Pemerintah Kabupaten Sintang Kalimantan Barat meliburkan aktivitas pembelajaran di sekolah di sejumlah daerah terdampak banjir di wilayah tersebut untuk menjaga keselamatan dan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sejak Selasa (11/10), kami mengeluarkan surat edaran agar sekolah terdampak banjir libur untuk sementara waktu," kata wakil Bupati Sintang Melkianus, di Sintang, Rabu.

Disampaikan Melkianus, selain meliburkan aktivitas pembelajaran di sekolah terdampak banjir, Pemkab Sintang juga telah melakukan rapat antisipasi dan penanganan banjir.

Menurutnya, dengan kondisi intensitas curah hujan yang tinggi, seluruh jajaran Pemkab Sintang perlu mempersiapkan berbagai langkah, termasuk untuk ketersediaan sembako dan peralatan yang diperlukan dalam penanggulangan bencana, termasuk juga titik-titik pengungsian.

Berdasarkan data sementara, Selasa (11/10), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang mencatat hingga saat ini banjir merendam 104 desa di 10 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi dari 1,5 hingga 1,8 meter, yang mengakibatkan 43.682 jiwa terdampak banjir dan 9.351 pemukiman penduduk teredam banjir, bahkan, sejumlah akses jalan juga terputus.

Ada pun 10 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Sintang, Dedai, Sepauk, Tempunak, Serawai, Binjai Hulu, Kayan Hilir, Kelam Permai, Ketungah Tengah dan Kecamatan Ketungau Hilir.

"Kita harus mempersiapkan diri dan meningkatkan kesiapsiagaan apabila luapan sungai Kapuas semakin besar," kata Melkianus.

Ditempat terpisah, Kepala BPBD Sintang Bernhard Saragih mengatakan hingga saat ini pihaknya terus melakukan pemantau dan pendataan daerah terdampak banjir, serta melakukan evaluasi bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan banjir besar yang terjadi.

Dikatakan Saragih, air dari Kabupaten Kapuas Hulu melalui sungai Kapuas dan air dari Kayan Hulu, Kayan Hilir melalui sungai Kayan masuk sungai Kapuas, ditambah lagi dengan dari Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai masuk melalui sungai Melawi maka yang dikawatirkan luapan air di Kota Sintang akan semakin tinggi.

"Saat ini sejumlah titik ruas jalan di Kota Sintang teredam banjir, dikhawatirkan luapan air akan semakin tinggi, sehingga perlu kesiapsiagaan kita semua termasuk seluruh lapisan masyarakat," pesan Saragih.

Baca juga: Polisi bantu evakuasi bayi korban banjir di Singkawang
Baca juga: Korban banjir bisa menitipkan motor di kantor polisi
Baca juga: Pemerintah berikan sembako dan pengobatan gratis korban banjir di Melawi

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022