Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pusat mengapresiasi kinerja dan capaian para pihak di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) karena nihil atau zero kasus PMK.
"Awalnya saat rakor pertama dulu dengan Kalbar agak pesimistis dalam penanganan kasus PMK dalam waktu cepat karena luas wilayah, alam dan lainnya. Tetapi hal itu berbeda, terbukti Kalbar sangat baik karena saat ini faktanya zero kasus PMK aktif," kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas PMK pusat, Jarwansyah di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa Kalbar menjadi satu di antara 12 provinsi zero kasus PMK di Indonesia. Sedangkan untuk total provinsi yang sudah terpapar kasus PMK sebanyak 25 provinsi.
"Meski kasus sudah zero kami terus mengingatkan untuk terus mewaspadai jangan ada kasus PMK aktif lagi melalui berbagai langkah seperti vaksinasi perlu dipercepat, edukasi, pengawasan keluar masuk hewan ternak dan lainnya," kata Jarwansyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif mengatakan bahwa tren kasus kumulatif PMK pada periode awal wabah Mei 2022 semula rata-rata 12 persen, namun pada Juni 2022 dapat diturunkan dengan cepat menjadi rata-rata 4 persen dan menjadi 1 persen. Kemudian pada Juli 2022 hingga per 11 Agustus 2022 total kasus PMK se Kalbar tercatat berhenti di angka 1.822 ekor dengan kesembuhan 1.712 ekor (93,96 persen), potong paksa 102 ekor dan mati 8 ekor.
"Patut kita syukuri bahwa sejak 11 Agustus 2022 sudah tidak ada lagi laporan penambahan kasus aktif baru dan kasus terakhir sisa 3 ekor ternak sapi sakit di Kabupaten Sambas telah dapat disembuhkan berkat upaya pengobatan oleh Tim Kesehatan Hewan Kabupaten setempat sehingga sejak 11 Agustus 2022 Provinsi Kalbar dapat dikatakan dalam situasi menuju nol kasus," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pencapaian yang ada berkat dukungan dari pemerintah pusat hingga daerah serta seluruh elemen Tim Satgas PMK Provinsi Kalbar beserta Tim Satgas PMK di masing-masing Kab/Kota.
"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Presiden RI beserta kabinet Indonesia maju, Dirjen PKH dan segenap jajarannya, Kasatgas PMK Pusat dan jajaran, kerja keras dan kerja kolaborasi dari seluruh elemen Tim Satgas PMK Provinsi Kalbar beserta Tim Satgas PMK di masing-masing Kab/Kota terdampak serta adanya dukungan tim operasi khusus dari Kapolri dan Kapolda Kalbar," demikian M Munsif.
Baca juga: Kalbar berupaya tuntaskan PMK
Baca juga: Indonesia siapkan pesawat bantuan dari masyarakat untuk warga Pakistan
Baca juga: Sudah 3,03 juta ekor hewan divaksin PMK
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
"Awalnya saat rakor pertama dulu dengan Kalbar agak pesimistis dalam penanganan kasus PMK dalam waktu cepat karena luas wilayah, alam dan lainnya. Tetapi hal itu berbeda, terbukti Kalbar sangat baik karena saat ini faktanya zero kasus PMK aktif," kata Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas PMK pusat, Jarwansyah di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa Kalbar menjadi satu di antara 12 provinsi zero kasus PMK di Indonesia. Sedangkan untuk total provinsi yang sudah terpapar kasus PMK sebanyak 25 provinsi.
"Meski kasus sudah zero kami terus mengingatkan untuk terus mewaspadai jangan ada kasus PMK aktif lagi melalui berbagai langkah seperti vaksinasi perlu dipercepat, edukasi, pengawasan keluar masuk hewan ternak dan lainnya," kata Jarwansyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, M. Munsif mengatakan bahwa tren kasus kumulatif PMK pada periode awal wabah Mei 2022 semula rata-rata 12 persen, namun pada Juni 2022 dapat diturunkan dengan cepat menjadi rata-rata 4 persen dan menjadi 1 persen. Kemudian pada Juli 2022 hingga per 11 Agustus 2022 total kasus PMK se Kalbar tercatat berhenti di angka 1.822 ekor dengan kesembuhan 1.712 ekor (93,96 persen), potong paksa 102 ekor dan mati 8 ekor.
"Patut kita syukuri bahwa sejak 11 Agustus 2022 sudah tidak ada lagi laporan penambahan kasus aktif baru dan kasus terakhir sisa 3 ekor ternak sapi sakit di Kabupaten Sambas telah dapat disembuhkan berkat upaya pengobatan oleh Tim Kesehatan Hewan Kabupaten setempat sehingga sejak 11 Agustus 2022 Provinsi Kalbar dapat dikatakan dalam situasi menuju nol kasus," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pencapaian yang ada berkat dukungan dari pemerintah pusat hingga daerah serta seluruh elemen Tim Satgas PMK Provinsi Kalbar beserta Tim Satgas PMK di masing-masing Kab/Kota.
"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Presiden RI beserta kabinet Indonesia maju, Dirjen PKH dan segenap jajarannya, Kasatgas PMK Pusat dan jajaran, kerja keras dan kerja kolaborasi dari seluruh elemen Tim Satgas PMK Provinsi Kalbar beserta Tim Satgas PMK di masing-masing Kab/Kota terdampak serta adanya dukungan tim operasi khusus dari Kapolri dan Kapolda Kalbar," demikian M Munsif.
Baca juga: Kalbar berupaya tuntaskan PMK
Baca juga: Indonesia siapkan pesawat bantuan dari masyarakat untuk warga Pakistan
Baca juga: Sudah 3,03 juta ekor hewan divaksin PMK
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022