Rumput laut dari 5 wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara) dengan berat 52,4 ton senilai 152.200 dolar AS diekspor untuk pertama kalinya ke Vietnam melalui Pelabuhan Malundung Pelindo 4 Cabang Tarakan, Kaltara.
"Pelepasan ekspor perdana komoditas rumput laut ke Vietnam ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi Pemerintah Kota Tarakan dengan berbagai pihak dalam mendukung produk pelaku usaha mikro kecil menengah agar dapat diterima di pasar global," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Jumat.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama sektor perikanan dan kelautan Kota Tarakan. Adapun produk yang diekspor merupakan hasil budidaya rumput laut.
Baca juga: Rumput Laut, harta karun sektor kelautan nasional
Diharapkan melalui ekspor perdana rumput laut, akan semakin memotivasi pembudidayaan rumput laut kota Tarakan untuk semakin menggali peluang ekspor potensi unggulan daerah ke luar negeri.
Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Tarakan, Minhajuddin Napsah mengatakan ekspor rumput laut tersebut mendukung kinerja nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah pandemi.
"Ini untuk perdana komoditas rumput laut diekspor ke Vietnam melalui Pelabuhan Malundung, Pelindo 4 Cabang Tarakan, Kalimantan Utara," katanya.
Minhajuddin mengatakan, pelepasan ekspor perdana ke Vietnam ini, merupakan hasil pendampingan dan asistensi pelaku usaha, sehingga dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Provinsi Kalimantan Utara dapat diterima di pasar global.
Baca juga: Tajudin : Dorong Pengembangan Rumput Laut di Karimata
Minhajuddin menambahkan, ekspor perdana komoditas rumput laut ini merupakan langkah kongkret hasil sinergi dan kolaborasi Bea Cukai Tarakan dengan para pemangku kepentingan dan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaku usaha maki jaya di pasar internasional.
Sementara itu, Agus Salim pelaku eksportir mengatakan untuk ekspor dari Tarakan ini adalah perdana, biasanya ekspor dilakukan melalui Makassar.
"Biasanya melalui Makassar, untuk memangkas biaya dan waktu kita coba dari Tarakan," katanya.
Kemudian, lebih lanjut ia mengatakan untuk produk rumput laut sendiri diambil dari Tarakan dan Nunukan, dan pasar luar negeri saat ini cukup besar.
"Masih sangat potensi (pasar), permintaan tidak terbatas biasanya untuk produk kosmetik, makanan dan lainya," katanya.
Baca juga: Pemprov Kaltara Tawarkan Rumput Laut ke Malaysia
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Barat pada semester I tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 53,32 persen dibanding tahun 2021.
"Terjadi peningkatan nilai ekspor hingga bulan Juni 2021 tercatat sebesar USD817,66 juta. Sehingga, nilai ekspor Kalbar pada semester I tahun 2022 telah mencapai angka USD1.253,64 Juta," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Harisson mengatakan, Presiden Republik Indonesia menyampaikan amanat mengenai hilirisasi dan industri sumber daya alam ke dalam negeri agar dikelola untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Baca selengkapnya: Kinerja ekspor Kalbar meningkat 53,32 persen
Baca juga: Minyak mentah sawit jadi komoditas penyumbang terbesar ekspor Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Pelepasan ekspor perdana komoditas rumput laut ke Vietnam ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi Pemerintah Kota Tarakan dengan berbagai pihak dalam mendukung produk pelaku usaha mikro kecil menengah agar dapat diterima di pasar global," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Jumat.
Rumput laut merupakan salah satu komoditas utama sektor perikanan dan kelautan Kota Tarakan. Adapun produk yang diekspor merupakan hasil budidaya rumput laut.
Baca juga: Rumput Laut, harta karun sektor kelautan nasional
Diharapkan melalui ekspor perdana rumput laut, akan semakin memotivasi pembudidayaan rumput laut kota Tarakan untuk semakin menggali peluang ekspor potensi unggulan daerah ke luar negeri.
Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Tarakan, Minhajuddin Napsah mengatakan ekspor rumput laut tersebut mendukung kinerja nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah pandemi.
"Ini untuk perdana komoditas rumput laut diekspor ke Vietnam melalui Pelabuhan Malundung, Pelindo 4 Cabang Tarakan, Kalimantan Utara," katanya.
Minhajuddin mengatakan, pelepasan ekspor perdana ke Vietnam ini, merupakan hasil pendampingan dan asistensi pelaku usaha, sehingga dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Provinsi Kalimantan Utara dapat diterima di pasar global.
Baca juga: Tajudin : Dorong Pengembangan Rumput Laut di Karimata
Minhajuddin menambahkan, ekspor perdana komoditas rumput laut ini merupakan langkah kongkret hasil sinergi dan kolaborasi Bea Cukai Tarakan dengan para pemangku kepentingan dan instansi terkait dalam rangka mendukung pelaku usaha maki jaya di pasar internasional.
Sementara itu, Agus Salim pelaku eksportir mengatakan untuk ekspor dari Tarakan ini adalah perdana, biasanya ekspor dilakukan melalui Makassar.
"Biasanya melalui Makassar, untuk memangkas biaya dan waktu kita coba dari Tarakan," katanya.
Kemudian, lebih lanjut ia mengatakan untuk produk rumput laut sendiri diambil dari Tarakan dan Nunukan, dan pasar luar negeri saat ini cukup besar.
"Masih sangat potensi (pasar), permintaan tidak terbatas biasanya untuk produk kosmetik, makanan dan lainya," katanya.
Baca juga: Pemprov Kaltara Tawarkan Rumput Laut ke Malaysia
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Barat pada semester I tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 53,32 persen dibanding tahun 2021.
"Terjadi peningkatan nilai ekspor hingga bulan Juni 2021 tercatat sebesar USD817,66 juta. Sehingga, nilai ekspor Kalbar pada semester I tahun 2022 telah mencapai angka USD1.253,64 Juta," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Harisson mengatakan, Presiden Republik Indonesia menyampaikan amanat mengenai hilirisasi dan industri sumber daya alam ke dalam negeri agar dikelola untuk membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Baca selengkapnya: Kinerja ekspor Kalbar meningkat 53,32 persen
Baca juga: Minyak mentah sawit jadi komoditas penyumbang terbesar ekspor Kalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022