Ia mengatakan revitalisasi menghadirkan fasilitas-fasilitas baru di sisi udara (air side) dan sisi darat (land side) yang berdampak positif terhadap pelayanan dan operasional penerbangan.
“Setelah 10 hari dibuka untuk penerbangan komersial mulai 1 sampai 10 September, bahwa revitalisasi yang dilakukan Kemenhub di sisi darat dan sisi udara meningkatkan standar layanan dan operasional penerbangan,” kata Awaluddin di Jakarta, Sabtu.
Ia menuturkan alur penumpang atau passenger flow saat di bandara jauh lebih baik karena adanya penambahan fasilitas seperti di area kedatangan.
Baca juga: Presiden Tiba di Bandara Halim Setelah Blusukan di Sumatera
Baca juga: Pesawat Kepresidenan Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta
Setelah revitalisasi, area kedatangan penumpang memiliki luas sekitar 1.200 meter persegi atau lebih luas sekitar 30 persen dibandingkan sebelum dilakukan revitalisasi.
Adapun perluasan area diikuti penambahan conveyor belt dari sebelumnya 2 menjadi 3 unit. Penambahan fasilitas conveyor belt ini membuat penumpang dapat semakin cepat mengambil bagasi.
Lebih dari itu, penambahan conveyor belt juga membuat maskapai dapat memenuhi target ketepatan waktu atau on-time performance (OTP).
Ia menyampaikan operasional penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma juga didukung revitalisasi runway serta sistem drainase yang lebih baik.
Tuntasnya revitalisasi di sisi udara dan sisi darat yang membuat Bandara Halim Perdanakusuma mampu meningkatkan standar layanan dan operasional ini menjadi daya tarik bagi maskapai.
Jumlah penerbangan (take off dan landing) di Bandara Halim Perdanakusuma secara kumulatif tercatat 214 penerbangan dengan pergerakan penumpang mencapai 17.254 penumpang.
Maskapai niaga berjadwal yang melayani penerbangan saat ini antara lain Citilink dan Batik Air. Dengan panjang runway 3.000 meter, semua jenis pesawat hingga Boeing 747 dan 777 bisa mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Seluruh personel AP II dan stakeholder mampu menjalankan tugas dengan baik melayani penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma," katanya.
Baca juga: Keluarga WNI pascaobservasi virus corona berdatangan ke Bandara Halim
Baca juga: Cuaca buruk, Garuda mendarat darurat di Bandara Halim
PT Angkasa Pura II memberlakukan protokol kesehatan yang ketat di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma seiring penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan mewajibkan setiap penumpang memperhatikan lima hal pokok.
“Protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma dijalankan secara ketat sesuai regulasi yang ada. Di tengah PSBB DKI Jakarta ini, kami juga mengimbau agar penumpang pesawat mengetahui sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk membantu kelancaran penerbangan,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Bagi penumpang pesawat yang berangkat atau tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma berikut lima hal yang harus diperhatikan:
Pertama, penumpang pesawat rute domestik yang ingin terbang wajib membawa surat hasil rapid test atau tes PCR yang berlaku maksimal 14 hari pada saat keberangkatan dan saat ini tidak dibutuhkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).
Baca selanjutnya: Angkasa Pura II berlakukan protokol kesehatan lebih ketatCOPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022