Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjalin sinergi untuk menumbuhkembangkan UMKM Indonesia.
"Alhamdulillah kami tadi baru sinkronisasi program, kita sebagai Kementerian BUMN adalah mendukung (supporting) dari banyak kementerian dan saya juga sudah sampaikan sejak awal bahwa kita sangat terbuka untuk mendukung program-program karena memang konsep daripada kami sendiri join KPI jadi kesuksesan bersama," ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan, upaya untuk menumbuhkembangkan UMKM merupakan tugas dan amanah dari Presiden RI Prabowo Subianto.
"Apalagi Bapak Prabowo sangat-sangat menekankan bagaimana program UMKM ini benar-benar harus didorong dan harus benar-benar sukses, sehingga ada beberapa program yang kita sudah punya komitmen sama-sama dan timetable yang tadi sudah disepakati," katanya.
Dalam kesempatan sama, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan apresiasi kepada Menteri BUMN Erick Thohir atas dukungannya.
"Kami baru saja habis melakukan rapat kombinasi, ada beberapa agenda namun memang ada agenda yang paling utama dan kenapa paling utama? Karena kita ingin melakukan akselerasi dan kecepatan realisasi dari Peraturan Pemerintah (PP) nomor 47 tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Alhamdulillah saya sebagai Menteri UMKM dan juga dari Kementerian UMKM mewakili sebagian besar penggiat-penggiat atau pengusaha-pengusaha UMKM di seluruh Indonesia ingin memberikan apresiasi juga kepada Kementerian BUMN dan juga bank Himbara, karena kita diberikan dukungan penuh untuk melakukan percepatan akselerasi untuk realisasi penghapusan piutang UMKM yang sudah dikeluarkan PP-nya oleh Presiden RI Prabowo Subianto," kata Maman.
Dia menambahkan, Kementerian UMKM pada bulan Januari 2025 akan membagi menjadi dua tahap realisasi terhadap penghapusan piutang ini. Tahap pertama akan direalisasikan pada Januari, lalu tahap kedua akan direalisasikan setelah Maret.
Total estimasi jumlah pengusaha ataupun penggiat UMKM yang mendapatkan fasilitas penghapusan piutang ini kurang lebih berdasarkan data yang sudah Kementerian UMKM review bersama-sama dengan bank Himbara itu kurang lebih ada sekitar 1.097.000-an potensinya, dan angka ini masih kurang lebih naik turun.
"Inilah yang sedang kita review dan perlu diketahui ini tidak mudah dalam hal implementasi teknisnya. Karena kenapa? Ada sebagian besar yang sudah kita nggak tahu di mana. Jadi tentunya dari Bank Himbara juga harus mencari pihak-pihak yang ada di daerah mana segala macam dan juga mungkin KTP yang berubah segala macam. Jadi mohon dipahami kenapa ada prinsip kehati-hatian dalam implementasi ini. Namun Alhamdulillah setelah kita berkoordinasi, Insya Allah di bulan Januari tahap pertama akan kita rilis dan diumumkan ke publik bagi saudara-saudara kita yang akan mendapatkan fasilitas penghapusan piutang ini," kata Maman.
Selain itu, terdapat beberapa agenda program akselerasi pemberdayaan UMKM bersama-sama dengan Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN seperti bagaimana melakukan konsolidasi data pemetaan terhadap seluruh pengusaha-pengusaha UMKM yang tersebar di Indonesia yang kurang lebih ada 60 juta.
"Alhamdulillah Bapak Menteri BUMN bersama dengan jajaran Kementerian BUMN siap men-support untuk membantu kita membuat sistem single data pemetaan pengusaha UMKM, agar proses diagnosa pemetaan sumber permasalahan dari pelaku-pelaku usaha UMKM Indonesia bisa terpetakan secara baik. Dan implementasi program apa yang akan kita lakukan pun di depan juga bisa lebih tepat sasaran," ujar Maman.
Sebagai informasi, Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Kementerian BUMN, Jakarta pada Selasa (17/12).