariah, salah satunya tidak perlu jaminan, dan kalau belum bayar ada tanggung renteng dari kelompok kami, " ujarnya.
Manfaat serupa juga dirasakan oleh
Evi Tri Wahyuni salah seorang pembuat Kue Putu Kacang, warga Kota Pontianak, sehingga usahanya menjadi besar seperti sekarang berkat pinjaman modal secara lunak oleh BTPN Syariah.
"Kami sudah lima tahun bergabung, dan alhamdulillah usaha kami sekarang menjadi besar berkat pinjaman modal dari BTPN Syariah," ujarnya.
Awalnya dirinya bisa meminjam uang untuk usaha Kue Putu Kacang sebesar Rp3 juta, sekarang sudah bisa Rp20 juta, kata Evi yang menggeluti usaha Kue Putu Kacang secara turun temurun sejak dia masih duduk dibangku SD tersebut.
"Untuk usaha ini tergantung pesanan, satu kilogram kami jual Rp70 ribu, kalau mau lebaran bisa sampai satu ton, bahkan ada yang jual kembali sampai ke Malaysia," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Junarta mengucapkan terimakasih kepada BTPN Syariah yang telah banyak membantu warganya dalam hal pemberian pinjaman modal, terutama bagi para UMKM, dan semoga terus berlanjut.
"Kami memang terus berupaya mengembangkan UMKM dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Semoga ke depan berbagai UMKM di Pontianak terus berkembang dengan adanya pinjaman dari BTPN Syariah, dan ini momennya tepat untuk pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19, " katanya.
Solusi permodalan UMKM
Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kalbar dan Kaltim, Andi Agus Setiawan mengatakan, pihaknya telah membuka akses perempuan prasejahtera produktif di Kalbar
sebagai bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif sejak tahun 2010.
"Kami terus berikhtiar menjadi organisasi yang terus tumbuh bersama menginspirasi untuk seluruh stakeholder kami, nasabah, keluarganya dan komunitas untuk mewujudkan niat baik lebih cepat.
Kami membuka akses prasejahtera produktif yang ada di pelosok negeri hingga di Kalbar sejak tahun 2015 hingga per Juni 2022 saat ini, pembiayaaan yang sudah tersalurkan sekitar Rp71 miliar kepada 23 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif di Kalbar yang dilayani dan tumbuh bersama kami," ungkapnya.
Selama pihaknya menekuni bisnis ini, banyak masyarakat yang telah terinspirasi dari kisah-kisah nasabah dalam perjuangan mereka mewujudkan niat baik untuk hidup yang lebih berarti, salah satunya cerita Ibu Fitri Yuniatun dengan usaha kelontong di Kecamatan Sungai Raya, lalu ada Ibu Evi Tri Wahyuni dengan usaha Kue Putu Kacang sebagai produk kuliner kebanggaan di Kalbar.
"Ketekunan dan kegigihan mereka berdua menjadikan usahanya naik kelas, sehingga mereka patut menjadi nasabah inspiratif di mana mereka telah berhasil membangun perilaku unggul yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu (BDKS) untuk dirinya dan komunitasnya.
"Tidak hanya melakukan pemberdayaan kepada nasabah perempuan, BTPN Syariah juga memberikan kesempatan kepada perempuan-perempuan muda terlatih di Kalbar untuk berkarir sebagai community officer.
Mereka memiliki satu identitas sebagai bankirpemberdaya, bankir yang juga memberikan pemberdayaan kepada keluarga prasejahtera produktif.
Peran utama para community officer ini selain melayani dengan penuh hati juga menjadi role model dalam membangun perilaku unggul nasabah, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu tersebut," ujarnya.
Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengatakan
solusi keuangan syariah untuk semua umat melalui produk tepat pembiayaan syariah prasejahtera produktif yang diberikan BTPN Syariah diberikan berkelompok yang disebut tepat pembiayaan syariah, adalah pembiayaan tanpa jaminan yang diberikan untuk modal usaha bagi masyarakat prasejatera produktif khususnya perempuan.
Pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun empat karakter pada diri nasabah, yaitu berani berusaha, disiplin, kerjasama dan saling bantu yang diharapkan prilaku tersebut dapat menyebar sehingga tercapai tatanan masyarakat yang memiliki kekuatan secara ekonomi disuatu daerah.
