Pemerintah daerah Kabupaten Kayong Utara telah mengalokasikan dana Rp3 miliar untuk menyelesaikan instalasi air bersih di daerah itu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.
Alokasi anggaran tersebut diharapkan bisa mempercepat distribusi air bersih ke daerah Simpang Hilir yang selama ini juga menjadi salah satu program kerja pemerintah daerah.
"Karena di sana banyak pipa-pipa yang rusak dan bocor, jadi harus kita betulkan atau urai. Kemudian mesin pendorong di masing-masing titik (dimaksimalkan) supaya cepat sampai ke Melano," kata Bupati Kayong Utara Citra Duani di Sukadana, Kamis (13/10).
Menurut dia, permasalahan air ini komplek bukan hanya keterbatasan pemerintah tapi adalah kesadaran masyarakat juga harus memperhatikan.
Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat supaya menggunakan air se-efisien mungkin dan tidak merusak pipa utama karena akan menyulitkan petugas di lapangan.
"Kalau air tidak dipakai jangan dibuka krannya, ini yang sering terjadi dan melacaknya sulit. Kemudian, kalau air sulit jangan main tebuk-tebuk di pipa utama ini yang juga menyulitkan petugas kami mencari keran air yang tertutup," ucapnya.
Selanjutnya, ia berharap, akhir tahun ini air sudah bisa mengalir ke Teluk Melano walaupun dengan kapasitas yang terbatas.
"Saat ini mereka sedang kerja keras untuk mensiasati bagaimana air bisa mengalir ke Melano dan saya akan terus mengawasi tentang perkembangan progres dari pengerjaannya itu," ujar Citra Duani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022
Alokasi anggaran tersebut diharapkan bisa mempercepat distribusi air bersih ke daerah Simpang Hilir yang selama ini juga menjadi salah satu program kerja pemerintah daerah.
"Karena di sana banyak pipa-pipa yang rusak dan bocor, jadi harus kita betulkan atau urai. Kemudian mesin pendorong di masing-masing titik (dimaksimalkan) supaya cepat sampai ke Melano," kata Bupati Kayong Utara Citra Duani di Sukadana, Kamis (13/10).
Menurut dia, permasalahan air ini komplek bukan hanya keterbatasan pemerintah tapi adalah kesadaran masyarakat juga harus memperhatikan.
Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat supaya menggunakan air se-efisien mungkin dan tidak merusak pipa utama karena akan menyulitkan petugas di lapangan.
"Kalau air tidak dipakai jangan dibuka krannya, ini yang sering terjadi dan melacaknya sulit. Kemudian, kalau air sulit jangan main tebuk-tebuk di pipa utama ini yang juga menyulitkan petugas kami mencari keran air yang tertutup," ucapnya.
Selanjutnya, ia berharap, akhir tahun ini air sudah bisa mengalir ke Teluk Melano walaupun dengan kapasitas yang terbatas.
"Saat ini mereka sedang kerja keras untuk mensiasati bagaimana air bisa mengalir ke Melano dan saya akan terus mengawasi tentang perkembangan progres dari pengerjaannya itu," ujar Citra Duani.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2022