Pembiayaan ini diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera yang ada di pedesaan atau pinggiran kota di berbagai daerah di Indonesia untuk memulai usaha atau meningkatkan usaha mikronya.
Tidak hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha, tepat pembiayaan syariah juga mengupayakan pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan yang berkala dibidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan dan kesehatan.
Tepat Pembiayaan Syariah memiliki paket komplit untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah prasejahtera meliputi,
Paket keuangan, yakni bantuan modal usaha yang diberikan kepada nasabah untuk menjawab kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.
Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan. Nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lainnya yaitu asuransi jiwa untuk nasabah dan suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri. Setelah tiga siklus dapat dilalui dengan baik, nasabah akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pembiayaan perbaikan rumah dan pendidikan anak.
Kemudian program pemberdayaan, yakni nasabah dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.
Sistem keanggotaan, yaitu nasabah dikelompokkan dalam satu sentra yang anggotanya dipilih sendiri oleh nasabah, dipimpin oleh ketua sentra yang dipilih oleh anggota sentra.
Pendampingan, yakni setiap sentra akan didampingi oleh petugas lapangan terlatih yang biasa disebut Community Officer. "Secara rutin Community Officer kami melayani dan memberikan pendampingan kepada nasabah dengan cara bertemu di tempat-tempat nasabah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Kini Fitri Yuniatun bersama suaminya sudah memiliki tokoh sendiri yang lumayan luas sekitar empat meter kali lima meter yang menyediakan berbagai sembako dan termasuk jajanan ringan bagi warga Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
"Kini kami juga sudah memiliki rumah meskipun belum selesai pembangunannya, ini semua berkat pinjaman lunak dari BTPN Syariah dari awalnya Rp2 jutaan kini seiring kemampuan, nilai pinjaman juga ditingkatkan hingga Rp18 jutaan," ujar Fitri Yuniatun yang sempat juga bekerja di Perusahaan Merpati, tetapi terdampak PHK (pemutusan hubungan kerja).
Bahkan, menurut dia, ingin kembali mengembangkan usaha dengan membuka toko yang lebih besar lagi, apabila memang pihak BTPN Syariah kembali memberikan pinjaman lunak kepada mereka termasuk nasabah atau rekan-rekannya yang tergabung dalam Kelompok Kenanga Dua itu.
"Bahkan dirinya mendapatkan hadiah menunaikan ibadah umroh oleh pihak BTPN Syariah karena kelancarannya dalam melaksanakan kewajibannya sebagai nasabah bank tersebut," ujarnya.
Hal senada juga dirasakan oleh
nasabah BTPN Syariah lainnya, Kartini yang membuka toko sembako dan menjual pakain secara kredit. "Dari hasil usaha yang tadinya membantu suami, kini kami mampu menguliahkan satu anak kami di STKIP Pontianak," ujarnya.
Dia menambahkan, awalnya dirinya mendapat pinjaman uang untuk dijadikan modal sebesar Rp3 juta, kini BTPN Syariah sudah mempercayai dirinya dengan pinjaman sebesar Rp12 jutaan.
"Banyak keuntungan yang kami peroleh dengan pinjaman pembiayaan dari BTPN Syariah, salah satunya tidak perlu jaminan, dan kalau belum bayar ada tanggung renteng dari kelompok kami, " ujarnya.
Manfaat serupa juga dirasakan oleh
Evi Tri Wahyuni salah seorang pembuat Kue Putu Kacang, warga Kota Pontianak, sehingga usahanya menjadi besar seperti sekarang berkat pinjaman modal secara lunak oleh BTPN Syariah.
"Kami sudah lima tahun bergabung, dan alhamdulillah usaha kami sekarang menjadi besar berkat pinjaman modal dari BTPN Syariah," ujarnya.
Awalnya dirinya bisa meminjam uang untuk usaha Kue Putu Kacang sebesar Rp3 juta, sekarang sudah bisa Rp20 juta, kata Evi yang menggeluti usaha Kue Putu Kacang secara turun temurun sejak dia masih duduk dibangku SD tersebut.
"Untuk usaha ini tergantung pesanan, satu kilogram kami jual Rp70 ribu, kalau mau lebaran bisa sampai satu ton, bahkan ada yang jual kembali sampai ke Malaysia," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Junarta mengucapkan terimakasih kepada BTPN Syariah yang telah banyak membantu warganya dalam hal pemberian pinjaman modal, terutama bagi para UMKM, dan semoga terus berlanjut.
"Kami memang terus berupaya mengembangkan UMKM dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Semoga ke depan berbagai UMKM di Pontianak terus berkembang dengan adanya pinjaman dari BTPN Syariah, dan ini momennya tepat untuk pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19, " katanya.
Solusi permodalan UMKM
Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kalbar dan Kaltim, Andi Agus Setiawan mengatakan, pihaknya telah membuka akses perempuan prasejahtera produktif di Kalbar
sebagai bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif sejak tahun 2010.
"Kami terus berikhtiar menjadi organisasi yang terus tumbuh bersama menginspirasi untuk seluruh stakeholder kami, nasabah, keluarganya dan komunitas untuk mewujudkan niat baik lebih cepat.
Kami membuka akses prasejahtera produktif yang ada di pelosok negeri hingga di Kalbar sejak tahun 2015 hingga per Juni 2022 saat ini, pembiayaaan yang sudah tersalurkan sekitar Rp71 miliar kepada 23 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif di Kalbar yang dilayani dan tumbuh bersama kami," ungkapnya.
Selama pihaknya menekuni bisnis ini, banyak masyarakat yang telah terinspirasi dari kisah-kisah nasabah dalam perjuangan mereka mewujudkan niat baik untuk hidup yang lebih berarti, salah satunya cerita Ibu Fitri Yuniatun dengan usaha kelontong di Kecamatan Sungai Raya, lalu ada Ibu Evi Tri Wahyuni dengan usaha Kue Putu Kacang sebagai produk kuliner kebanggaan di Kalbar.
"Ketekunan dan kegigihan mereka berdua menjadikan usahanya naik kelas, sehingga mereka patut menjadi nasabah inspiratif di mana mereka telah berhasil membangun perilaku unggul yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu (BDKS) untuk dirinya dan komunitasnya.
"Tidak hanya melakukan pemberdayaan kepada nasabah perempuan, BTPN Syariah juga memberikan kesempatan kepada perempuan-perempuan muda terlatih di Kalbar untuk berkarir sebagai community officer.
Mereka memiliki satu identitas sebagai bankirpemberdaya, bankir yang juga memberikan pemberdayaan kepada keluarga prasejahtera produktif.
Peran utama para community officer ini selain melayani dengan penuh hati juga menjadi role model dalam membangun perilaku unggul nasabah, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu tersebut," ujarnya.
Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengatakan
solusi keuangan syariah untuk semua umat melalui produk tepat pembiayaan syariah prasejahtera produktif yang diberikan BTPN Syariah diberikan berkelompok yang disebut tepat pembiayaan syariah, adalah pembiayaan tanpa jaminan yang diberikan untuk modal usaha bagi masyarakat prasejatera produktif khususnya perempuan.
Pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun empat karakter pada diri nasabah, yaitu berani berusaha, disiplin, kerjasama dan saling bantu yang diharapkan prilaku tersebut dapat menyebar sehingga tercapai tatanan masyarakat yang memiliki kekuatan secara ekonomi disuatu daerah.
Pembiayaan ini diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera yang ada di pedesaan atau pinggiran kota di berbagai daerah di Indonesia untuk memulai usaha atau meningkatkan usaha mikronya.
Tidak hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha, tepat pembiayaan syariah juga mengupayakan pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan yang berkala dibidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan dan kesehatan.
Tepat Pembiayaan Syariah memiliki paket komplit untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah prasejahtera meliputi,
Paket keuangan, yakni bantuan modal usaha yang diberikan kepada nasabah untuk menjawab kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.
Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan. Nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lainnya yaitu asuransi jiwa untuk nasabah dan suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri. Setelah tiga siklus dapat dilalui dengan baik, nasabah akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pembiayaan perbaikan rumah dan pendidikan anak.
Kemudian program pemberdayaan, yakni nasabah dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.
Sistem keanggotaan, yaitu nasabah dikelompokkan dalam satu sentra yang anggotanya dipilih sendiri oleh nasabah, dipimpin oleh ketua sentra yang dipilih oleh anggota sentra.
Pendampingan, yakni setiap sentra akan didampingi oleh petugas lapangan terlatih yang biasa disebut Community Officer. "Secara rutin Community Officer kami melayani dan memberikan pendampingan kepada nasabah dengan cara bertemu di tempat-tempat nasabah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022